tag:blogger.com,1999:blog-35962589240604238512024-03-18T19:53:32.573-07:00Cara Mengobati Keputihanspirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.comBlogger948125tag:blogger.com,1999:blog-3596258924060423851.post-77900588027451819512019-11-18T00:05:00.000-08:002019-11-18T00:05:06.707-08:00Obat Penyakit Herpes di Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara Info
HP/WA 081 329 878 999Herpes Zoster merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).<br/><br/>Pembagian kelompok virus herpesviridae adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Alfa herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster.</li><br/> <li>Beta herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang panjang dan infeksi virus ini berjalan lambat dalam tubuh manusia. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, serta herpesvirus 6 dan 7.<br/>Gamma herpesvirus. Contohnya adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.</li><br/></ul><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-29" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/tanda-tanda-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /></p><br/><br/><br/>Tahapan Infeksi Herpes Kulit<br/>Infeksi Herpes Simplex yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Rincian tahapan infeksi Herpes adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Stadium primer. Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga kedelapan setelah terjadinya infeksi Cacar Api. Gejala yang muncul adalah blister (kulit yang melepuh) berukuran kecil, namun menyakitkan. Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh, dan dapat pecah serta menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister akan berwarna kemerahan.</li><br/> <li>Tingkatan Lanjut. Pada Tingkatan ini, gejala Cacar Air seperti blister dan koreng akan mereda. Tetapi pada stadium ini, sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang melalui kulit.</li><br/> <li>Stadium peluruhan. Pada Stadium ini, virus mulai berkembang biak pada ujung-ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, virus Herpes Genital dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan lendir Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya sedang terjadi perkembangbiakan virus di dalam tubuh.</li><br/> <li>Tingkatan rekurensi (muncul kembali). Pada Tingkatan ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama dapat muncul kembali. Biasanya tidak separah lepuhan dan koreng yang sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.</li><br/></ul><br/>Virus Penyebab dan Gejala Cacar Air<br/>Artikel ini akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling sering menyebabkan infeksi.<br/><br/>HSV 1<br/><br/>Herpes Zoster virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menyebabkan Cacar Air oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral. HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita hCacar Api ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman, berbagai pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/v5U4ALspbmo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Tahapan yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HSV 1 atau Herpes Simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Diawali dengan Badan Menggigil, Sakit otot, dan lemas.</li><br/> <li>Muncul rasa nyeri, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi.</li><br/> <li>Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.</li><br/> <li>Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.</li><br/></ul><br/>HSV 2<br/><br/>Herpes simplex virus tipe 2 (HSV 2) merupakan Yang Menyebabkan penyakit herpes genital. Virus ini menyebar melalui kontak dengan luka pada penderita Herpes Simplex, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari Perempuan kepada bayinya pada saat persalinan.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-41" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-herpes-1.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko Timbul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. HSV 2 sendiri dapat lebih mudah menginfeksi seseorang jika:<br/><ul><br/> <li>Berjenis kelamin Wanita.</li><br/> <li>Bergonta-ganti Partner seksual.</li><br/> <li>Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.</li><br/> <li>Sedang mengalami penyakit menular seksual selain Cacar Air.</li><br/> <li>Melakukan hubungan seksual di usia muda.</li><br/></ul><br/>Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita herpes genital, antara lain:<br/><ul><br/> <li>Gatal.</li><br/> <li>Sakit pada saat buang air kecil.</li><br/> <li>Keluarnya cairan dari Ms V.</li><br/> <li>Munculnya benjolan di Pangkal Paha.</li><br/> <li>Munculnya koreng yang menyakitkan pada Alat Kemaluan, Bokong, Dubur, atau paha.</li><br/></ul><br/>VZV<br/>Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus kelompok alfa herpesviridae yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sedangkan herpes zoster terjadi ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.<br/><br/>VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.<br/><br/>Seseorang lebih mudah terkena infeksi virus varicella-zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia di bawah 12 tahun.</li><br/> <li>Mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan.</li><br/> <li>Pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air.</li><br/> <li>Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak.</li><br/> <li>Tinggal bersama anak-anak.</li><br/></ul><br/>Jika seseorang pernah mengalami cacar air sebelumnya dan sembuh, risiko orang tersebut untuk mengalami cacar air kembali berkurang karena adanya kekebalan. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella-zoster juga dapat diperoleh melalui vaksinasi. Seorang ibu hamil yang memiliki kekebalan terhadap VZV dapat memberikan kekebalannya kepada janin melalui transfer antibodi. Kekebalan janin yang diperoleh dengan cara tersebut dapat bertahan sekitar 3 bulan sejak lahir.<br/><br/>Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Akan tetapi seseorang dapat lebih mudah terkena herpes zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia 60 tahun ke atas.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan).</li><br/> <li>Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.</li><br/></ul><br/>Gejala cacar air dimulai dengan ruam kulit berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal. Vesikel yang muncul dapat diikuti dengan adanya gejala lain, seperti demam, hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Virus tersebut sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7-21 hari sebelum dapat menimbulkan ruam dan gejala lainnya. Penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/bNCkK66U7-Y" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Jika penderita cacar air yang sudah sembuh kemudian mengalami herpes zoster, gejala yang muncul biasanya berupa rasa nyeri dan panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh, sesuai dengan penjalaran saraf tempat VZV bersembunyi. Nyeri dan panas di bagian tersebut akan diikuti dengan munculnya ruam kemerahan, membentuk lepuhan (blister) berisi air dan gatal.<br/><br/>Diagnosis Cacar Api<br/>Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk akibat Dompo serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Selain itu, untuk membantu diagnosis Cacar Ular agar lebih akurat, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti:<br/><br/>Kultur virus herpes simplex. Kultur virus Herpes Simplex bertujuan untuk mendiagnosis adanya virus Herpes Kulit. Kultur virus Herpes Genital dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, mengambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami Cacar Ular untuk kemudian diperiksa di laboratorium.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-56" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-herpes-disebabkan-oleh.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /></p><br/><br/><br/>Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, namun tidak dapat mendeteksi infeksi Dompo rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 ataupun HSV 2. Perlu diingat bahwa tubuh memerlukan waktu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, terutama jika pasien tidak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.<br/><br/>Pengobatan Cacar Air<br/>Fokus pengobatan Herpes adalah untuk menghilangkan blister, serta untuk mencegah penyebaran Dompo, meskipun koreng dan lepuhan akibat Herpes dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi akibat Cacar Ular. Beberapa obat-obatan antivirus yang dapat digunakan, antara lain adalah:<br/><ul><br/> <li>Acyclovir.</li><br/> <li>Valacyclovir.</li><br/> <li>Famciclovir.</li><br/></ul><br/>Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh Herpes Genital, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan Herpes Simplex herpes, antara lain yaitu:<br/><ul><br/> <li>Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai obat pereda nyeri.</li><br/> <li>Mandi dengan menggunakan air suam</li><br/> <li>Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang terkena.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian longgar.</li><br/> <li>Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.</li><br/></ul><br/>Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter. Virus Cacar Api dapat menular dari ibu kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif, serta dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Jika ibu hamil diketahui sedang atau pernah menderita Cacar Air, diskusikan dengan doker mengenai kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.<br/><br/>Komplikasi Herpes<br/>Herpes simplex jarang menimbulkan komplikasi serius pada penderita. Herpes simplex dapat menimbulkan komplikasi, terutama jika penderita juga menderita infeksi HIV. Penderita herpes simplex yang juga menderita HIV biasanya menderita gejala Herpes yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Beberapa komplikasi yang jarang, namun serius, yang dapat ditimbulkan oleh herpes simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.</li><br/> <li>Radang otak dan selaputnya.</li><br/> <li>Radang paru-paru.</li><br/> <li>Hepatitis.</li><br/> <li>Esofagitis.</li><br/> <li>Kematian jaringan retina mata.</li><br/></ul><br/>Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tidak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang kekebalan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar air adalah:<br/><ul><br/> <li>Ruam menyebar ke bagian mata.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.</li><br/></ul><br/>Dompo dapat menimbulkan komplikasi antara lain:<br/><br/>Post herpetic neuralgia. Nyeri yang masih dirasakan walaupun lesi pada kulit sudah menghilang.<br/>Infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat pada lokasi ruam akibat Cacar Ular, yang sering menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, pembengkakan dan hangat jika disentuh.<br/><br/>Nyeri dan ruam pada mata. Ruam akibat herpes zoster yang penjalarannya di sekitar mata dapat menginfeksi mata. Ruam di daerah ini membutuhkan terapi antivirus yang lebih lama dan berisiko menimbulkan kerusakan mata permanen.<br/>Sindrom Ramsay-Hunt. Sindrom Ramsay-Hunt dapat terjadi sebagai komplikasi dari herpes zoster. Gejala Sindrom Ramsay-Hunt antara lain adalah kehilangan pendengaran, pusing, nyeri di salah satu telinga dan kehilangan kemampuan mengecap rasa pada lidah.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-73" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/tentang-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /></p><br/><br/><br/>Jika komplikasi tersebut muncul, hendaknya segera diperiksakan ke dokter. Komplikasi virus varicella-zoster dapat berbahaya terutama jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil menderita infeksi virus varicella-zoster, janin yang dikandungnya dapat mengalami kelainan bawaan, seperti:<br/><ul><br/> <li>Kelainan mata dan masalah penglihatan lainnya.</li><br/> <li>Disabilitas intelektual (retardasi mental).</li><br/> <li>Pertumbuhan yang lambat.</li><br/> <li>Kepala yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.</li><br/></ul><br/>Pencegahan Herpes Kulit<br/><br/>Untuk mencegah penyebaran virus Herpes Genital ke orang lain, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:<br/><ul><br/> <li>Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat Herpes Zoster.</li><br/> <li>Mencuci tangan secara rutin.</li><br/> <li>Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus Herpes Simplex.</li><br/> <li>Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.<br/>Jangan melakukan Seks Lewat Mulut, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit Cacar Api.</li><br/></ul><br/>Khusus bagi penderita herpes genitalis, harus menghindari segala bentuk aktivitas seksual selama masa tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun sudah menggunakan kondom, virus Dompo tetap dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.<br/><br/>Demikianlah Tulisan Sederhana ini semoga dapat membantu serta memberi manfaat, jika di rasa berguna silahkan di Bagikan, agar orang lain dapat menemukan bacaan ini, diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat. untuk info lebih lengkap segera hubungi kami langsung di nomor HP/WA 081 329 878 999. Terima Kasih Salam Sehat Dari Kami Klinik De Nature.<br/><br/><strong>BUKALAPAK</strong> : <a href="https://www.bukalapak.com/p/kesehatan-2359/obat-suplemen/obat-obatan/1urrhm-jual-obat-penyakit-herpes">https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur</a><br/><p style="text-align: center;"></p>spirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3596258924060423851.post-66512318850315638492019-11-17T23:47:00.000-08:002019-11-17T23:47:00.288-08:00Obat Penyakit Herpes di Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan Info
HP/WA 081 329 878 999Cacar Ular merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).<br/><br/>Pembagian kelompok virus herpesviridae adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Alfa herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster.</li><br/> <li>Beta herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang panjang dan infeksi virus ini berjalan lambat dalam tubuh manusia. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, serta herpesvirus 6 dan 7.<br/>Gamma herpesvirus. Contohnya adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.</li><br/></ul><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-25" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-kulit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /><br/><br/>Tahapan Infeksi Cacar Ular<br/>Infeksi Herpes Simplex yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Rincian tahapan infeksi Cacar Api adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Tahapan primer. Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga kedelapan setelah terjadinya infeksi Cacar Air. Gejala yang muncul adalah blister (kulit yang melepuh) berukuran kecil, namun menyakitkan. Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh, dan dapat pecah serta menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister akan berwarna kemerahan.</li><br/> <li>Tingkatan laten. Pada Tahapan ini, gejala Herpes Simplex seperti blister dan koreng akan mereda. Tetapi pada stadium ini, sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang melalui kulit.</li><br/> <li>Tingkatan peluruhan. Pada Tahapan ini, virus mulai berkembang biak pada ujung-ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, virus Cacar Ular dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan lendir Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya sedang terjadi perkembangbiakan virus di dalam tubuh.</li><br/> <li>Tahapan rekurensi (muncul kembali). Pada Tingkatan ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama dapat muncul kembali. Biasanya tidak separah lepuhan dan koreng yang sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.</li><br/></ul><br/>Virus Penyebab dan Gejala Cacar Air<br/>Artikel ini akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling sering menyebabkan infeksi.<br/><br/>HSV 1<br/><br/>Herpes Genital virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menyebabkan Herpes Simplex oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral. HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita hHerpes Kulit ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman, berbagai pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/v5U4ALspbmo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Gejala yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HSV 1 atau Herpes Kulit adalah:<br/><ul><br/> <li>Diawali dengan Badan Menggigil, nyeri otot, dan Tidak Bertenaga.</li><br/> <li>Muncul rasa nyeri, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi.</li><br/> <li>Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.</li><br/> <li>Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.</li><br/></ul><br/>HSV 2<br/><br/>Herpes simplex virus tipe 2 (HSV 2) merupakan penyebab penyakit herpes genital. Virus ini menyebar melalui kontak dengan luka pada penderita Dompo, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari Wanita kepada bayinya pada saat persalinan.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-31" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/cara-mengobati-herpes-di-bibir.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko muncul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. HSV 2 sendiri dapat lebih mudah menginfeksi seseorang jika:<br/><ul><br/> <li>Berjenis kelamin Wanita.</li><br/> <li>Bergonta-ganti Partner seksual.</li><br/> <li>Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.</li><br/> <li>Sedang mengalami Sakit menular seksual selain Cacar Api.</li><br/> <li>Melakukan hubungan seksual di usia Masih Muda.</li><br/></ul><br/>Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita herpes genital, antara lain:<br/><ul><br/> <li>Gatal.</li><br/> <li>Sakit Saat Sedang buang air kecil.</li><br/> <li>Keluarnya cairan dari vagina.</li><br/> <li>Munculnya benjolan di Pangkal Paha.</li><br/> <li>Munculnya koreng yang menyakitkan pada Kelamin, pantat, anus, atau paha.</li><br/></ul><br/>VZV<br/>Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus kelompok alfa herpesviridae yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sedangkan herpes zoster terjadi ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.<br/><br/>VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.<br/><br/>Seseorang lebih mudah terkena infeksi virus varicella-zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia di bawah 12 tahun.</li><br/> <li>Mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan.</li><br/> <li>Pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air.</li><br/> <li>Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak.</li><br/> <li>Tinggal bersama anak-anak.</li><br/></ul><br/>Jika seseorang pernah mengalami cacar air sebelumnya dan sembuh, risiko orang tersebut untuk mengalami cacar air kembali berkurang karena adanya kekebalan. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella-zoster juga dapat diperoleh melalui vaksinasi. Seorang ibu hamil yang memiliki kekebalan terhadap VZV dapat memberikan kekebalannya kepada janin melalui transfer antibodi. Kekebalan janin yang diperoleh dengan cara tersebut dapat bertahan sekitar 3 bulan sejak lahir.<br/><br/>Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Akan tetapi seseorang dapat lebih mudah terkena herpes zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia 60 tahun ke atas.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan).</li><br/> <li>Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.</li><br/></ul><br/>Gejala cacar air dimulai dengan ruam kulit berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal. Vesikel yang muncul dapat diikuti dengan adanya gejala lain, seperti demam, hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Virus tersebut sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7-21 hari sebelum dapat menimbulkan ruam dan gejala lainnya. Penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/sh-LAKl4yAY" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Jika penderita cacar air yang sudah sembuh kemudian mengalami herpes zoster, gejala yang muncul biasanya berupa rasa nyeri dan panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh, sesuai dengan penjalaran saraf tempat VZV bersembunyi. Nyeri dan panas di bagian tersebut akan diikuti dengan munculnya ruam kemerahan, membentuk lepuhan (blister) berisi air dan gatal.<br/><br/>Diagnosis Cacar Api<br/>Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk akibat Dompo serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Selain itu, untuk membantu diagnosis Herpes Kulit agar lebih akurat, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti:<br/><br/>Kultur virus herpes simplex. Kultur virus Cacar Air bertujuan untuk mendiagnosis adanya virus Herpes Simplex. Kultur virus Herpes Simplex dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, mengambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami Cacar Api untuk kemudian diperiksa di laboratorium.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-51" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/ciri-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, namun tidak dapat mendeteksi infeksi Dompo rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 ataupun HSV 2. Perlu diingat bahwa tubuh memerlukan waktu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, terutama jika pasien tidak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.<br/><br/>Pengobatan Herpes Kulit<br/>Fokus pengobatan Herpes Genital adalah untuk menghilangkan blister, serta untuk mencegah penyebaran Cacar Api, meskipun koreng dan lepuhan akibat Herpes Zoster dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi akibat Cacar Api. Beberapa obat-obatan antivirus yang dapat digunakan, antara lain adalah:<br/><ul><br/> <li>Acyclovir.</li><br/> <li>Valacyclovir.</li><br/> <li>Famciclovir.</li><br/></ul><br/>Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh Herpes Genital, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan Dompo herpes, antara lain yaitu:<br/><ul><br/> <li>Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai obat pereda nyeri.</li><br/> <li>Mandi dengan menggunakan air suam</li><br/> <li>Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang terkena.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian longgar.</li><br/> <li>Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.</li><br/></ul><br/>Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter. Virus Herpes Zoster dapat menular dari ibu kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif, serta dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Jika ibu hamil diketahui sedang atau pernah menderita Cacar Ular, diskusikan dengan doker mengenai kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.<br/><br/>Komplikasi Herpes Simplex<br/>Herpes simplex jarang menimbulkan komplikasi serius pada penderita. Herpes simplex dapat menimbulkan komplikasi, terutama jika penderita juga menderita infeksi HIV. Penderita herpes simplex yang juga menderita HIV biasanya menderita gejala Herpes Genital yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Beberapa komplikasi yang jarang, namun serius, yang dapat ditimbulkan oleh herpes simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.</li><br/> <li>Radang otak dan selaputnya.</li><br/> <li>Radang paru-paru.</li><br/> <li>Hepatitis.</li><br/> <li>Esofagitis.</li><br/> <li>Kematian jaringan retina mata.</li><br/></ul><br/>Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tidak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang kekebalan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar air adalah:<br/><ul><br/> <li>Ruam menyebar ke bagian mata.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.</li><br/></ul><br/>Cacar Air dapat menimbulkan komplikasi antara lain:<br/><br/>Post herpetic neuralgia. Nyeri yang masih dirasakan walaupun lesi pada kulit sudah menghilang.<br/>Infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat pada lokasi ruam akibat Herpes Zoster, yang sering menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, pembengkakan dan hangat jika disentuh.<br/><br/>Nyeri dan ruam pada mata. Ruam akibat herpes zoster yang penjalarannya di sekitar mata dapat menginfeksi mata. Ruam di daerah ini membutuhkan terapi antivirus yang lebih lama dan berisiko menimbulkan kerusakan mata permanen.<br/>Sindrom Ramsay-Hunt. Sindrom Ramsay-Hunt dapat terjadi sebagai komplikasi dari herpes zoster. Gejala Sindrom Ramsay-Hunt antara lain adalah kehilangan pendengaran, pusing, nyeri di salah satu telinga dan kehilangan kemampuan mengecap rasa pada lidah.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-62" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/ciri-ciri-penyakit-herpes-pada-wanita.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Jika komplikasi tersebut muncul, hendaknya segera diperiksakan ke dokter. Komplikasi virus varicella-zoster dapat berbahaya terutama jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil menderita infeksi virus varicella-zoster, janin yang dikandungnya dapat mengalami kelainan bawaan, seperti:<br/><ul><br/> <li>Kelainan mata dan masalah penglihatan lainnya.</li><br/> <li>Disabilitas intelektual (retardasi mental).</li><br/> <li>Pertumbuhan yang lambat.</li><br/> <li>Kepala yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.</li><br/></ul><br/>Pencegahan Herpes Kulit<br/><br/>Untuk mencegah penyebaran virus Cacar Api ke orang lain, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:<br/><ul><br/> <li>Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat Herpes Simplex.</li><br/> <li>Mencuci tangan secara rutin.</li><br/> <li>Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus Herpes Genital.</li><br/> <li>Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.<br/>Jangan melakukan oral seks, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit Cacar Api.</li><br/></ul><br/>Khusus bagi penderita herpes genitalis, harus menghindari segala bentuk aktivitas seksual selama masa tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun sudah menggunakan kondom, virus Cacar Ular tetap dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.<br/><br/>Demikianlah Bacaan Sederhana ini semoga dapat membantu serta Memberikan manfaat, jika di rasa berguna silahkan di Bagikan, agar orang lain dapat menemukan bacaan ini, diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat. untuk info lebih lengkap segera hubungi kami langsung di nomor HP/WA 081 329 878 999. Terima Kasih Salam Sehat Dari Kami Klinik De Nature.<br/><br/><strong>BUKALAPAK</strong> : <a href="https://www.bukalapak.com/p/kesehatan-2359/obat-suplemen/obat-obatan/1wlof17-jual-obat-alami-untuk-penderita-kista-ovarium">https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur</a><br/><p style="text-align: center;"></p>spirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3596258924060423851.post-15677167592560790652019-11-17T21:29:00.000-08:002019-11-17T21:29:03.120-08:00Obat Penyakit Herpes di Rantepao Provinsi Sulawesi Selatan Info HP/WA
081 329 878 999Cacar Ular merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).<br/><br/>Pembagian kelompok virus herpesviridae adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Alfa herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster.</li><br/> <li>Beta herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang panjang dan infeksi virus ini berjalan lambat dalam tubuh manusia. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, serta herpesvirus 6 dan 7.<br/>Gamma herpesvirus. Contohnya adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.</li><br/></ul><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-27" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/salep-untuk-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Rantepao Provinsi Sulawesi Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /><br/><br/>Tahapan Infeksi Herpes Simplex<br/>Infeksi Cacar Air yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Rincian tahapan infeksi Cacar Air adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Stadium primer. Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga kedelapan setelah terjadinya infeksi Herpes Zoster. Gejala yang muncul adalah blister (kulit yang melepuh) berukuran kecil, namun menyakitkan. Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh, dan dapat pecah serta menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister akan berwarna kemerahan.</li><br/> <li>Tahapan laten. Pada Stadium ini, gejala Cacar Api seperti blister dan koreng akan mereda. Tetapi pada stadium ini, sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang melalui kulit.</li><br/> <li>Stadium peluruhan. Pada Tingkatan ini, virus mulai berkembang biak pada ujung-ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, virus Dompo dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan lendir Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya sedang terjadi perkembangbiakan virus di dalam tubuh.</li><br/> <li>Tahapan rekurensi (muncul kembali). Pada Tahapan ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama dapat muncul kembali. Biasanya tidak separah lepuhan dan koreng yang sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.</li><br/></ul><br/>Virus Penyebab dan Gejala Herpes<br/>Artikel ini akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling sering menyebabkan infeksi.<br/><br/>HSV 1<br/><br/>Herpes Simplex virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menyebabkan Herpes oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral. HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita hCacar Ular ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman, berbagai pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/v5U4ALspbmo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Gejala yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HSV 1 atau Cacar Api adalah:<br/><ul><br/> <li>Diawali dengan demam, nyeri otot, dan Tidak Bertenaga.</li><br/> <li>Muncul rasa Sakit, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi.</li><br/> <li>Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.</li><br/> <li>Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.</li><br/></ul><br/>HSV 2<br/><br/>Herpes simplex virus tipe 2 (HSV 2) merupakan penyebab penyakit herpes genital. Virus ini menyebar melalui kontak dengan luka pada penderita Herpes Kulit, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya pada saat persalinan.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-36" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/gejala-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Rantepao Provinsi Sulawesi Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko muncul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. HSV 2 sendiri dapat lebih mudah menginfeksi seseorang jika:<br/><ul><br/> <li>Berjenis kelamin perempuan.</li><br/> <li>Bergonta-ganti Partner seksual.</li><br/> <li>Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.</li><br/> <li>Sedang mengalami penyakit menular seksual selain Herpes Kulit.</li><br/> <li>Melakukan hubungan seksual di usia Dini.</li><br/></ul><br/>Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita herpes genital, antara lain:<br/><ul><br/> <li>Gatal.</li><br/> <li>Sakit Ketika buang air kecil.</li><br/> <li>Keluarnya cairan dari Kemaluan Wanita.</li><br/> <li>Munculnya benjolan di Pangkal Paha.</li><br/> <li>Munculnya koreng yang menyakitkan pada Kelamin, Bokong, anus, atau paha.</li><br/></ul><br/>VZV<br/>Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus kelompok alfa herpesviridae yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sedangkan herpes zoster terjadi ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.<br/><br/>VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.<br/><br/>Seseorang lebih mudah terkena infeksi virus varicella-zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia di bawah 12 tahun.</li><br/> <li>Mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan.</li><br/> <li>Pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air.</li><br/> <li>Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak.</li><br/> <li>Tinggal bersama anak-anak.</li><br/></ul><br/>Jika seseorang pernah mengalami cacar air sebelumnya dan sembuh, risiko orang tersebut untuk mengalami cacar air kembali berkurang karena adanya kekebalan. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella-zoster juga dapat diperoleh melalui vaksinasi. Seorang ibu hamil yang memiliki kekebalan terhadap VZV dapat memberikan kekebalannya kepada janin melalui transfer antibodi. Kekebalan janin yang diperoleh dengan cara tersebut dapat bertahan sekitar 3 bulan sejak lahir.<br/><br/>Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Akan tetapi seseorang dapat lebih mudah terkena herpes zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia 60 tahun ke atas.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan).</li><br/> <li>Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.</li><br/></ul><br/>Gejala cacar air dimulai dengan ruam kulit berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal. Vesikel yang muncul dapat diikuti dengan adanya gejala lain, seperti demam, hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Virus tersebut sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7-21 hari sebelum dapat menimbulkan ruam dan gejala lainnya. Penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/sh-LAKl4yAY" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Jika penderita cacar air yang sudah sembuh kemudian mengalami herpes zoster, gejala yang muncul biasanya berupa rasa nyeri dan panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh, sesuai dengan penjalaran saraf tempat VZV bersembunyi. Nyeri dan panas di bagian tersebut akan diikuti dengan munculnya ruam kemerahan, membentuk lepuhan (blister) berisi air dan gatal.<br/><br/>Diagnosis Herpes Simplex<br/>Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk akibat Dompo serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Selain itu, untuk membantu diagnosis Cacar Api agar lebih akurat, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti:<br/><br/>Kultur virus herpes simplex. Kultur virus Cacar Ular bertujuan untuk mendiagnosis adanya virus Cacar Api. Kultur virus Cacar Ular dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, mengambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami Herpes Kulit untuk kemudian diperiksa di laboratorium.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-50" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/ciri-ciri-penyakit-herpes-1.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Rantepao Provinsi Sulawesi Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, namun tidak dapat mendeteksi infeksi Cacar Ular rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 ataupun HSV 2. Perlu diingat bahwa tubuh memerlukan waktu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, terutama jika pasien tidak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.<br/><br/>Pengobatan Herpes Zoster<br/>Fokus pengobatan Cacar Ular adalah untuk menghilangkan blister, serta untuk mencegah penyebaran Cacar Ular, meskipun koreng dan lepuhan akibat Herpes Simplex dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi akibat Herpes Simplex. Beberapa obat-obatan antivirus yang dapat digunakan, antara lain adalah:<br/><ul><br/> <li>Acyclovir.</li><br/> <li>Valacyclovir.</li><br/> <li>Famciclovir.</li><br/></ul><br/>Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh Herpes Genital, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan Herpes Kulit herpes, antara lain yaitu:<br/><ul><br/> <li>Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai obat pereda nyeri.</li><br/> <li>Mandi dengan menggunakan air suam</li><br/> <li>Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang terkena.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian longgar.</li><br/> <li>Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.</li><br/></ul><br/>Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter. Virus Herpes Zoster dapat menular dari ibu kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif, serta dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Jika ibu hamil diketahui sedang atau pernah menderita Herpes Simplex, diskusikan dengan doker mengenai kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.<br/><br/>Komplikasi Herpes Kulit<br/>Herpes simplex jarang menimbulkan komplikasi serius pada penderita. Herpes simplex dapat menimbulkan komplikasi, terutama jika penderita juga menderita infeksi HIV. Penderita herpes simplex yang juga menderita HIV biasanya menderita gejala Cacar Ular yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Beberapa komplikasi yang jarang, namun serius, yang dapat ditimbulkan oleh herpes simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.</li><br/> <li>Radang otak dan selaputnya.</li><br/> <li>Radang paru-paru.</li><br/> <li>Hepatitis.</li><br/> <li>Esofagitis.</li><br/> <li>Kematian jaringan retina mata.</li><br/></ul><br/>Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tidak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang kekebalan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar air adalah:<br/><ul><br/> <li>Ruam menyebar ke bagian mata.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.</li><br/></ul><br/>Dompo dapat menimbulkan komplikasi antara lain:<br/><br/>Post herpetic neuralgia. Nyeri yang masih dirasakan walaupun lesi pada kulit sudah menghilang.<br/>Infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat pada lokasi ruam akibat Dompo, yang sering menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, pembengkakan dan hangat jika disentuh.<br/><br/>Nyeri dan ruam pada mata. Ruam akibat herpes zoster yang penjalarannya di sekitar mata dapat menginfeksi mata. Ruam di daerah ini membutuhkan terapi antivirus yang lebih lama dan berisiko menimbulkan kerusakan mata permanen.<br/>Sindrom Ramsay-Hunt. Sindrom Ramsay-Hunt dapat terjadi sebagai komplikasi dari herpes zoster. Gejala Sindrom Ramsay-Hunt antara lain adalah kehilangan pendengaran, pusing, nyeri di salah satu telinga dan kehilangan kemampuan mengecap rasa pada lidah.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-62" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/ciri-ciri-penyakit-herpes-pada-wanita.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Rantepao Provinsi Sulawesi Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Jika komplikasi tersebut muncul, hendaknya segera diperiksakan ke dokter. Komplikasi virus varicella-zoster dapat berbahaya terutama jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil menderita infeksi virus varicella-zoster, janin yang dikandungnya dapat mengalami kelainan bawaan, seperti:<br/><ul><br/> <li>Kelainan mata dan masalah penglihatan lainnya.</li><br/> <li>Disabilitas intelektual (retardasi mental).</li><br/> <li>Pertumbuhan yang lambat.</li><br/> <li>Kepala yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.</li><br/></ul><br/>Pencegahan Dompo<br/><br/>Untuk mencegah penyebaran virus Herpes Genital ke orang lain, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:<br/><ul><br/> <li>Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat Cacar Api.</li><br/> <li>Mencuci tangan secara rutin.</li><br/> <li>Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus Herpes Kulit.</li><br/> <li>Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.<br/>Jangan melakukan oral seks, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit Dompo.</li><br/></ul><br/>Khusus bagi penderita herpes genitalis, harus menghindari segala bentuk aktivitas seksual selama masa tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun sudah menggunakan kondom, virus Herpes Genital tetap dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.<br/><br/>Demikianlah Artikel Sederhana ini semoga dapat membantu serta Memberikan manfaat, jika di rasa berguna silahkan di Bagikan, agar orang lain dapat menemukan bacaan ini, diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat. untuk info lebih lengkap segera hubungi kami langsung di nomor HP/WA 081 329 878 999. Terima Kasih Salam Sehat Dari Kami Klinik De Nature.<br/><br/><strong>BUKALAPAK</strong> : <a href="https://www.bukalapak.com/p/kesehatan-2359/produk-kesehatan-lainnya/1w9n9n4-jual-obat-penghilang-bekas-jerawat-flek-hitam">https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur</a><br/><p style="text-align: center;"></p>spirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3596258924060423851.post-77387348326232912552019-11-17T20:09:00.000-08:002019-11-17T20:09:01.101-08:00Obat Penyakit Herpes di Manokwari Provinsi Papua Barat Info HP/WA 081
329 878 999Cacar Air merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).<br/><br/>Pembagian kelompok virus herpesviridae adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Alfa herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster.</li><br/> <li>Beta herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang panjang dan infeksi virus ini berjalan lambat dalam tubuh manusia. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, serta herpesvirus 6 dan 7.<br/>Gamma herpesvirus. Contohnya adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.</li><br/></ul><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-26" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyebab-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Manokwari Provinsi Papua Barat Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /><br/><br/>Tahapan Infeksi Herpes Genital<br/>Infeksi Cacar Air yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Rincian tahapan infeksi Cacar Air adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Tahapan primer. Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga kedelapan setelah terjadinya infeksi Cacar Api. Gejala yang muncul adalah blister (kulit yang melepuh) berukuran kecil, namun menyakitkan. Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh, dan dapat pecah serta menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister akan berwarna kemerahan.</li><br/> <li>Stadium laten. Pada Stadium ini, gejala Herpes Kulit seperti blister dan koreng akan mereda. Tetapi pada stadium ini, sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang melalui kulit.</li><br/> <li>Stadium peluruhan. Pada Tingkatan ini, virus mulai berkembang biak pada ujung-ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, virus Herpes Simplex dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan lendir Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya sedang terjadi perkembangbiakan virus di dalam tubuh.</li><br/> <li>Stadium rekurensi (muncul kembali). Pada Tahapan ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama dapat muncul kembali. Biasanya tidak separah lepuhan dan koreng yang sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.</li><br/></ul><br/>Virus Penyebab dan Gejala Herpes Kulit<br/>Artikel ini akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling sering menyebabkan infeksi.<br/><br/>HSV 1<br/><br/>Cacar Api virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menyebabkan Herpes Kulit oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral. HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita hHerpes Kulit ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman, berbagai pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/v5U4ALspbmo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Gejala yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HSV 1 atau Cacar Ular adalah:<br/><ul><br/> <li>Diawali dengan demam, nyeri otot, dan Tidak Bertenaga.</li><br/> <li>Muncul rasa Sakit, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi.</li><br/> <li>Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.</li><br/> <li>Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.</li><br/></ul><br/>HSV 2<br/><br/>Herpes simplex virus tipe 2 (HSV 2) merupakan Yang Menyebabkan penyakit herpes genital. Virus ini menyebar melalui kontak dengan luka pada penderita Herpes Zoster, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari Perempuan kepada bayinya pada saat persalinan.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-32" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/cara-mengobati-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Manokwari Provinsi Papua Barat Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko Timbul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. HSV 2 sendiri dapat lebih mudah menginfeksi seseorang jika:<br/><ul><br/> <li>Berjenis kelamin perempuan.</li><br/> <li>Bergonta-ganti Partner seksual.</li><br/> <li>Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.</li><br/> <li>Sedang mengalami Sakit menular seksual selain Herpes Simplex.</li><br/> <li>Melakukan hubungan seksual di usia muda.</li><br/></ul><br/>Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita herpes genital, antara lain:<br/><ul><br/> <li>Gatal.</li><br/> <li>Sakit Saat Sedang buang air kecil.</li><br/> <li>Keluarnya cairan dari vagina.</li><br/> <li>Munculnya benjolan di selangkangan.</li><br/> <li>Munculnya koreng yang menyakitkan pada Alat Kemaluan, pantat, anus, atau paha.</li><br/></ul><br/>VZV<br/>Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus kelompok alfa herpesviridae yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sedangkan herpes zoster terjadi ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.<br/><br/>VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.<br/><br/>Seseorang lebih mudah terkena infeksi virus varicella-zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia di bawah 12 tahun.</li><br/> <li>Mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan.</li><br/> <li>Pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air.</li><br/> <li>Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak.</li><br/> <li>Tinggal bersama anak-anak.</li><br/></ul><br/>Jika seseorang pernah mengalami cacar air sebelumnya dan sembuh, risiko orang tersebut untuk mengalami cacar air kembali berkurang karena adanya kekebalan. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella-zoster juga dapat diperoleh melalui vaksinasi. Seorang ibu hamil yang memiliki kekebalan terhadap VZV dapat memberikan kekebalannya kepada janin melalui transfer antibodi. Kekebalan janin yang diperoleh dengan cara tersebut dapat bertahan sekitar 3 bulan sejak lahir.<br/><br/>Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Akan tetapi seseorang dapat lebih mudah terkena herpes zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia 60 tahun ke atas.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan).</li><br/> <li>Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.</li><br/></ul><br/>Gejala cacar air dimulai dengan ruam kulit berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal. Vesikel yang muncul dapat diikuti dengan adanya gejala lain, seperti demam, hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Virus tersebut sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7-21 hari sebelum dapat menimbulkan ruam dan gejala lainnya. Penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/oo3s0cBejHc" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Jika penderita cacar air yang sudah sembuh kemudian mengalami herpes zoster, gejala yang muncul biasanya berupa rasa nyeri dan panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh, sesuai dengan penjalaran saraf tempat VZV bersembunyi. Nyeri dan panas di bagian tersebut akan diikuti dengan munculnya ruam kemerahan, membentuk lepuhan (blister) berisi air dan gatal.<br/><br/>Diagnosis Cacar Api<br/>Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk akibat Herpes serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Selain itu, untuk membantu diagnosis Dompo agar lebih akurat, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti:<br/><br/>Kultur virus herpes simplex. Kultur virus Dompo bertujuan untuk mendiagnosis adanya virus Herpes Zoster. Kultur virus Herpes Zoster dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, mengambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami Herpes Simplex untuk kemudian diperiksa di laboratorium.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-53" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/gejala-penyakit-herpes-1.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Manokwari Provinsi Papua Barat Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, namun tidak dapat mendeteksi infeksi Herpes Zoster rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 ataupun HSV 2. Perlu diingat bahwa tubuh memerlukan waktu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, terutama jika pasien tidak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.<br/><br/>Pengobatan Cacar Api<br/>Fokus pengobatan Cacar Api adalah untuk menghilangkan blister, serta untuk mencegah penyebaran Herpes Zoster, meskipun koreng dan lepuhan akibat Cacar Ular dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi akibat Herpes Simplex. Beberapa obat-obatan antivirus yang dapat digunakan, antara lain adalah:<br/><ul><br/> <li>Acyclovir.</li><br/> <li>Valacyclovir.</li><br/> <li>Famciclovir.</li><br/></ul><br/>Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh Cacar Api, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan Herpes Simplex herpes, antara lain yaitu:<br/><ul><br/> <li>Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai obat pereda nyeri.</li><br/> <li>Mandi dengan menggunakan air suam</li><br/> <li>Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang terkena.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian longgar.</li><br/> <li>Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.</li><br/></ul><br/>Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter. Virus Cacar Api dapat menular dari ibu kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif, serta dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Jika ibu hamil diketahui sedang atau pernah menderita Herpes Genital, diskusikan dengan doker mengenai kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.<br/><br/>Komplikasi Herpes Genital<br/>Herpes simplex jarang menimbulkan komplikasi serius pada penderita. Herpes simplex dapat menimbulkan komplikasi, terutama jika penderita juga menderita infeksi HIV. Penderita herpes simplex yang juga menderita HIV biasanya menderita gejala Cacar Api yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Beberapa komplikasi yang jarang, namun serius, yang dapat ditimbulkan oleh herpes simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.</li><br/> <li>Radang otak dan selaputnya.</li><br/> <li>Radang paru-paru.</li><br/> <li>Hepatitis.</li><br/> <li>Esofagitis.</li><br/> <li>Kematian jaringan retina mata.</li><br/></ul><br/>Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tidak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang kekebalan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar air adalah:<br/><ul><br/> <li>Ruam menyebar ke bagian mata.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.</li><br/></ul><br/>Herpes dapat menimbulkan komplikasi antara lain:<br/><br/>Post herpetic neuralgia. Nyeri yang masih dirasakan walaupun lesi pada kulit sudah menghilang.<br/>Infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat pada lokasi ruam akibat Cacar Air, yang sering menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, pembengkakan dan hangat jika disentuh.<br/><br/>Nyeri dan ruam pada mata. Ruam akibat herpes zoster yang penjalarannya di sekitar mata dapat menginfeksi mata. Ruam di daerah ini membutuhkan terapi antivirus yang lebih lama dan berisiko menimbulkan kerusakan mata permanen.<br/>Sindrom Ramsay-Hunt. Sindrom Ramsay-Hunt dapat terjadi sebagai komplikasi dari herpes zoster. Gejala Sindrom Ramsay-Hunt antara lain adalah kehilangan pendengaran, pusing, nyeri di salah satu telinga dan kehilangan kemampuan mengecap rasa pada lidah.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-60" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/cara-mengatasi-penyakit-herpes-1.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Manokwari Provinsi Papua Barat Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Jika komplikasi tersebut muncul, hendaknya segera diperiksakan ke dokter. Komplikasi virus varicella-zoster dapat berbahaya terutama jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil menderita infeksi virus varicella-zoster, janin yang dikandungnya dapat mengalami kelainan bawaan, seperti:<br/><ul><br/> <li>Kelainan mata dan masalah penglihatan lainnya.</li><br/> <li>Disabilitas intelektual (retardasi mental).</li><br/> <li>Pertumbuhan yang lambat.</li><br/> <li>Kepala yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.</li><br/></ul><br/>Pencegahan Herpes Zoster<br/><br/>Untuk mencegah penyebaran virus Herpes Zoster ke orang lain, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:<br/><ul><br/> <li>Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat Dompo.</li><br/> <li>Mencuci tangan secara rutin.</li><br/> <li>Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus Herpes Simplex.</li><br/> <li>Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.<br/>Jangan melakukan Seks Lewat Mulut, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit Cacar Ular.</li><br/></ul><br/>Khusus bagi penderita herpes genitalis, harus menghindari segala bentuk aktivitas seksual selama masa tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun sudah menggunakan kondom, virus Herpes Zoster tetap dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.<br/><br/>Demikianlah Tulisan Sederhana ini semoga dapat membantu serta memberi manfaat, jika di rasa berguna silahkan di Bagikan, agar orang lain dapat menemukan bacaan ini, diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat. untuk info lebih lengkap segera hubungi kami langsung di nomor HP/WA 081 329 878 999. Terima Kasih Salam Sehat Dari Kami Klinik De Nature.<br/><br/><strong>BUKALAPAK</strong> : <a href="https://www.bukalapak.com/p/kesehatan-2359/obat-suplemen/obat-obatan/1wkr9qq-jual-obat-penyakit-hiv-herbal">https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur</a><br/><p style="text-align: center;"></p>spirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3596258924060423851.post-24544251920755692019-11-15T23:22:00.000-08:002019-11-15T23:22:13.588-08:00Obat Penyakit Herpes di Marisa Provinsi Gorontalo Info HP/WA 081 329
878 999Herpes Kulit merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).<br/><br/>Pembagian kelompok virus herpesviridae adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Alfa herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster.</li><br/> <li>Beta herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang panjang dan infeksi virus ini berjalan lambat dalam tubuh manusia. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, serta herpesvirus 6 dan 7.<br/>Gamma herpesvirus. Contohnya adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.</li><br/></ul><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-21" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-herpes-kulit.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Marisa Provinsi Gorontalo Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /><br/><br/>Tahapan Infeksi Herpes<br/>Infeksi Herpes Kulit yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Rincian tahapan infeksi Herpes Kulit adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Tingkatan primer. Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga kedelapan setelah terjadinya infeksi Herpes Kulit. Gejala yang muncul adalah blister (kulit yang melepuh) berukuran kecil, namun menyakitkan. Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh, dan dapat pecah serta menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister akan berwarna kemerahan.</li><br/> <li>Stadium Lanjut. Pada Stadium ini, gejala Herpes Kulit seperti blister dan koreng akan mereda. Tetapi pada stadium ini, sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang melalui kulit.</li><br/> <li>Stadium peluruhan. Pada Tahapan ini, virus mulai berkembang biak pada ujung-ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, virus Cacar Air dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan lendir Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya sedang terjadi perkembangbiakan virus di dalam tubuh.</li><br/> <li>Tingkatan rekurensi (muncul kembali). Pada Tahapan ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama dapat muncul kembali. Biasanya tidak separah lepuhan dan koreng yang sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.</li><br/></ul><br/>Virus Penyebab dan Gejala Herpes Kulit<br/>Artikel ini akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling sering menyebabkan infeksi.<br/><br/>HSV 1<br/><br/>Herpes virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menyebabkan Herpes Simplex oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral. HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita hDompo ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman, berbagai pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/v5U4ALspbmo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Tahapan yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HSV 1 atau Herpes Kulit adalah:<br/><ul><br/> <li>Diawali dengan Badan Menggigil, nyeri otot, dan Tidak Bertenaga.</li><br/> <li>Muncul rasa nyeri, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi.</li><br/> <li>Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.</li><br/> <li>Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.</li><br/></ul><br/>HSV 2<br/><br/>Herpes simplex virus tipe 2 (HSV 2) merupakan penyebab penyakit herpes genital. Virus ini menyebar melalui kontak dengan luka pada penderita Herpes Zoster, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya pada saat persalinan.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-32" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/cara-mengobati-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Marisa Provinsi Gorontalo Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko Timbul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. HSV 2 sendiri dapat lebih mudah menginfeksi seseorang jika:<br/><ul><br/> <li>Berjenis kelamin Wanita.</li><br/> <li>Bergonta-ganti Partner seksual.</li><br/> <li>Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.</li><br/> <li>Sedang mengalami penyakit menular seksual selain Cacar Api.</li><br/> <li>Melakukan hubungan seksual di usia Dini.</li><br/></ul><br/>Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita herpes genital, antara lain:<br/><ul><br/> <li>Gatal.</li><br/> <li>Sakit Saat Sedang buang air kecil.</li><br/> <li>Keluarnya cairan dari Organ Vital Wanita.</li><br/> <li>Munculnya benjolan di selangkangan.</li><br/> <li>Munculnya koreng yang menyakitkan pada kemaluan, Bokong, anus, atau paha.</li><br/></ul><br/>VZV<br/>Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus kelompok alfa herpesviridae yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sedangkan herpes zoster terjadi ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.<br/><br/>VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.<br/><br/>Seseorang lebih mudah terkena infeksi virus varicella-zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia di bawah 12 tahun.</li><br/> <li>Mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan.</li><br/> <li>Pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air.</li><br/> <li>Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak.</li><br/> <li>Tinggal bersama anak-anak.</li><br/></ul><br/>Jika seseorang pernah mengalami cacar air sebelumnya dan sembuh, risiko orang tersebut untuk mengalami cacar air kembali berkurang karena adanya kekebalan. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella-zoster juga dapat diperoleh melalui vaksinasi. Seorang ibu hamil yang memiliki kekebalan terhadap VZV dapat memberikan kekebalannya kepada janin melalui transfer antibodi. Kekebalan janin yang diperoleh dengan cara tersebut dapat bertahan sekitar 3 bulan sejak lahir.<br/><br/>Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Akan tetapi seseorang dapat lebih mudah terkena herpes zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia 60 tahun ke atas.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan).</li><br/> <li>Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.</li><br/></ul><br/>Gejala cacar air dimulai dengan ruam kulit berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal. Vesikel yang muncul dapat diikuti dengan adanya gejala lain, seperti demam, hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Virus tersebut sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7-21 hari sebelum dapat menimbulkan ruam dan gejala lainnya. Penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/bNCkK66U7-Y" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Jika penderita cacar air yang sudah sembuh kemudian mengalami herpes zoster, gejala yang muncul biasanya berupa rasa nyeri dan panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh, sesuai dengan penjalaran saraf tempat VZV bersembunyi. Nyeri dan panas di bagian tersebut akan diikuti dengan munculnya ruam kemerahan, membentuk lepuhan (blister) berisi air dan gatal.<br/><br/>Diagnosis Herpes<br/>Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk akibat Cacar Ular serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Selain itu, untuk membantu diagnosis Cacar Api agar lebih akurat, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti:<br/><br/>Kultur virus herpes simplex. Kultur virus Herpes Simplex bertujuan untuk mendiagnosis adanya virus Cacar Api. Kultur virus Herpes dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, mengambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami Dompo untuk kemudian diperiksa di laboratorium.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-50" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/ciri-ciri-penyakit-herpes-1.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Marisa Provinsi Gorontalo Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, namun tidak dapat mendeteksi infeksi Dompo rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 ataupun HSV 2. Perlu diingat bahwa tubuh memerlukan waktu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, terutama jika pasien tidak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.<br/><br/>Pengobatan Herpes Simplex<br/>Fokus pengobatan Cacar Ular adalah untuk menghilangkan blister, serta untuk mencegah penyebaran Cacar Air, meskipun koreng dan lepuhan akibat Dompo dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi akibat Herpes Simplex. Beberapa obat-obatan antivirus yang dapat digunakan, antara lain adalah:<br/><ul><br/> <li>Acyclovir.</li><br/> <li>Valacyclovir.</li><br/> <li>Famciclovir.</li><br/></ul><br/>Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh Dompo, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan Dompo herpes, antara lain yaitu:<br/><ul><br/> <li>Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai obat pereda nyeri.</li><br/> <li>Mandi dengan menggunakan air suam</li><br/> <li>Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang terkena.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian longgar.</li><br/> <li>Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.</li><br/></ul><br/>Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter. Virus Dompo dapat menular dari ibu kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif, serta dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Jika ibu hamil diketahui sedang atau pernah menderita Cacar Ular, diskusikan dengan doker mengenai kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.<br/><br/>Komplikasi Herpes Kulit<br/>Herpes simplex jarang menimbulkan komplikasi serius pada penderita. Herpes simplex dapat menimbulkan komplikasi, terutama jika penderita juga menderita infeksi HIV. Penderita herpes simplex yang juga menderita HIV biasanya menderita gejala Herpes Zoster yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Beberapa komplikasi yang jarang, namun serius, yang dapat ditimbulkan oleh herpes simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.</li><br/> <li>Radang otak dan selaputnya.</li><br/> <li>Radang paru-paru.</li><br/> <li>Hepatitis.</li><br/> <li>Esofagitis.</li><br/> <li>Kematian jaringan retina mata.</li><br/></ul><br/>Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tidak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang kekebalan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar air adalah:<br/><ul><br/> <li>Ruam menyebar ke bagian mata.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.</li><br/></ul><br/>Herpes Kulit dapat menimbulkan komplikasi antara lain:<br/><br/>Post herpetic neuralgia. Nyeri yang masih dirasakan walaupun lesi pada kulit sudah menghilang.<br/>Infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat pada lokasi ruam akibat Herpes, yang sering menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, pembengkakan dan hangat jika disentuh.<br/><br/>Nyeri dan ruam pada mata. Ruam akibat herpes zoster yang penjalarannya di sekitar mata dapat menginfeksi mata. Ruam di daerah ini membutuhkan terapi antivirus yang lebih lama dan berisiko menimbulkan kerusakan mata permanen.<br/>Sindrom Ramsay-Hunt. Sindrom Ramsay-Hunt dapat terjadi sebagai komplikasi dari herpes zoster. Gejala Sindrom Ramsay-Hunt antara lain adalah kehilangan pendengaran, pusing, nyeri di salah satu telinga dan kehilangan kemampuan mengecap rasa pada lidah.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-65" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/foto-penyakit-herpes.jpeg" alt="Obat Penyakit Herpes di Marisa Provinsi Gorontalo Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Jika komplikasi tersebut muncul, hendaknya segera diperiksakan ke dokter. Komplikasi virus varicella-zoster dapat berbahaya terutama jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil menderita infeksi virus varicella-zoster, janin yang dikandungnya dapat mengalami kelainan bawaan, seperti:<br/><ul><br/> <li>Kelainan mata dan masalah penglihatan lainnya.</li><br/> <li>Disabilitas intelektual (retardasi mental).</li><br/> <li>Pertumbuhan yang lambat.</li><br/> <li>Kepala yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.</li><br/></ul><br/>Pencegahan Herpes Zoster<br/><br/>Untuk mencegah penyebaran virus Cacar Air ke orang lain, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:<br/><ul><br/> <li>Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat Herpes.</li><br/> <li>Mencuci tangan secara rutin.</li><br/> <li>Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus Cacar Api.</li><br/> <li>Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.<br/>Jangan melakukan Seks Lewat Mulut, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit Herpes Kulit.</li><br/></ul><br/>Khusus bagi penderita herpes genitalis, harus menghindari segala bentuk aktivitas seksual selama masa tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun sudah menggunakan kondom, virus Cacar Api tetap dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.<br/><br/>Demikianlah Artikel Sederhana ini semoga dapat membantu serta memberi manfaat, jika di rasa berguna silahkan di Bagikan, agar orang lain dapat menemukan bacaan ini, diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat. untuk info lebih lengkap segera hubungi kami langsung di nomor HP/WA 081 329 878 999. Terima Kasih Salam Sehat Dari Kami Klinik De Nature.<br/><br/><strong>BUKALAPAK</strong> : <a href="https://www.bukalapak.com/p/kesehatan-2359/obat-suplemen/obat-obatan/1w9vcym-jual-obat-kutil-kelamin-de-nature">https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur</a><br/><p style="text-align: center;"></p>spirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3596258924060423851.post-2315960166928411442019-11-14T03:57:00.000-08:002019-11-14T03:57:11.047-08:00Obat Penyakit Herpes di Sigi Biromaru Provinsi Sulawesi Tengah Info
HP/WA 081 329 878 999Dompo merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).<br/><br/>Pembagian kelompok virus herpesviridae adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Alfa herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster.</li><br/> <li>Beta herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang panjang dan infeksi virus ini berjalan lambat dalam tubuh manusia. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, serta herpesvirus 6 dan 7.<br/>Gamma herpesvirus. Contohnya adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.</li><br/></ul><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-26" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyebab-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Sigi Biromaru Provinsi Sulawesi Tengah Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /><br/><br/>Tahapan Infeksi Herpes Kulit<br/>Infeksi Herpes Simplex yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Rincian tahapan infeksi Cacar Api adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Tahapan primer. Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga kedelapan setelah terjadinya infeksi Cacar Ular. Gejala yang muncul adalah blister (kulit yang melepuh) berukuran kecil, namun menyakitkan. Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh, dan dapat pecah serta menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister akan berwarna kemerahan.</li><br/> <li>Stadium Lanjut. Pada Tahapan ini, gejala Dompo seperti blister dan koreng akan mereda. Tetapi pada stadium ini, sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang melalui kulit.</li><br/> <li>Tahapan peluruhan. Pada Stadium ini, virus mulai berkembang biak pada ujung-ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, virus Herpes dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan lendir Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya sedang terjadi perkembangbiakan virus di dalam tubuh.</li><br/> <li>Stadium rekurensi (muncul kembali). Pada Stadium ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama dapat muncul kembali. Biasanya tidak separah lepuhan dan koreng yang sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.</li><br/></ul><br/>Virus Penyebab dan Gejala Dompo<br/>Artikel ini akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling sering menyebabkan infeksi.<br/><br/>HSV 1<br/><br/>Cacar Api virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menyebabkan Herpes Zoster oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral. HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita hHerpes Zoster ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman, berbagai pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/v5U4ALspbmo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Ciri Ciri yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HSV 1 atau Herpes Kulit adalah:<br/><ul><br/> <li>Diawali dengan Badan Menggigil, Sakit otot, dan lemas.</li><br/> <li>Muncul rasa nyeri, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi.</li><br/> <li>Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.</li><br/> <li>Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.</li><br/></ul><br/>HSV 2<br/><br/>Herpes simplex virus tipe 2 (HSV 2) merupakan Yang Menyebabkan penyakit herpes genital. Virus ini menyebar melalui kontak dengan luka pada penderita Dompo, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya pada saat persalinan.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-40" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-herpes-zoster.jpeg" alt="Obat Penyakit Herpes di Sigi Biromaru Provinsi Sulawesi Tengah Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko Timbul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. HSV 2 sendiri dapat lebih mudah menginfeksi seseorang jika:<br/><ul><br/> <li>Berjenis kelamin perempuan.</li><br/> <li>Bergonta-ganti Partner seksual.</li><br/> <li>Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.</li><br/> <li>Sedang mengalami Sakit menular seksual selain Cacar Air.</li><br/> <li>Melakukan hubungan seksual di usia Dini.</li><br/></ul><br/>Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita herpes genital, antara lain:<br/><ul><br/> <li>Gatal.</li><br/> <li>Sakit Ketika buang air kecil.</li><br/> <li>Keluarnya cairan dari vagina.</li><br/> <li>Munculnya benjolan di Pangkal Paha.</li><br/> <li>Munculnya koreng yang menyakitkan pada Alat Kemaluan, pantat, anus, atau paha.</li><br/></ul><br/>VZV<br/>Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus kelompok alfa herpesviridae yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sedangkan herpes zoster terjadi ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.<br/><br/>VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.<br/><br/>Seseorang lebih mudah terkena infeksi virus varicella-zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia di bawah 12 tahun.</li><br/> <li>Mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan.</li><br/> <li>Pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air.</li><br/> <li>Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak.</li><br/> <li>Tinggal bersama anak-anak.</li><br/></ul><br/>Jika seseorang pernah mengalami cacar air sebelumnya dan sembuh, risiko orang tersebut untuk mengalami cacar air kembali berkurang karena adanya kekebalan. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella-zoster juga dapat diperoleh melalui vaksinasi. Seorang ibu hamil yang memiliki kekebalan terhadap VZV dapat memberikan kekebalannya kepada janin melalui transfer antibodi. Kekebalan janin yang diperoleh dengan cara tersebut dapat bertahan sekitar 3 bulan sejak lahir.<br/><br/>Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Akan tetapi seseorang dapat lebih mudah terkena herpes zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia 60 tahun ke atas.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan).</li><br/> <li>Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.</li><br/></ul><br/>Gejala cacar air dimulai dengan ruam kulit berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal. Vesikel yang muncul dapat diikuti dengan adanya gejala lain, seperti demam, hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Virus tersebut sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7-21 hari sebelum dapat menimbulkan ruam dan gejala lainnya. Penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/fPKkXnAXSGc" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Jika penderita cacar air yang sudah sembuh kemudian mengalami herpes zoster, gejala yang muncul biasanya berupa rasa nyeri dan panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh, sesuai dengan penjalaran saraf tempat VZV bersembunyi. Nyeri dan panas di bagian tersebut akan diikuti dengan munculnya ruam kemerahan, membentuk lepuhan (blister) berisi air dan gatal.<br/><br/>Diagnosis Dompo<br/>Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk akibat Herpes Genital serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Selain itu, untuk membantu diagnosis Cacar Air agar lebih akurat, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti:<br/><br/>Kultur virus herpes simplex. Kultur virus Herpes Zoster bertujuan untuk mendiagnosis adanya virus Cacar Api. Kultur virus Herpes Simplex dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, mengambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami Herpes Zoster untuk kemudian diperiksa di laboratorium.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-56" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-herpes-disebabkan-oleh.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Sigi Biromaru Provinsi Sulawesi Tengah Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /></p><br/><br/><br/>Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, namun tidak dapat mendeteksi infeksi Cacar Air rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 ataupun HSV 2. Perlu diingat bahwa tubuh memerlukan waktu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, terutama jika pasien tidak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.<br/><br/>Pengobatan Cacar Ular<br/>Fokus pengobatan Cacar Api adalah untuk menghilangkan blister, serta untuk mencegah penyebaran Cacar Air, meskipun koreng dan lepuhan akibat Herpes Simplex dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi akibat Herpes Zoster. Beberapa obat-obatan antivirus yang dapat digunakan, antara lain adalah:<br/><ul><br/> <li>Acyclovir.</li><br/> <li>Valacyclovir.</li><br/> <li>Famciclovir.</li><br/></ul><br/>Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh Cacar Api, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan Herpes Kulit herpes, antara lain yaitu:<br/><ul><br/> <li>Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai obat pereda nyeri.</li><br/> <li>Mandi dengan menggunakan air suam</li><br/> <li>Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang terkena.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian longgar.</li><br/> <li>Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.</li><br/></ul><br/>Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter. Virus Cacar Air dapat menular dari ibu kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif, serta dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Jika ibu hamil diketahui sedang atau pernah menderita Cacar Ular, diskusikan dengan doker mengenai kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.<br/><br/>Komplikasi Herpes Kulit<br/>Herpes simplex jarang menimbulkan komplikasi serius pada penderita. Herpes simplex dapat menimbulkan komplikasi, terutama jika penderita juga menderita infeksi HIV. Penderita herpes simplex yang juga menderita HIV biasanya menderita gejala Herpes yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Beberapa komplikasi yang jarang, namun serius, yang dapat ditimbulkan oleh herpes simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.</li><br/> <li>Radang otak dan selaputnya.</li><br/> <li>Radang paru-paru.</li><br/> <li>Hepatitis.</li><br/> <li>Esofagitis.</li><br/> <li>Kematian jaringan retina mata.</li><br/></ul><br/>Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tidak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang kekebalan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar air adalah:<br/><ul><br/> <li>Ruam menyebar ke bagian mata.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.</li><br/></ul><br/>Dompo dapat menimbulkan komplikasi antara lain:<br/><br/>Post herpetic neuralgia. Nyeri yang masih dirasakan walaupun lesi pada kulit sudah menghilang.<br/>Infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat pada lokasi ruam akibat Herpes, yang sering menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, pembengkakan dan hangat jika disentuh.<br/><br/>Nyeri dan ruam pada mata. Ruam akibat herpes zoster yang penjalarannya di sekitar mata dapat menginfeksi mata. Ruam di daerah ini membutuhkan terapi antivirus yang lebih lama dan berisiko menimbulkan kerusakan mata permanen.<br/>Sindrom Ramsay-Hunt. Sindrom Ramsay-Hunt dapat terjadi sebagai komplikasi dari herpes zoster. Gejala Sindrom Ramsay-Hunt antara lain adalah kehilangan pendengaran, pusing, nyeri di salah satu telinga dan kehilangan kemampuan mengecap rasa pada lidah.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-73" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/tentang-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Sigi Biromaru Provinsi Sulawesi Tengah Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /></p><br/><br/><br/>Jika komplikasi tersebut muncul, hendaknya segera diperiksakan ke dokter. Komplikasi virus varicella-zoster dapat berbahaya terutama jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil menderita infeksi virus varicella-zoster, janin yang dikandungnya dapat mengalami kelainan bawaan, seperti:<br/><ul><br/> <li>Kelainan mata dan masalah penglihatan lainnya.</li><br/> <li>Disabilitas intelektual (retardasi mental).</li><br/> <li>Pertumbuhan yang lambat.</li><br/> <li>Kepala yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.</li><br/></ul><br/>Pencegahan Herpes Simplex<br/><br/>Untuk mencegah penyebaran virus Cacar Air ke orang lain, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:<br/><ul><br/> <li>Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat Herpes.</li><br/> <li>Mencuci tangan secara rutin.</li><br/> <li>Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus Cacar Air.</li><br/> <li>Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.<br/>Jangan melakukan Seks Lewat Mulut, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit Herpes Zoster.</li><br/></ul><br/>Khusus bagi penderita herpes genitalis, harus menghindari segala bentuk aktivitas seksual selama masa tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun sudah menggunakan kondom, virus Herpes tetap dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.<br/><br/>Demikianlah Tulisan Sederhana ini semoga dapat membantu serta memberi manfaat, jika di rasa berguna silahkan di share, agar orang lain dapat menemukan bacaan ini, diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat. untuk info lebih lengkap segera hubungi kami langsung di nomor HP/WA 081 329 878 999. Terima Kasih Salam Sehat Dari Kami Klinik De Nature.<br/><br/><strong>BUKALAPAK</strong> : <a href="https://www.bukalapak.com/p/kesehatan-2359/obat-suplemen/herbal/1wgfwbt-jual-obat-rematik-herbal-de-nature">https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur</a><br/><p style="text-align: center;"></p>spirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3596258924060423851.post-23089808940624388732019-11-13T20:17:00.000-08:002019-11-13T20:17:06.476-08:00Obat Penyakit Herpes di Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan Info HP/WA 081
329 878 999Herpes Simplex merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).<br/><br/>Pembagian kelompok virus herpesviridae adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Alfa herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster.</li><br/> <li>Beta herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang panjang dan infeksi virus ini berjalan lambat dalam tubuh manusia. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, serta herpesvirus 6 dan 7.<br/>Gamma herpesvirus. Contohnya adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.</li><br/></ul><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-19" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/pengobatan-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /><br/><br/>Tahapan Infeksi Cacar Api<br/>Infeksi Herpes Kulit yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Rincian tahapan infeksi Herpes Genital adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Stadium Pertama. Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga kedelapan setelah terjadinya infeksi Herpes Zoster. Gejala yang muncul adalah blister (kulit yang melepuh) berukuran kecil, namun menyakitkan. Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh, dan dapat pecah serta menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister akan berwarna kemerahan.</li><br/> <li>Stadium laten. Pada Stadium ini, gejala Herpes seperti blister dan koreng akan mereda. Tetapi pada stadium ini, sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang melalui kulit.</li><br/> <li>Stadium peluruhan. Pada Tingkatan ini, virus mulai berkembang biak pada ujung-ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, virus Cacar Air dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan lendir Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya sedang terjadi perkembangbiakan virus di dalam tubuh.</li><br/> <li>Tahapan rekurensi (muncul kembali). Pada Tingkatan ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama dapat muncul kembali. Biasanya tidak separah lepuhan dan koreng yang sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.</li><br/></ul><br/>Virus Penyebab dan Gejala Herpes Genital<br/>Artikel ini akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling sering menyebabkan infeksi.<br/><br/>HSV 1<br/><br/>Cacar Api virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menyebabkan Herpes Kulit oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral. HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita hCacar Ular ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman, berbagai pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/v5U4ALspbmo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Ciri Ciri yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HSV 1 atau Cacar Ular adalah:<br/><ul><br/> <li>Diawali dengan Badan Menggigil, nyeri otot, dan lemas.</li><br/> <li>Muncul rasa Sakit, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi.</li><br/> <li>Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.</li><br/> <li>Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.</li><br/></ul><br/>HSV 2<br/><br/>Herpes simplex virus tipe 2 (HSV 2) merupakan Yang Menyebabkan penyakit herpes genital. Virus ini menyebar melalui kontak dengan luka pada penderita Herpes, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari Wanita kepada bayinya pada saat persalinan.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-41" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-herpes-1.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko muncul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. HSV 2 sendiri dapat lebih mudah menginfeksi seseorang jika:<br/><ul><br/> <li>Berjenis kelamin perempuan.</li><br/> <li>Bergonta-ganti pasangan seksual.</li><br/> <li>Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.</li><br/> <li>Sedang mengalami Sakit menular seksual selain Cacar Air.</li><br/> <li>Melakukan hubungan seksual di usia Masih Muda.</li><br/></ul><br/>Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita herpes genital, antara lain:<br/><ul><br/> <li>Gatal.</li><br/> <li>Sakit Ketika buang air kecil.</li><br/> <li>Keluarnya cairan dari Ms V.</li><br/> <li>Munculnya benjolan di selangkangan.</li><br/> <li>Munculnya koreng yang menyakitkan pada Alat Kelamin, pantat, Dubur, atau paha.</li><br/></ul><br/>VZV<br/>Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus kelompok alfa herpesviridae yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sedangkan herpes zoster terjadi ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.<br/><br/>VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.<br/><br/>Seseorang lebih mudah terkena infeksi virus varicella-zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia di bawah 12 tahun.</li><br/> <li>Mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan.</li><br/> <li>Pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air.</li><br/> <li>Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak.</li><br/> <li>Tinggal bersama anak-anak.</li><br/></ul><br/>Jika seseorang pernah mengalami cacar air sebelumnya dan sembuh, risiko orang tersebut untuk mengalami cacar air kembali berkurang karena adanya kekebalan. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella-zoster juga dapat diperoleh melalui vaksinasi. Seorang ibu hamil yang memiliki kekebalan terhadap VZV dapat memberikan kekebalannya kepada janin melalui transfer antibodi. Kekebalan janin yang diperoleh dengan cara tersebut dapat bertahan sekitar 3 bulan sejak lahir.<br/><br/>Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Akan tetapi seseorang dapat lebih mudah terkena herpes zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia 60 tahun ke atas.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan).</li><br/> <li>Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.</li><br/></ul><br/>Gejala cacar air dimulai dengan ruam kulit berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal. Vesikel yang muncul dapat diikuti dengan adanya gejala lain, seperti demam, hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Virus tersebut sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7-21 hari sebelum dapat menimbulkan ruam dan gejala lainnya. Penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/AR5fX2kcT2Q" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Jika penderita cacar air yang sudah sembuh kemudian mengalami herpes zoster, gejala yang muncul biasanya berupa rasa nyeri dan panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh, sesuai dengan penjalaran saraf tempat VZV bersembunyi. Nyeri dan panas di bagian tersebut akan diikuti dengan munculnya ruam kemerahan, membentuk lepuhan (blister) berisi air dan gatal.<br/><br/>Diagnosis Cacar Ular<br/>Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk akibat Cacar Api serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Selain itu, untuk membantu diagnosis Herpes Zoster agar lebih akurat, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti:<br/><br/>Kultur virus herpes simplex. Kultur virus Herpes Kulit bertujuan untuk mendiagnosis adanya virus Herpes Simplex. Kultur virus Herpes Zoster dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, mengambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami Herpes Zoster untuk kemudian diperiksa di laboratorium.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-54" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/herpes-jangan-di-anggap-sepele.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, namun tidak dapat mendeteksi infeksi Herpes Simplex rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 ataupun HSV 2. Perlu diingat bahwa tubuh memerlukan waktu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, terutama jika pasien tidak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.<br/><br/>Pengobatan Dompo<br/>Fokus pengobatan Herpes Simplex adalah untuk menghilangkan blister, serta untuk mencegah penyebaran Herpes Simplex, meskipun koreng dan lepuhan akibat Cacar Air dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi akibat Dompo. Beberapa obat-obatan antivirus yang dapat digunakan, antara lain adalah:<br/><ul><br/> <li>Acyclovir.</li><br/> <li>Valacyclovir.</li><br/> <li>Famciclovir.</li><br/></ul><br/>Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh Cacar Ular, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan Herpes Simplex herpes, antara lain yaitu:<br/><ul><br/> <li>Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai obat pereda nyeri.</li><br/> <li>Mandi dengan menggunakan air suam</li><br/> <li>Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang terkena.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian longgar.</li><br/> <li>Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.</li><br/></ul><br/>Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter. Virus Herpes dapat menular dari ibu kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif, serta dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Jika ibu hamil diketahui sedang atau pernah menderita Herpes Genital, diskusikan dengan doker mengenai kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.<br/><br/>Komplikasi Cacar Api<br/>Herpes simplex jarang menimbulkan komplikasi serius pada penderita. Herpes simplex dapat menimbulkan komplikasi, terutama jika penderita juga menderita infeksi HIV. Penderita herpes simplex yang juga menderita HIV biasanya menderita gejala Herpes yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Beberapa komplikasi yang jarang, namun serius, yang dapat ditimbulkan oleh herpes simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.</li><br/> <li>Radang otak dan selaputnya.</li><br/> <li>Radang paru-paru.</li><br/> <li>Hepatitis.</li><br/> <li>Esofagitis.</li><br/> <li>Kematian jaringan retina mata.</li><br/></ul><br/>Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tidak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang kekebalan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar air adalah:<br/><ul><br/> <li>Ruam menyebar ke bagian mata.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.</li><br/></ul><br/>Herpes Simplex dapat menimbulkan komplikasi antara lain:<br/><br/>Post herpetic neuralgia. Nyeri yang masih dirasakan walaupun lesi pada kulit sudah menghilang.<br/>Infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat pada lokasi ruam akibat Cacar Air, yang sering menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, pembengkakan dan hangat jika disentuh.<br/><br/>Nyeri dan ruam pada mata. Ruam akibat herpes zoster yang penjalarannya di sekitar mata dapat menginfeksi mata. Ruam di daerah ini membutuhkan terapi antivirus yang lebih lama dan berisiko menimbulkan kerusakan mata permanen.<br/>Sindrom Ramsay-Hunt. Sindrom Ramsay-Hunt dapat terjadi sebagai komplikasi dari herpes zoster. Gejala Sindrom Ramsay-Hunt antara lain adalah kehilangan pendengaran, pusing, nyeri di salah satu telinga dan kehilangan kemampuan mengecap rasa pada lidah.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-65" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/foto-penyakit-herpes.jpeg" alt="Obat Penyakit Herpes di Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Jika komplikasi tersebut muncul, hendaknya segera diperiksakan ke dokter. Komplikasi virus varicella-zoster dapat berbahaya terutama jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil menderita infeksi virus varicella-zoster, janin yang dikandungnya dapat mengalami kelainan bawaan, seperti:<br/><ul><br/> <li>Kelainan mata dan masalah penglihatan lainnya.</li><br/> <li>Disabilitas intelektual (retardasi mental).</li><br/> <li>Pertumbuhan yang lambat.</li><br/> <li>Kepala yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.</li><br/></ul><br/>Pencegahan Cacar Air<br/><br/>Untuk mencegah penyebaran virus Herpes Simplex ke orang lain, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:<br/><ul><br/> <li>Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat Cacar Air.</li><br/> <li>Mencuci tangan secara rutin.</li><br/> <li>Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus Herpes.</li><br/> <li>Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.<br/>Jangan melakukan oral seks, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit Cacar Air.</li><br/></ul><br/>Khusus bagi penderita herpes genitalis, harus menghindari segala bentuk aktivitas seksual selama masa tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun sudah menggunakan Alat Kontrasepsi, virus Herpes Simplex tetap dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.<br/><br/>Demikianlah Artikel Sederhana ini semoga dapat membantu serta memberi manfaat, jika di rasa berguna silahkan di Bagikan, agar orang lain dapat menemukan bacaan ini, diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat. untuk info lebih lengkap segera hubungi kami langsung di nomor HP/WA 081 329 878 999. Terima Kasih Salam Sehat Dari Kami Klinik De Nature.<br/><br/><strong>BUKALAPAK</strong> : <a href="https://www.bukalapak.com/p/kesehatan-2359/obat-suplemen/obat-obatan/1wkr9qq-jual-obat-penyakit-hiv-herbal">https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur</a><br/><p style="text-align: center;"></p>spirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3596258924060423851.post-1129455747680363062019-11-09T05:06:00.000-08:002019-11-09T05:06:00.650-08:00Obat Penyakit Herpes di Maluku Barat Daya Provinsi Maluku Info HP/WA
081 329 878 999Herpes merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).<br/><br/>Pembagian kelompok virus herpesviridae adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Alfa herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster.</li><br/> <li>Beta herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang panjang dan infeksi virus ini berjalan lambat dalam tubuh manusia. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, serta herpesvirus 6 dan 7.<br/>Gamma herpesvirus. Contohnya adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.</li><br/></ul><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-26" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyebab-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Maluku Barat Daya Provinsi Maluku Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /><br/><br/>Tahapan Infeksi Herpes Simplex<br/>Infeksi Cacar Ular yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Rincian tahapan infeksi Cacar Ular adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Tahapan Pertama. Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga kedelapan setelah terjadinya infeksi Herpes Simplex. Gejala yang muncul adalah blister (kulit yang melepuh) berukuran kecil, namun menyakitkan. Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh, dan dapat pecah serta menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister akan berwarna kemerahan.</li><br/> <li>Stadium Lanjut. Pada Tahapan ini, gejala Herpes Zoster seperti blister dan koreng akan mereda. Tetapi pada stadium ini, sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang melalui kulit.</li><br/> <li>Tingkatan peluruhan. Pada Stadium ini, virus mulai berkembang biak pada ujung-ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, virus Herpes Simplex dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan lendir Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya sedang terjadi perkembangbiakan virus di dalam tubuh.</li><br/> <li>Tahapan rekurensi (muncul kembali). Pada Stadium ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama dapat muncul kembali. Biasanya tidak separah lepuhan dan koreng yang sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.</li><br/></ul><br/>Virus Penyebab dan Gejala Herpes Simplex<br/>Artikel ini akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling sering menyebabkan infeksi.<br/><br/>HSV 1<br/><br/>Herpes Zoster virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menyebabkan Herpes Zoster oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral. HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita hHerpes Kulit ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman, berbagai pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/v5U4ALspbmo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Tahapan yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HSV 1 atau Herpes Simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Diawali dengan demam, Sakit otot, dan Tidak Bertenaga.</li><br/> <li>Muncul rasa Sakit, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi.</li><br/> <li>Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.</li><br/> <li>Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.</li><br/></ul><br/>HSV 2<br/><br/>Herpes simplex virus tipe 2 (HSV 2) merupakan Yang Menyebabkan penyakit herpes genital. Virus ini menyebar melalui kontak dengan luka pada penderita Herpes Simplex, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya pada saat persalinan.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-36" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/gejala-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Maluku Barat Daya Provinsi Maluku Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko Timbul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. HSV 2 sendiri dapat lebih mudah menginfeksi seseorang jika:<br/><ul><br/> <li>Berjenis kelamin perempuan.</li><br/> <li>Bergonta-ganti pasangan seksual.</li><br/> <li>Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.</li><br/> <li>Sedang mengalami Sakit menular seksual selain Cacar Api.</li><br/> <li>Melakukan hubungan seksual di usia muda.</li><br/></ul><br/>Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita herpes genital, antara lain:<br/><ul><br/> <li>Gatal.</li><br/> <li>Sakit pada saat buang air kecil.</li><br/> <li>Keluarnya cairan dari Organ Vital Wanita.</li><br/> <li>Munculnya benjolan di Pangkal Paha.</li><br/> <li>Munculnya koreng yang menyakitkan pada Alat Kemaluan, pantat, Dubur, atau paha.</li><br/></ul><br/>VZV<br/>Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus kelompok alfa herpesviridae yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sedangkan herpes zoster terjadi ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.<br/><br/>VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.<br/><br/>Seseorang lebih mudah terkena infeksi virus varicella-zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia di bawah 12 tahun.</li><br/> <li>Mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan.</li><br/> <li>Pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air.</li><br/> <li>Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak.</li><br/> <li>Tinggal bersama anak-anak.</li><br/></ul><br/>Jika seseorang pernah mengalami cacar air sebelumnya dan sembuh, risiko orang tersebut untuk mengalami cacar air kembali berkurang karena adanya kekebalan. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella-zoster juga dapat diperoleh melalui vaksinasi. Seorang ibu hamil yang memiliki kekebalan terhadap VZV dapat memberikan kekebalannya kepada janin melalui transfer antibodi. Kekebalan janin yang diperoleh dengan cara tersebut dapat bertahan sekitar 3 bulan sejak lahir.<br/><br/>Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Akan tetapi seseorang dapat lebih mudah terkena herpes zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia 60 tahun ke atas.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan).</li><br/> <li>Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.</li><br/></ul><br/>Gejala cacar air dimulai dengan ruam kulit berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal. Vesikel yang muncul dapat diikuti dengan adanya gejala lain, seperti demam, hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Virus tersebut sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7-21 hari sebelum dapat menimbulkan ruam dan gejala lainnya. Penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/E3AqhT1wx2Y" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Jika penderita cacar air yang sudah sembuh kemudian mengalami herpes zoster, gejala yang muncul biasanya berupa rasa nyeri dan panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh, sesuai dengan penjalaran saraf tempat VZV bersembunyi. Nyeri dan panas di bagian tersebut akan diikuti dengan munculnya ruam kemerahan, membentuk lepuhan (blister) berisi air dan gatal.<br/><br/>Diagnosis Cacar Ular<br/>Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk akibat Herpes Genital serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Selain itu, untuk membantu diagnosis Herpes Simplex agar lebih akurat, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti:<br/><br/>Kultur virus herpes simplex. Kultur virus Dompo bertujuan untuk mendiagnosis adanya virus Herpes. Kultur virus Cacar Ular dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, mengambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami Cacar Ular untuk kemudian diperiksa di laboratorium.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-56" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-herpes-disebabkan-oleh.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Maluku Barat Daya Provinsi Maluku Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /></p><br/><br/><br/>Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, namun tidak dapat mendeteksi infeksi Herpes rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 ataupun HSV 2. Perlu diingat bahwa tubuh memerlukan waktu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, terutama jika pasien tidak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.<br/><br/>Pengobatan Herpes<br/>Fokus pengobatan Herpes Genital adalah untuk menghilangkan blister, serta untuk mencegah penyebaran Cacar Ular, meskipun koreng dan lepuhan akibat Herpes dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi akibat Cacar Air. Beberapa obat-obatan antivirus yang dapat digunakan, antara lain adalah:<br/><ul><br/> <li>Acyclovir.</li><br/> <li>Valacyclovir.</li><br/> <li>Famciclovir.</li><br/></ul><br/>Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh Cacar Ular, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan Cacar Ular herpes, antara lain yaitu:<br/><ul><br/> <li>Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai obat pereda nyeri.</li><br/> <li>Mandi dengan menggunakan air suam</li><br/> <li>Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang terkena.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian longgar.</li><br/> <li>Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.</li><br/></ul><br/>Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter. Virus Cacar Api dapat menular dari ibu kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif, serta dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Jika ibu hamil diketahui sedang atau pernah menderita Herpes Simplex, diskusikan dengan doker mengenai kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.<br/><br/>Komplikasi Cacar Air<br/>Herpes simplex jarang menimbulkan komplikasi serius pada penderita. Herpes simplex dapat menimbulkan komplikasi, terutama jika penderita juga menderita infeksi HIV. Penderita herpes simplex yang juga menderita HIV biasanya menderita gejala Cacar Ular yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Beberapa komplikasi yang jarang, namun serius, yang dapat ditimbulkan oleh herpes simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.</li><br/> <li>Radang otak dan selaputnya.</li><br/> <li>Radang paru-paru.</li><br/> <li>Hepatitis.</li><br/> <li>Esofagitis.</li><br/> <li>Kematian jaringan retina mata.</li><br/></ul><br/>Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tidak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang kekebalan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar air adalah:<br/><ul><br/> <li>Ruam menyebar ke bagian mata.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.</li><br/></ul><br/>Dompo dapat menimbulkan komplikasi antara lain:<br/><br/>Post herpetic neuralgia. Nyeri yang masih dirasakan walaupun lesi pada kulit sudah menghilang.<br/>Infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat pada lokasi ruam akibat Herpes Simplex, yang sering menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, pembengkakan dan hangat jika disentuh.<br/><br/>Nyeri dan ruam pada mata. Ruam akibat herpes zoster yang penjalarannya di sekitar mata dapat menginfeksi mata. Ruam di daerah ini membutuhkan terapi antivirus yang lebih lama dan berisiko menimbulkan kerusakan mata permanen.<br/>Sindrom Ramsay-Hunt. Sindrom Ramsay-Hunt dapat terjadi sebagai komplikasi dari herpes zoster. Gejala Sindrom Ramsay-Hunt antara lain adalah kehilangan pendengaran, pusing, nyeri di salah satu telinga dan kehilangan kemampuan mengecap rasa pada lidah.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-59" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/bahaya-penyakit-herpes.jpeg" alt="Obat Penyakit Herpes di Maluku Barat Daya Provinsi Maluku Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Jika komplikasi tersebut muncul, hendaknya segera diperiksakan ke dokter. Komplikasi virus varicella-zoster dapat berbahaya terutama jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil menderita infeksi virus varicella-zoster, janin yang dikandungnya dapat mengalami kelainan bawaan, seperti:<br/><ul><br/> <li>Kelainan mata dan masalah penglihatan lainnya.</li><br/> <li>Disabilitas intelektual (retardasi mental).</li><br/> <li>Pertumbuhan yang lambat.</li><br/> <li>Kepala yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.</li><br/></ul><br/>Pencegahan Herpes Zoster<br/><br/>Untuk mencegah penyebaran virus Herpes Zoster ke orang lain, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:<br/><ul><br/> <li>Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat Herpes Kulit.</li><br/> <li>Mencuci tangan secara rutin.</li><br/> <li>Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus Cacar Air.</li><br/> <li>Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.<br/>Jangan melakukan Seks Lewat Mulut, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit Herpes Simplex.</li><br/></ul><br/>Khusus bagi penderita herpes genitalis, harus menghindari segala bentuk aktivitas seksual selama masa tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun sudah menggunakan Alat Kontrasepsi, virus Herpes Simplex tetap dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.<br/><br/>Demikianlah Bacaan Sederhana ini semoga dapat membantu serta memberi manfaat, jika di rasa berguna silahkan di Bagikan, agar orang lain dapat menemukan bacaan ini, diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat. untuk info lebih lengkap segera hubungi kami langsung di nomor HP/WA 081 329 878 999. Terima Kasih Salam Sehat Dari Kami Klinik De Nature.<br/><br/><strong>BUKALAPAK</strong> : <a href="https://www.bukalapak.com/p/kesehatan-2359/obat-suplemen/obat-obatan/1wds8x6-jual-obat-ambeien-wasir-stadium-1-4-ambejoss-salwa">https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur</a><br/><p style="text-align: center;"></p>spirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3596258924060423851.post-75272750574478399192019-11-08T18:36:00.000-08:002019-11-08T18:36:00.227-08:00Obat Penyakit Herpes di Boroko Provinsi Sulawesi Utara Info HP/WA 081
329 878 999Dompo merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).<br/><br/>Pembagian kelompok virus herpesviridae adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Alfa herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster.</li><br/> <li>Beta herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang panjang dan infeksi virus ini berjalan lambat dalam tubuh manusia. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, serta herpesvirus 6 dan 7.<br/>Gamma herpesvirus. Contohnya adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.</li><br/></ul><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-22" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-herpes-pada-wanita.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Boroko Provinsi Sulawesi Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /><br/><br/>Tahapan Infeksi Herpes Genital<br/>Infeksi Cacar Ular yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Rincian tahapan infeksi Dompo adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Tingkatan primer. Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga kedelapan setelah terjadinya infeksi Cacar Air. Gejala yang muncul adalah blister (kulit yang melepuh) berukuran kecil, namun menyakitkan. Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh, dan dapat pecah serta menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister akan berwarna kemerahan.</li><br/> <li>Tahapan Lanjut. Pada Tingkatan ini, gejala Herpes Simplex seperti blister dan koreng akan mereda. Tetapi pada stadium ini, sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang melalui kulit.</li><br/> <li>Stadium peluruhan. Pada Tahapan ini, virus mulai berkembang biak pada ujung-ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, virus Herpes Zoster dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan lendir Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya sedang terjadi perkembangbiakan virus di dalam tubuh.</li><br/> <li>Tingkatan rekurensi (muncul kembali). Pada Stadium ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama dapat muncul kembali. Biasanya tidak separah lepuhan dan koreng yang sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.</li><br/></ul><br/>Virus Penyebab dan Gejala Herpes Zoster<br/>Artikel ini akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling sering menyebabkan infeksi.<br/><br/>HSV 1<br/><br/>Dompo virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menyebabkan Herpes Zoster oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral. HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita hCacar Api ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman, berbagai pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/v5U4ALspbmo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Tahapan yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HSV 1 atau Herpes Zoster adalah:<br/><ul><br/> <li>Diawali dengan demam, nyeri otot, dan Tidak Bertenaga.</li><br/> <li>Muncul rasa nyeri, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi.</li><br/> <li>Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.</li><br/> <li>Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.</li><br/></ul><br/>HSV 2<br/><br/>Herpes simplex virus tipe 2 (HSV 2) merupakan Yang Menyebabkan penyakit herpes genital. Virus ini menyebar melalui kontak dengan luka pada penderita Herpes Genital, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya pada saat persalinan.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-37" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-herpes-adalah.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Boroko Provinsi Sulawesi Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko muncul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. HSV 2 sendiri dapat lebih mudah menginfeksi seseorang jika:<br/><ul><br/> <li>Berjenis kelamin Wanita.</li><br/> <li>Bergonta-ganti Partner seksual.</li><br/> <li>Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.</li><br/> <li>Sedang mengalami Sakit menular seksual selain Cacar Api.</li><br/> <li>Melakukan hubungan seksual di usia muda.</li><br/></ul><br/>Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita herpes genital, antara lain:<br/><ul><br/> <li>Gatal.</li><br/> <li>Sakit pada saat buang air kecil.</li><br/> <li>Keluarnya cairan dari Organ Vital Wanita.</li><br/> <li>Munculnya benjolan di Pangkal Paha.</li><br/> <li>Munculnya koreng yang menyakitkan pada Alat Kelamin, pantat, anus, atau paha.</li><br/></ul><br/>VZV<br/>Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus kelompok alfa herpesviridae yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sedangkan herpes zoster terjadi ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.<br/><br/>VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.<br/><br/>Seseorang lebih mudah terkena infeksi virus varicella-zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia di bawah 12 tahun.</li><br/> <li>Mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan.</li><br/> <li>Pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air.</li><br/> <li>Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak.</li><br/> <li>Tinggal bersama anak-anak.</li><br/></ul><br/>Jika seseorang pernah mengalami cacar air sebelumnya dan sembuh, risiko orang tersebut untuk mengalami cacar air kembali berkurang karena adanya kekebalan. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella-zoster juga dapat diperoleh melalui vaksinasi. Seorang ibu hamil yang memiliki kekebalan terhadap VZV dapat memberikan kekebalannya kepada janin melalui transfer antibodi. Kekebalan janin yang diperoleh dengan cara tersebut dapat bertahan sekitar 3 bulan sejak lahir.<br/><br/>Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Akan tetapi seseorang dapat lebih mudah terkena herpes zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia 60 tahun ke atas.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan).</li><br/> <li>Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.</li><br/></ul><br/>Gejala cacar air dimulai dengan ruam kulit berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal. Vesikel yang muncul dapat diikuti dengan adanya gejala lain, seperti demam, hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Virus tersebut sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7-21 hari sebelum dapat menimbulkan ruam dan gejala lainnya. Penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/AR5fX2kcT2Q" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Jika penderita cacar air yang sudah sembuh kemudian mengalami herpes zoster, gejala yang muncul biasanya berupa rasa nyeri dan panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh, sesuai dengan penjalaran saraf tempat VZV bersembunyi. Nyeri dan panas di bagian tersebut akan diikuti dengan munculnya ruam kemerahan, membentuk lepuhan (blister) berisi air dan gatal.<br/><br/>Diagnosis Cacar Ular<br/>Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk akibat Herpes Simplex serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Selain itu, untuk membantu diagnosis Herpes Simplex agar lebih akurat, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti:<br/><br/>Kultur virus herpes simplex. Kultur virus Dompo bertujuan untuk mendiagnosis adanya virus Herpes Genital. Kultur virus Cacar Air dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, mengambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami Herpes Kulit untuk kemudian diperiksa di laboratorium.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-47" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/cara-mengatasi-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Boroko Provinsi Sulawesi Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, namun tidak dapat mendeteksi infeksi Dompo rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 ataupun HSV 2. Perlu diingat bahwa tubuh memerlukan waktu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, terutama jika pasien tidak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.<br/><br/>Pengobatan Herpes Simplex<br/>Fokus pengobatan Cacar Api adalah untuk menghilangkan blister, serta untuk mencegah penyebaran Herpes Genital, meskipun koreng dan lepuhan akibat Herpes dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi akibat Herpes Genital. Beberapa obat-obatan antivirus yang dapat digunakan, antara lain adalah:<br/><ul><br/> <li>Acyclovir.</li><br/> <li>Valacyclovir.</li><br/> <li>Famciclovir.</li><br/></ul><br/>Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh Herpes Zoster, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan Cacar Api herpes, antara lain yaitu:<br/><ul><br/> <li>Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai obat pereda nyeri.</li><br/> <li>Mandi dengan menggunakan air suam</li><br/> <li>Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang terkena.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian longgar.</li><br/> <li>Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.</li><br/></ul><br/>Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter. Virus Cacar Ular dapat menular dari ibu kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif, serta dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Jika ibu hamil diketahui sedang atau pernah menderita Cacar Ular, diskusikan dengan doker mengenai kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.<br/><br/>Komplikasi Cacar Api<br/>Herpes simplex jarang menimbulkan komplikasi serius pada penderita. Herpes simplex dapat menimbulkan komplikasi, terutama jika penderita juga menderita infeksi HIV. Penderita herpes simplex yang juga menderita HIV biasanya menderita gejala Herpes Zoster yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Beberapa komplikasi yang jarang, namun serius, yang dapat ditimbulkan oleh herpes simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.</li><br/> <li>Radang otak dan selaputnya.</li><br/> <li>Radang paru-paru.</li><br/> <li>Hepatitis.</li><br/> <li>Esofagitis.</li><br/> <li>Kematian jaringan retina mata.</li><br/></ul><br/>Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tidak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang kekebalan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar air adalah:<br/><ul><br/> <li>Ruam menyebar ke bagian mata.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.</li><br/></ul><br/>Herpes Genital dapat menimbulkan komplikasi antara lain:<br/><br/>Post herpetic neuralgia. Nyeri yang masih dirasakan walaupun lesi pada kulit sudah menghilang.<br/>Infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat pada lokasi ruam akibat Cacar Ular, yang sering menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, pembengkakan dan hangat jika disentuh.<br/><br/>Nyeri dan ruam pada mata. Ruam akibat herpes zoster yang penjalarannya di sekitar mata dapat menginfeksi mata. Ruam di daerah ini membutuhkan terapi antivirus yang lebih lama dan berisiko menimbulkan kerusakan mata permanen.<br/>Sindrom Ramsay-Hunt. Sindrom Ramsay-Hunt dapat terjadi sebagai komplikasi dari herpes zoster. Gejala Sindrom Ramsay-Hunt antara lain adalah kehilangan pendengaran, pusing, nyeri di salah satu telinga dan kehilangan kemampuan mengecap rasa pada lidah.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-70" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/jenis-penyakit-herpes.jpeg" alt="Obat Penyakit Herpes di Boroko Provinsi Sulawesi Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Jika komplikasi tersebut muncul, hendaknya segera diperiksakan ke dokter. Komplikasi virus varicella-zoster dapat berbahaya terutama jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil menderita infeksi virus varicella-zoster, janin yang dikandungnya dapat mengalami kelainan bawaan, seperti:<br/><ul><br/> <li>Kelainan mata dan masalah penglihatan lainnya.</li><br/> <li>Disabilitas intelektual (retardasi mental).</li><br/> <li>Pertumbuhan yang lambat.</li><br/> <li>Kepala yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.</li><br/></ul><br/>Pencegahan Herpes Simplex<br/><br/>Untuk mencegah penyebaran virus Herpes Simplex ke orang lain, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:<br/><ul><br/> <li>Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat Herpes Zoster.</li><br/> <li>Mencuci tangan secara rutin.</li><br/> <li>Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus Herpes.</li><br/> <li>Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.<br/>Jangan melakukan oral seks, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit Herpes Zoster.</li><br/></ul><br/>Khusus bagi penderita herpes genitalis, harus menghindari segala bentuk aktivitas seksual selama masa tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun sudah menggunakan kondom, virus Cacar Ular tetap dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.<br/><br/>Demikianlah Bacaan Sederhana ini semoga dapat membantu serta memberi manfaat, jika di rasa berguna silahkan di share, agar orang lain dapat menemukan bacaan ini, diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat. untuk info lebih lengkap segera hubungi kami langsung di nomor HP/WA 081 329 878 999. Terima Kasih Salam Sehat Dari Kami Klinik De Nature.<br/><br/><strong>BUKALAPAK</strong> : <a href="https://www.bukalapak.com/p/kesehatan-2359/obat-suplemen/obat-obatan/1wla3w2-jual-obat-keputihan-di-sertai-bau-busuk-aman-tanpa-efek-samping">https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur</a><br/><p style="text-align: center;"></p>spirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3596258924060423851.post-56887691508387819782019-11-07T12:32:00.000-08:002019-11-07T12:32:00.199-08:00Obat Penyakit Herpes di Puncak Provinsi Papua Info HP/WA 081 329 878 999Herpes merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).<br/><br/>Pembagian kelompok virus herpesviridae adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Alfa herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster.</li><br/> <li>Beta herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang panjang dan infeksi virus ini berjalan lambat dalam tubuh manusia. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, serta herpesvirus 6 dan 7.<br/>Gamma herpesvirus. Contohnya adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.</li><br/></ul><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-24" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Puncak Provinsi Papua Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /><br/><br/>Tahapan Infeksi Cacar Air<br/>Infeksi Herpes Simplex yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Rincian tahapan infeksi Cacar Ular adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Tahapan Pertama. Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga kedelapan setelah terjadinya infeksi Herpes Genital. Gejala yang muncul adalah blister (kulit yang melepuh) berukuran kecil, namun menyakitkan. Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh, dan dapat pecah serta menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister akan berwarna kemerahan.</li><br/> <li>Tingkatan Lanjut. Pada Stadium ini, gejala Dompo seperti blister dan koreng akan mereda. Tetapi pada stadium ini, sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang melalui kulit.</li><br/> <li>Tahapan peluruhan. Pada Stadium ini, virus mulai berkembang biak pada ujung-ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, virus Herpes dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan lendir Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya sedang terjadi perkembangbiakan virus di dalam tubuh.</li><br/> <li>Tahapan rekurensi (muncul kembali). Pada Tingkatan ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama dapat muncul kembali. Biasanya tidak separah lepuhan dan koreng yang sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.</li><br/></ul><br/>Virus Penyebab dan Gejala Herpes Zoster<br/>Artikel ini akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling sering menyebabkan infeksi.<br/><br/>HSV 1<br/><br/>Herpes Simplex virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menyebabkan Cacar Air oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral. HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita hDompo ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman, berbagai pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/v5U4ALspbmo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Ciri Ciri yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HSV 1 atau Herpes Simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Diawali dengan demam, Sakit otot, dan lemas.</li><br/> <li>Muncul rasa nyeri, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi.</li><br/> <li>Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.</li><br/> <li>Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.</li><br/></ul><br/>HSV 2<br/><br/>Herpes simplex virus tipe 2 (HSV 2) merupakan penyebab penyakit herpes genital. Virus ini menyebar melalui kontak dengan luka pada penderita Herpes Kulit, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari Wanita kepada bayinya pada saat persalinan.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-36" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/gejala-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Puncak Provinsi Papua Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko muncul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. HSV 2 sendiri dapat lebih mudah menginfeksi seseorang jika:<br/><ul><br/> <li>Berjenis kelamin perempuan.</li><br/> <li>Bergonta-ganti Partner seksual.</li><br/> <li>Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.</li><br/> <li>Sedang mengalami Sakit menular seksual selain Dompo.</li><br/> <li>Melakukan hubungan seksual di usia di Bawah Umur.</li><br/></ul><br/>Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita herpes genital, antara lain:<br/><ul><br/> <li>Gatal.</li><br/> <li>Sakit pada saat buang air kecil.</li><br/> <li>Keluarnya cairan dari Ms V.</li><br/> <li>Munculnya benjolan di Pangkal Paha.</li><br/> <li>Munculnya koreng yang menyakitkan pada Alat Kemaluan, pantat, Dubur, atau paha.</li><br/></ul><br/>VZV<br/>Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus kelompok alfa herpesviridae yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sedangkan herpes zoster terjadi ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.<br/><br/>VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.<br/><br/>Seseorang lebih mudah terkena infeksi virus varicella-zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia di bawah 12 tahun.</li><br/> <li>Mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan.</li><br/> <li>Pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air.</li><br/> <li>Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak.</li><br/> <li>Tinggal bersama anak-anak.</li><br/></ul><br/>Jika seseorang pernah mengalami cacar air sebelumnya dan sembuh, risiko orang tersebut untuk mengalami cacar air kembali berkurang karena adanya kekebalan. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella-zoster juga dapat diperoleh melalui vaksinasi. Seorang ibu hamil yang memiliki kekebalan terhadap VZV dapat memberikan kekebalannya kepada janin melalui transfer antibodi. Kekebalan janin yang diperoleh dengan cara tersebut dapat bertahan sekitar 3 bulan sejak lahir.<br/><br/>Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Akan tetapi seseorang dapat lebih mudah terkena herpes zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia 60 tahun ke atas.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan).</li><br/> <li>Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.</li><br/></ul><br/>Gejala cacar air dimulai dengan ruam kulit berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal. Vesikel yang muncul dapat diikuti dengan adanya gejala lain, seperti demam, hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Virus tersebut sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7-21 hari sebelum dapat menimbulkan ruam dan gejala lainnya. Penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/_67ayDFlICo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Jika penderita cacar air yang sudah sembuh kemudian mengalami herpes zoster, gejala yang muncul biasanya berupa rasa nyeri dan panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh, sesuai dengan penjalaran saraf tempat VZV bersembunyi. Nyeri dan panas di bagian tersebut akan diikuti dengan munculnya ruam kemerahan, membentuk lepuhan (blister) berisi air dan gatal.<br/><br/>Diagnosis Herpes Zoster<br/>Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk akibat Herpes Zoster serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Selain itu, untuk membantu diagnosis Herpes Genital agar lebih akurat, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti:<br/><br/>Kultur virus herpes simplex. Kultur virus Herpes Simplex bertujuan untuk mendiagnosis adanya virus Herpes Simplex. Kultur virus Herpes Kulit dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, mengambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami Herpes untuk kemudian diperiksa di laboratorium.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-52" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/gambar-penyakit-herpes-1.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Puncak Provinsi Papua Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, namun tidak dapat mendeteksi infeksi Herpes Simplex rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 ataupun HSV 2. Perlu diingat bahwa tubuh memerlukan waktu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, terutama jika pasien tidak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.<br/><br/>Pengobatan Cacar Air<br/>Fokus pengobatan Herpes Zoster adalah untuk menghilangkan blister, serta untuk mencegah penyebaran Herpes, meskipun koreng dan lepuhan akibat Herpes Genital dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi akibat Herpes Simplex. Beberapa obat-obatan antivirus yang dapat digunakan, antara lain adalah:<br/><ul><br/> <li>Acyclovir.</li><br/> <li>Valacyclovir.</li><br/> <li>Famciclovir.</li><br/></ul><br/>Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh Herpes, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan Cacar Api herpes, antara lain yaitu:<br/><ul><br/> <li>Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai obat pereda nyeri.</li><br/> <li>Mandi dengan menggunakan air suam</li><br/> <li>Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang terkena.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian longgar.</li><br/> <li>Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.</li><br/></ul><br/>Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter. Virus Herpes Kulit dapat menular dari ibu kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif, serta dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Jika ibu hamil diketahui sedang atau pernah menderita Cacar Api, diskusikan dengan doker mengenai kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.<br/><br/>Komplikasi Cacar Air<br/>Herpes simplex jarang menimbulkan komplikasi serius pada penderita. Herpes simplex dapat menimbulkan komplikasi, terutama jika penderita juga menderita infeksi HIV. Penderita herpes simplex yang juga menderita HIV biasanya menderita gejala Cacar Ular yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Beberapa komplikasi yang jarang, namun serius, yang dapat ditimbulkan oleh herpes simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.</li><br/> <li>Radang otak dan selaputnya.</li><br/> <li>Radang paru-paru.</li><br/> <li>Hepatitis.</li><br/> <li>Esofagitis.</li><br/> <li>Kematian jaringan retina mata.</li><br/></ul><br/>Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tidak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang kekebalan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar air adalah:<br/><ul><br/> <li>Ruam menyebar ke bagian mata.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.</li><br/></ul><br/>Herpes dapat menimbulkan komplikasi antara lain:<br/><br/>Post herpetic neuralgia. Nyeri yang masih dirasakan walaupun lesi pada kulit sudah menghilang.<br/>Infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat pada lokasi ruam akibat Dompo, yang sering menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, pembengkakan dan hangat jika disentuh.<br/><br/>Nyeri dan ruam pada mata. Ruam akibat herpes zoster yang penjalarannya di sekitar mata dapat menginfeksi mata. Ruam di daerah ini membutuhkan terapi antivirus yang lebih lama dan berisiko menimbulkan kerusakan mata permanen.<br/>Sindrom Ramsay-Hunt. Sindrom Ramsay-Hunt dapat terjadi sebagai komplikasi dari herpes zoster. Gejala Sindrom Ramsay-Hunt antara lain adalah kehilangan pendengaran, pusing, nyeri di salah satu telinga dan kehilangan kemampuan mengecap rasa pada lidah.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-64" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/contoh-penyakit-herpes.jpeg" alt="Obat Penyakit Herpes di Puncak Provinsi Papua Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Jika komplikasi tersebut muncul, hendaknya segera diperiksakan ke dokter. Komplikasi virus varicella-zoster dapat berbahaya terutama jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil menderita infeksi virus varicella-zoster, janin yang dikandungnya dapat mengalami kelainan bawaan, seperti:<br/><ul><br/> <li>Kelainan mata dan masalah penglihatan lainnya.</li><br/> <li>Disabilitas intelektual (retardasi mental).</li><br/> <li>Pertumbuhan yang lambat.</li><br/> <li>Kepala yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.</li><br/></ul><br/>Pencegahan Herpes Zoster<br/><br/>Untuk mencegah penyebaran virus Herpes ke orang lain, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:<br/><ul><br/> <li>Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat Cacar Api.</li><br/> <li>Mencuci tangan secara rutin.</li><br/> <li>Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus Herpes Simplex.</li><br/> <li>Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.<br/>Jangan melakukan oral seks, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit Herpes Kulit.</li><br/></ul><br/>Khusus bagi penderita herpes genitalis, harus menghindari segala bentuk aktivitas seksual selama masa tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun sudah menggunakan Alat Kontrasepsi, virus Herpes Simplex tetap dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.<br/><br/>Demikianlah Bacaan Sederhana ini semoga dapat membantu serta Memberikan manfaat, jika di rasa berguna silahkan di Bagikan, agar orang lain dapat menemukan bacaan ini, diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat. untuk info lebih lengkap segera hubungi kami langsung di nomor HP/WA 081 329 878 999. Terima Kasih Salam Sehat Dari Kami Klinik De Nature.<br/><br/><strong>BUKALAPAK</strong> : <a href="https://www.bukalapak.com/p/kesehatan-2359/obat-suplemen/obat-obatan/1wlbd3f-jual-obat-keputihan-alami-yang-paling-manjur">https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur</a><br/><p style="text-align: center;"></p>spirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3596258924060423851.post-55400940379770604892019-11-06T09:33:00.000-08:002019-11-06T09:33:01.567-08:00Obat Penyakit Herpes di Bolaang Mongondow Timur Provinsi Sulawesi Utara
Info HP/WA 081 329 878 999Herpes Zoster merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).<br/><br/>Pembagian kelompok virus herpesviridae adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Alfa herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster.</li><br/> <li>Beta herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang panjang dan infeksi virus ini berjalan lambat dalam tubuh manusia. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, serta herpesvirus 6 dan 7.<br/>Gamma herpesvirus. Contohnya adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.</li><br/></ul><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-25" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-kulit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Bolaang Mongondow Timur Provinsi Sulawesi Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /><br/><br/>Tahapan Infeksi Herpes<br/>Infeksi Cacar Air yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Rincian tahapan infeksi Cacar Api adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Tahapan primer. Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga kedelapan setelah terjadinya infeksi Herpes Genital. Gejala yang muncul adalah blister (kulit yang melepuh) berukuran kecil, namun menyakitkan. Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh, dan dapat pecah serta menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister akan berwarna kemerahan.</li><br/> <li>Tahapan laten. Pada Tingkatan ini, gejala Cacar Ular seperti blister dan koreng akan mereda. Tetapi pada stadium ini, sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang melalui kulit.</li><br/> <li>Tingkatan peluruhan. Pada Tahapan ini, virus mulai berkembang biak pada ujung-ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, virus Cacar Api dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan lendir Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya sedang terjadi perkembangbiakan virus di dalam tubuh.</li><br/> <li>Stadium rekurensi (muncul kembali). Pada Stadium ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama dapat muncul kembali. Biasanya tidak separah lepuhan dan koreng yang sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.</li><br/></ul><br/>Virus Penyebab dan Gejala Herpes<br/>Artikel ini akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling sering menyebabkan infeksi.<br/><br/>HSV 1<br/><br/>Herpes Simplex virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menyebabkan Herpes Zoster oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral. HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita hDompo ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman, berbagai pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/v5U4ALspbmo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Ciri Ciri yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HSV 1 atau Herpes Simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Diawali dengan Badan Menggigil, Sakit otot, dan lemas.</li><br/> <li>Muncul rasa Sakit, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi.</li><br/> <li>Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.</li><br/> <li>Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.</li><br/></ul><br/>HSV 2<br/><br/>Herpes simplex virus tipe 2 (HSV 2) merupakan penyebab penyakit herpes genital. Virus ini menyebar melalui kontak dengan luka pada penderita Dompo, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya pada saat persalinan.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-32" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/cara-mengobati-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Bolaang Mongondow Timur Provinsi Sulawesi Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko muncul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. HSV 2 sendiri dapat lebih mudah menginfeksi seseorang jika:<br/><ul><br/> <li>Berjenis kelamin perempuan.</li><br/> <li>Bergonta-ganti pasangan seksual.</li><br/> <li>Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.</li><br/> <li>Sedang mengalami penyakit menular seksual selain Herpes Kulit.</li><br/> <li>Melakukan hubungan seksual di usia Masih Belia.</li><br/></ul><br/>Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita herpes genital, antara lain:<br/><ul><br/> <li>Gatal.</li><br/> <li>Sakit Saat Sedang buang air kecil.</li><br/> <li>Keluarnya cairan dari Kemaluan Wanita.</li><br/> <li>Munculnya benjolan di selangkangan.</li><br/> <li>Munculnya koreng yang menyakitkan pada Kelamin, pantat, Dubur, atau paha.</li><br/></ul><br/>VZV<br/>Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus kelompok alfa herpesviridae yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sedangkan herpes zoster terjadi ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.<br/><br/>VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.<br/><br/>Seseorang lebih mudah terkena infeksi virus varicella-zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia di bawah 12 tahun.</li><br/> <li>Mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan.</li><br/> <li>Pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air.</li><br/> <li>Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak.</li><br/> <li>Tinggal bersama anak-anak.</li><br/></ul><br/>Jika seseorang pernah mengalami cacar air sebelumnya dan sembuh, risiko orang tersebut untuk mengalami cacar air kembali berkurang karena adanya kekebalan. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella-zoster juga dapat diperoleh melalui vaksinasi. Seorang ibu hamil yang memiliki kekebalan terhadap VZV dapat memberikan kekebalannya kepada janin melalui transfer antibodi. Kekebalan janin yang diperoleh dengan cara tersebut dapat bertahan sekitar 3 bulan sejak lahir.<br/><br/>Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Akan tetapi seseorang dapat lebih mudah terkena herpes zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia 60 tahun ke atas.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan).</li><br/> <li>Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.</li><br/></ul><br/>Gejala cacar air dimulai dengan ruam kulit berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal. Vesikel yang muncul dapat diikuti dengan adanya gejala lain, seperti demam, hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Virus tersebut sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7-21 hari sebelum dapat menimbulkan ruam dan gejala lainnya. Penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/fPKkXnAXSGc" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Jika penderita cacar air yang sudah sembuh kemudian mengalami herpes zoster, gejala yang muncul biasanya berupa rasa nyeri dan panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh, sesuai dengan penjalaran saraf tempat VZV bersembunyi. Nyeri dan panas di bagian tersebut akan diikuti dengan munculnya ruam kemerahan, membentuk lepuhan (blister) berisi air dan gatal.<br/><br/>Diagnosis Cacar Api<br/>Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk akibat Dompo serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Selain itu, untuk membantu diagnosis Cacar Ular agar lebih akurat, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti:<br/><br/>Kultur virus herpes simplex. Kultur virus Cacar Air bertujuan untuk mendiagnosis adanya virus Cacar Air. Kultur virus Dompo dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, mengambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami Cacar Ular untuk kemudian diperiksa di laboratorium.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-52" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/gambar-penyakit-herpes-1.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Bolaang Mongondow Timur Provinsi Sulawesi Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, namun tidak dapat mendeteksi infeksi Cacar Air rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 ataupun HSV 2. Perlu diingat bahwa tubuh memerlukan waktu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, terutama jika pasien tidak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.<br/><br/>Pengobatan Herpes Simplex<br/>Fokus pengobatan Dompo adalah untuk menghilangkan blister, serta untuk mencegah penyebaran Herpes, meskipun koreng dan lepuhan akibat Herpes dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi akibat Herpes Zoster. Beberapa obat-obatan antivirus yang dapat digunakan, antara lain adalah:<br/><ul><br/> <li>Acyclovir.</li><br/> <li>Valacyclovir.</li><br/> <li>Famciclovir.</li><br/></ul><br/>Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh Herpes Genital, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan Cacar Api herpes, antara lain yaitu:<br/><ul><br/> <li>Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai obat pereda nyeri.</li><br/> <li>Mandi dengan menggunakan air suam</li><br/> <li>Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang terkena.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian longgar.</li><br/> <li>Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.</li><br/></ul><br/>Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter. Virus Herpes Kulit dapat menular dari ibu kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif, serta dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Jika ibu hamil diketahui sedang atau pernah menderita Cacar Api, diskusikan dengan doker mengenai kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.<br/><br/>Komplikasi Herpes<br/>Herpes simplex jarang menimbulkan komplikasi serius pada penderita. Herpes simplex dapat menimbulkan komplikasi, terutama jika penderita juga menderita infeksi HIV. Penderita herpes simplex yang juga menderita HIV biasanya menderita gejala Dompo yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Beberapa komplikasi yang jarang, namun serius, yang dapat ditimbulkan oleh herpes simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.</li><br/> <li>Radang otak dan selaputnya.</li><br/> <li>Radang paru-paru.</li><br/> <li>Hepatitis.</li><br/> <li>Esofagitis.</li><br/> <li>Kematian jaringan retina mata.</li><br/></ul><br/>Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tidak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang kekebalan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar air adalah:<br/><ul><br/> <li>Ruam menyebar ke bagian mata.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.</li><br/></ul><br/>Herpes Simplex dapat menimbulkan komplikasi antara lain:<br/><br/>Post herpetic neuralgia. Nyeri yang masih dirasakan walaupun lesi pada kulit sudah menghilang.<br/>Infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat pada lokasi ruam akibat Herpes Kulit, yang sering menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, pembengkakan dan hangat jika disentuh.<br/><br/>Nyeri dan ruam pada mata. Ruam akibat herpes zoster yang penjalarannya di sekitar mata dapat menginfeksi mata. Ruam di daerah ini membutuhkan terapi antivirus yang lebih lama dan berisiko menimbulkan kerusakan mata permanen.<br/>Sindrom Ramsay-Hunt. Sindrom Ramsay-Hunt dapat terjadi sebagai komplikasi dari herpes zoster. Gejala Sindrom Ramsay-Hunt antara lain adalah kehilangan pendengaran, pusing, nyeri di salah satu telinga dan kehilangan kemampuan mengecap rasa pada lidah.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-69" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/herpes-penyakit-apa.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Bolaang Mongondow Timur Provinsi Sulawesi Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Jika komplikasi tersebut muncul, hendaknya segera diperiksakan ke dokter. Komplikasi virus varicella-zoster dapat berbahaya terutama jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil menderita infeksi virus varicella-zoster, janin yang dikandungnya dapat mengalami kelainan bawaan, seperti:<br/><ul><br/> <li>Kelainan mata dan masalah penglihatan lainnya.</li><br/> <li>Disabilitas intelektual (retardasi mental).</li><br/> <li>Pertumbuhan yang lambat.</li><br/> <li>Kepala yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.</li><br/></ul><br/>Pencegahan Herpes Genital<br/><br/>Untuk mencegah penyebaran virus Herpes Genital ke orang lain, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:<br/><ul><br/> <li>Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat Herpes Simplex.</li><br/> <li>Mencuci tangan secara rutin.</li><br/> <li>Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus Dompo.</li><br/> <li>Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.<br/>Jangan melakukan oral seks, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit Herpes Simplex.</li><br/></ul><br/>Khusus bagi penderita herpes genitalis, harus menghindari segala bentuk aktivitas seksual selama masa tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun sudah menggunakan Alat Kontrasepsi, virus Cacar Air tetap dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.<br/><br/>Demikianlah Tulisan Sederhana ini semoga dapat membantu serta Memberikan manfaat, jika di rasa berguna silahkan di share, agar orang lain dapat menemukan bacaan ini, diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat. untuk info lebih lengkap segera hubungi kami langsung di nomor HP/WA 081 329 878 999. Terima Kasih Salam Sehat Dari Kami Klinik De Nature.<br/><br/><strong>BUKALAPAK</strong> : <a href="https://www.bukalapak.com/p/kesehatan-2359/obat-suplemen/obat-obatan/1w9vcym-jual-obat-kutil-kelamin-de-nature">https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur</a><br/><p style="text-align: center;"></p>spirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3596258924060423851.post-54860786071897384192019-11-05T02:22:00.000-08:002019-11-05T02:22:00.277-08:00Obat Penyakit Herpes di Tanjung Provinsi Kalimantan Selatan Info HP/WA
081 329 878 999Herpes Zoster merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).<br/><br/>Pembagian kelompok virus herpesviridae adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Alfa herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster.</li><br/> <li>Beta herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang panjang dan infeksi virus ini berjalan lambat dalam tubuh manusia. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, serta herpesvirus 6 dan 7.<br/>Gamma herpesvirus. Contohnya adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.</li><br/></ul><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-24" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Tanjung Provinsi Kalimantan Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /><br/><br/>Tahapan Infeksi Herpes<br/>Infeksi Herpes Genital yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Rincian tahapan infeksi Cacar Api adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Tingkatan Pertama. Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga kedelapan setelah terjadinya infeksi Cacar Api. Gejala yang muncul adalah blister (kulit yang melepuh) berukuran kecil, namun menyakitkan. Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh, dan dapat pecah serta menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister akan berwarna kemerahan.</li><br/> <li>Stadium laten. Pada Stadium ini, gejala Herpes Zoster seperti blister dan koreng akan mereda. Tetapi pada stadium ini, sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang melalui kulit.</li><br/> <li>Tingkatan peluruhan. Pada Tahapan ini, virus mulai berkembang biak pada ujung-ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, virus Herpes Genital dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan lendir Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya sedang terjadi perkembangbiakan virus di dalam tubuh.</li><br/> <li>Tingkatan rekurensi (muncul kembali). Pada Stadium ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama dapat muncul kembali. Biasanya tidak separah lepuhan dan koreng yang sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.</li><br/></ul><br/>Virus Penyebab dan Gejala Cacar Ular<br/>Artikel ini akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling sering menyebabkan infeksi.<br/><br/>HSV 1<br/><br/>Herpes Simplex virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menyebabkan Cacar Api oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral. HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita hCacar Api ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman, berbagai pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/v5U4ALspbmo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Ciri Ciri yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HSV 1 atau Herpes Zoster adalah:<br/><ul><br/> <li>Diawali dengan demam, Sakit otot, dan Tidak Bertenaga.</li><br/> <li>Muncul rasa nyeri, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi.</li><br/> <li>Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.</li><br/> <li>Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.</li><br/></ul><br/>HSV 2<br/><br/>Herpes simplex virus tipe 2 (HSV 2) merupakan Yang Menyebabkan penyakit herpes genital. Virus ini menyebar melalui kontak dengan luka pada penderita Cacar Air, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya pada saat persalinan.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-31" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/cara-mengobati-herpes-di-bibir.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Tanjung Provinsi Kalimantan Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko muncul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. HSV 2 sendiri dapat lebih mudah menginfeksi seseorang jika:<br/><ul><br/> <li>Berjenis kelamin Wanita.</li><br/> <li>Bergonta-ganti Partner seksual.</li><br/> <li>Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.</li><br/> <li>Sedang mengalami penyakit menular seksual selain Cacar Ular.</li><br/> <li>Melakukan hubungan seksual di usia muda.</li><br/></ul><br/>Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita herpes genital, antara lain:<br/><ul><br/> <li>Gatal.</li><br/> <li>Sakit Saat Sedang buang air kecil.</li><br/> <li>Keluarnya cairan dari Kemaluan Wanita.</li><br/> <li>Munculnya benjolan di selangkangan.</li><br/> <li>Munculnya koreng yang menyakitkan pada Alat Kelamin, pantat, Dubur, atau paha.</li><br/></ul><br/>VZV<br/>Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus kelompok alfa herpesviridae yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sedangkan herpes zoster terjadi ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.<br/><br/>VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.<br/><br/>Seseorang lebih mudah terkena infeksi virus varicella-zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia di bawah 12 tahun.</li><br/> <li>Mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan.</li><br/> <li>Pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air.</li><br/> <li>Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak.</li><br/> <li>Tinggal bersama anak-anak.</li><br/></ul><br/>Jika seseorang pernah mengalami cacar air sebelumnya dan sembuh, risiko orang tersebut untuk mengalami cacar air kembali berkurang karena adanya kekebalan. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella-zoster juga dapat diperoleh melalui vaksinasi. Seorang ibu hamil yang memiliki kekebalan terhadap VZV dapat memberikan kekebalannya kepada janin melalui transfer antibodi. Kekebalan janin yang diperoleh dengan cara tersebut dapat bertahan sekitar 3 bulan sejak lahir.<br/><br/>Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Akan tetapi seseorang dapat lebih mudah terkena herpes zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia 60 tahun ke atas.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan).</li><br/> <li>Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.</li><br/></ul><br/>Gejala cacar air dimulai dengan ruam kulit berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal. Vesikel yang muncul dapat diikuti dengan adanya gejala lain, seperti demam, hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Virus tersebut sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7-21 hari sebelum dapat menimbulkan ruam dan gejala lainnya. Penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/_67ayDFlICo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Jika penderita cacar air yang sudah sembuh kemudian mengalami herpes zoster, gejala yang muncul biasanya berupa rasa nyeri dan panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh, sesuai dengan penjalaran saraf tempat VZV bersembunyi. Nyeri dan panas di bagian tersebut akan diikuti dengan munculnya ruam kemerahan, membentuk lepuhan (blister) berisi air dan gatal.<br/><br/>Diagnosis Cacar Ular<br/>Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk akibat Herpes serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Selain itu, untuk membantu diagnosis Herpes Simplex agar lebih akurat, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti:<br/><br/>Kultur virus herpes simplex. Kultur virus Cacar Api bertujuan untuk mendiagnosis adanya virus Herpes Genital. Kultur virus Herpes Genital dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, mengambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami Herpes Kulit untuk kemudian diperiksa di laboratorium.<br/><br/><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-44" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/akibat-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Tanjung Provinsi Kalimantan Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, namun tidak dapat mendeteksi infeksi Herpes Genital rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 ataupun HSV 2. Perlu diingat bahwa tubuh memerlukan waktu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, terutama jika pasien tidak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.<br/><br/>Pengobatan Herpes Genital<br/>Fokus pengobatan Herpes Kulit adalah untuk menghilangkan blister, serta untuk mencegah penyebaran Herpes Simplex, meskipun koreng dan lepuhan akibat Cacar Api dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi akibat Cacar Air. Beberapa obat-obatan antivirus yang dapat digunakan, antara lain adalah:<br/><ul><br/> <li>Acyclovir.</li><br/> <li>Valacyclovir.</li><br/> <li>Famciclovir.</li><br/></ul><br/>Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh Herpes Simplex, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan Dompo herpes, antara lain yaitu:<br/><ul><br/> <li>Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai obat pereda nyeri.</li><br/> <li>Mandi dengan menggunakan air suam</li><br/> <li>Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang terkena.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian longgar.</li><br/> <li>Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.</li><br/></ul><br/>Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter. Virus Herpes Kulit dapat menular dari ibu kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif, serta dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Jika ibu hamil diketahui sedang atau pernah menderita Herpes, diskusikan dengan doker mengenai kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.<br/><br/>Komplikasi Cacar Ular<br/>Herpes simplex jarang menimbulkan komplikasi serius pada penderita. Herpes simplex dapat menimbulkan komplikasi, terutama jika penderita juga menderita infeksi HIV. Penderita herpes simplex yang juga menderita HIV biasanya menderita gejala Herpes Zoster yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Beberapa komplikasi yang jarang, namun serius, yang dapat ditimbulkan oleh herpes simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.</li><br/> <li>Radang otak dan selaputnya.</li><br/> <li>Radang paru-paru.</li><br/> <li>Hepatitis.</li><br/> <li>Esofagitis.</li><br/> <li>Kematian jaringan retina mata.</li><br/></ul><br/>Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tidak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang kekebalan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar air adalah:<br/><ul><br/> <li>Ruam menyebar ke bagian mata.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.</li><br/></ul><br/>Herpes Zoster dapat menimbulkan komplikasi antara lain:<br/><br/>Post herpetic neuralgia. Nyeri yang masih dirasakan walaupun lesi pada kulit sudah menghilang.<br/>Infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat pada lokasi ruam akibat Herpes, yang sering menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, pembengkakan dan hangat jika disentuh.<br/><br/>Nyeri dan ruam pada mata. Ruam akibat herpes zoster yang penjalarannya di sekitar mata dapat menginfeksi mata. Ruam di daerah ini membutuhkan terapi antivirus yang lebih lama dan berisiko menimbulkan kerusakan mata permanen.<br/>Sindrom Ramsay-Hunt. Sindrom Ramsay-Hunt dapat terjadi sebagai komplikasi dari herpes zoster. Gejala Sindrom Ramsay-Hunt antara lain adalah kehilangan pendengaran, pusing, nyeri di salah satu telinga dan kehilangan kemampuan mengecap rasa pada lidah.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-69" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/herpes-penyakit-apa.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Tanjung Provinsi Kalimantan Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Jika komplikasi tersebut muncul, hendaknya segera diperiksakan ke dokter. Komplikasi virus varicella-zoster dapat berbahaya terutama jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil menderita infeksi virus varicella-zoster, janin yang dikandungnya dapat mengalami kelainan bawaan, seperti:<br/><ul><br/> <li>Kelainan mata dan masalah penglihatan lainnya.</li><br/> <li>Disabilitas intelektual (retardasi mental).</li><br/> <li>Pertumbuhan yang lambat.</li><br/> <li>Kepala yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.</li><br/></ul><br/>Pencegahan Dompo<br/><br/>Untuk mencegah penyebaran virus Herpes Kulit ke orang lain, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:<br/><ul><br/> <li>Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat Herpes Simplex.</li><br/> <li>Mencuci tangan secara rutin.</li><br/> <li>Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus Herpes Zoster.</li><br/> <li>Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.<br/>Jangan melakukan Seks Lewat Mulut, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit Herpes Simplex.</li><br/></ul><br/>Khusus bagi penderita herpes genitalis, harus menghindari segala bentuk aktivitas seksual selama masa tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun sudah menggunakan kondom, virus Cacar Api tetap dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.<br/><br/>Demikianlah Bacaan Sederhana ini semoga dapat membantu serta memberi manfaat, jika di rasa berguna silahkan di share, agar orang lain dapat menemukan bacaan ini, diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat. untuk info lebih lengkap segera hubungi kami langsung di nomor HP/WA 081 329 878 999. Terima Kasih Salam Sehat Dari Kami Klinik De Nature.<br/><br/><strong>BUKALAPAK</strong> : <a href="https://www.bukalapak.com/p/kesehatan-2359/obat-suplemen/obat-obatan/1wlof17-jual-obat-alami-untuk-penderita-kista-ovarium">https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur</a><br/><p style="text-align: center;"></p>spirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3596258924060423851.post-63594844146822646212019-11-04T16:28:00.000-08:002019-11-04T16:28:11.661-08:00Obat Penyakit Herpes di Kota Palopo Provinsi Sulawesi Selatan Info
HP/WA 081 329 878 999Herpes Genital merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).<br/><br/>Pembagian kelompok virus herpesviridae adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Alfa herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster.</li><br/> <li>Beta herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang panjang dan infeksi virus ini berjalan lambat dalam tubuh manusia. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, serta herpesvirus 6 dan 7.<br/>Gamma herpesvirus. Contohnya adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.</li><br/></ul><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-29" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/tanda-tanda-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Kota Palopo Provinsi Sulawesi Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /></p><br/><br/><br/>Tahapan Infeksi Herpes Kulit<br/>Infeksi Cacar Ular yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Rincian tahapan infeksi Herpes Zoster adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Tahapan primer. Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga kedelapan setelah terjadinya infeksi Herpes Genital. Gejala yang muncul adalah blister (kulit yang melepuh) berukuran kecil, namun menyakitkan. Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh, dan dapat pecah serta menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister akan berwarna kemerahan.</li><br/> <li>Tingkatan laten. Pada Tahapan ini, gejala Cacar Api seperti blister dan koreng akan mereda. Tetapi pada stadium ini, sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang melalui kulit.</li><br/> <li>Tingkatan peluruhan. Pada Tahapan ini, virus mulai berkembang biak pada ujung-ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, virus Herpes Zoster dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan lendir Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya sedang terjadi perkembangbiakan virus di dalam tubuh.</li><br/> <li>Tingkatan rekurensi (muncul kembali). Pada Tahapan ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama dapat muncul kembali. Biasanya tidak separah lepuhan dan koreng yang sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.</li><br/></ul><br/>Virus Penyebab dan Gejala Herpes<br/>Artikel ini akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling sering menyebabkan infeksi.<br/><br/>HSV 1<br/><br/>Herpes virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menyebabkan Cacar Ular oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral. HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita hCacar Air ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman, berbagai pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/v5U4ALspbmo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Gejala yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HSV 1 atau Dompo adalah:<br/><ul><br/> <li>Diawali dengan demam, nyeri otot, dan Tidak Bertenaga.</li><br/> <li>Muncul rasa nyeri, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi.</li><br/> <li>Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.</li><br/> <li>Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.</li><br/></ul><br/>HSV 2<br/><br/>Herpes simplex virus tipe 2 (HSV 2) merupakan Yang Menyebabkan penyakit herpes genital. Virus ini menyebar melalui kontak dengan luka pada penderita Herpes Kulit, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari Perempuan kepada bayinya pada saat persalinan.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-38" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-herpes-genitalis.jpeg" alt="Obat Penyakit Herpes di Kota Palopo Provinsi Sulawesi Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko muncul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. HSV 2 sendiri dapat lebih mudah menginfeksi seseorang jika:<br/><ul><br/> <li>Berjenis kelamin perempuan.</li><br/> <li>Bergonta-ganti pasangan seksual.</li><br/> <li>Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.</li><br/> <li>Sedang mengalami penyakit menular seksual selain Herpes Genital.</li><br/> <li>Melakukan hubungan seksual di usia Dini.</li><br/></ul><br/>Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita herpes genital, antara lain:<br/><ul><br/> <li>Gatal.</li><br/> <li>Sakit pada saat buang air kecil.</li><br/> <li>Keluarnya cairan dari Ms V.</li><br/> <li>Munculnya benjolan di selangkangan.</li><br/> <li>Munculnya koreng yang menyakitkan pada Alat Kelamin, Bokong, anus, atau paha.</li><br/></ul><br/>VZV<br/>Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus kelompok alfa herpesviridae yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sedangkan herpes zoster terjadi ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.<br/><br/>VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.<br/><br/>Seseorang lebih mudah terkena infeksi virus varicella-zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia di bawah 12 tahun.</li><br/> <li>Mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan.</li><br/> <li>Pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air.</li><br/> <li>Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak.</li><br/> <li>Tinggal bersama anak-anak.</li><br/></ul><br/>Jika seseorang pernah mengalami cacar air sebelumnya dan sembuh, risiko orang tersebut untuk mengalami cacar air kembali berkurang karena adanya kekebalan. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella-zoster juga dapat diperoleh melalui vaksinasi. Seorang ibu hamil yang memiliki kekebalan terhadap VZV dapat memberikan kekebalannya kepada janin melalui transfer antibodi. Kekebalan janin yang diperoleh dengan cara tersebut dapat bertahan sekitar 3 bulan sejak lahir.<br/><br/>Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Akan tetapi seseorang dapat lebih mudah terkena herpes zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia 60 tahun ke atas.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan).</li><br/> <li>Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.</li><br/></ul><br/>Gejala cacar air dimulai dengan ruam kulit berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal. Vesikel yang muncul dapat diikuti dengan adanya gejala lain, seperti demam, hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Virus tersebut sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7-21 hari sebelum dapat menimbulkan ruam dan gejala lainnya. Penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/sh-LAKl4yAY" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Jika penderita cacar air yang sudah sembuh kemudian mengalami herpes zoster, gejala yang muncul biasanya berupa rasa nyeri dan panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh, sesuai dengan penjalaran saraf tempat VZV bersembunyi. Nyeri dan panas di bagian tersebut akan diikuti dengan munculnya ruam kemerahan, membentuk lepuhan (blister) berisi air dan gatal.<br/><br/>Diagnosis Herpes Genital<br/>Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk akibat Herpes Kulit serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Selain itu, untuk membantu diagnosis Herpes Genital agar lebih akurat, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti:<br/><br/>Kultur virus herpes simplex. Kultur virus Herpes Kulit bertujuan untuk mendiagnosis adanya virus Herpes Genital. Kultur virus Dompo dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, mengambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami Herpes Kulit untuk kemudian diperiksa di laboratorium.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-46" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/cara-mencegah-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Kota Palopo Provinsi Sulawesi Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, namun tidak dapat mendeteksi infeksi Cacar Ular rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 ataupun HSV 2. Perlu diingat bahwa tubuh memerlukan waktu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, terutama jika pasien tidak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.<br/><br/>Pengobatan Cacar Api<br/>Fokus pengobatan Herpes Zoster adalah untuk menghilangkan blister, serta untuk mencegah penyebaran Herpes Genital, meskipun koreng dan lepuhan akibat Cacar Api dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi akibat Dompo. Beberapa obat-obatan antivirus yang dapat digunakan, antara lain adalah:<br/><ul><br/> <li>Acyclovir.</li><br/> <li>Valacyclovir.</li><br/> <li>Famciclovir.</li><br/></ul><br/>Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh Herpes Simplex, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan Herpes herpes, antara lain yaitu:<br/><ul><br/> <li>Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai obat pereda nyeri.</li><br/> <li>Mandi dengan menggunakan air suam</li><br/> <li>Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang terkena.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian longgar.</li><br/> <li>Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.</li><br/></ul><br/>Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter. Virus Herpes dapat menular dari ibu kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif, serta dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Jika ibu hamil diketahui sedang atau pernah menderita Herpes Zoster, diskusikan dengan doker mengenai kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.<br/><br/>Komplikasi Herpes Kulit<br/>Herpes simplex jarang menimbulkan komplikasi serius pada penderita. Herpes simplex dapat menimbulkan komplikasi, terutama jika penderita juga menderita infeksi HIV. Penderita herpes simplex yang juga menderita HIV biasanya menderita gejala Cacar Api yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Beberapa komplikasi yang jarang, namun serius, yang dapat ditimbulkan oleh herpes simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.</li><br/> <li>Radang otak dan selaputnya.</li><br/> <li>Radang paru-paru.</li><br/> <li>Hepatitis.</li><br/> <li>Esofagitis.</li><br/> <li>Kematian jaringan retina mata.</li><br/></ul><br/>Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tidak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang kekebalan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar air adalah:<br/><ul><br/> <li>Ruam menyebar ke bagian mata.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.</li><br/></ul><br/>Herpes Simplex dapat menimbulkan komplikasi antara lain:<br/><br/>Post herpetic neuralgia. Nyeri yang masih dirasakan walaupun lesi pada kulit sudah menghilang.<br/>Infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat pada lokasi ruam akibat Dompo, yang sering menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, pembengkakan dan hangat jika disentuh.<br/><br/>Nyeri dan ruam pada mata. Ruam akibat herpes zoster yang penjalarannya di sekitar mata dapat menginfeksi mata. Ruam di daerah ini membutuhkan terapi antivirus yang lebih lama dan berisiko menimbulkan kerusakan mata permanen.<br/>Sindrom Ramsay-Hunt. Sindrom Ramsay-Hunt dapat terjadi sebagai komplikasi dari herpes zoster. Gejala Sindrom Ramsay-Hunt antara lain adalah kehilangan pendengaran, pusing, nyeri di salah satu telinga dan kehilangan kemampuan mengecap rasa pada lidah.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-63" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/ciri-penyakit-herpes.jpeg" alt="Obat Penyakit Herpes di Kota Palopo Provinsi Sulawesi Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Jika komplikasi tersebut muncul, hendaknya segera diperiksakan ke dokter. Komplikasi virus varicella-zoster dapat berbahaya terutama jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil menderita infeksi virus varicella-zoster, janin yang dikandungnya dapat mengalami kelainan bawaan, seperti:<br/><ul><br/> <li>Kelainan mata dan masalah penglihatan lainnya.</li><br/> <li>Disabilitas intelektual (retardasi mental).</li><br/> <li>Pertumbuhan yang lambat.</li><br/> <li>Kepala yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.</li><br/></ul><br/>Pencegahan Dompo<br/><br/>Untuk mencegah penyebaran virus Cacar Api ke orang lain, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:<br/><ul><br/> <li>Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat Cacar Air.</li><br/> <li>Mencuci tangan secara rutin.</li><br/> <li>Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus Cacar Air.</li><br/> <li>Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.<br/>Jangan melakukan Seks Lewat Mulut, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit Herpes Kulit.</li><br/></ul><br/>Khusus bagi penderita herpes genitalis, harus menghindari segala bentuk aktivitas seksual selama masa tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun sudah menggunakan kondom, virus Dompo tetap dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.<br/><br/>Demikianlah Tulisan Sederhana ini semoga dapat membantu serta Memberikan manfaat, jika di rasa berguna silahkan di share, agar orang lain dapat menemukan bacaan ini, diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat. untuk info lebih lengkap segera hubungi kami langsung di nomor HP/WA 081 329 878 999. Terima Kasih Salam Sehat Dari Kami Klinik De Nature.<br/><br/><strong>BUKALAPAK</strong> : <a href="https://www.bukalapak.com/p/kesehatan-2359/obat-suplemen/obat-obatan/1us72y-jual-obat-gatal-di-selangkangan">https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur</a><br/><p style="text-align: center;"></p>spirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3596258924060423851.post-12402114288277538622019-11-04T13:42:00.000-08:002019-11-04T13:42:01.076-08:00Obat Penyakit Herpes di Watampone Provinsi Sulawesi Selatan Info HP/WA
081 329 878 999Herpes Genital merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).<br/><br/>Pembagian kelompok virus herpesviridae adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Alfa herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster.</li><br/> <li>Beta herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang panjang dan infeksi virus ini berjalan lambat dalam tubuh manusia. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, serta herpesvirus 6 dan 7.<br/>Gamma herpesvirus. Contohnya adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.</li><br/></ul><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-29" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/tanda-tanda-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Watampone Provinsi Sulawesi Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /></p><br/><br/><br/>Tahapan Infeksi Herpes Genital<br/>Infeksi Herpes Zoster yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Rincian tahapan infeksi Cacar Air adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Stadium Pertama. Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga kedelapan setelah terjadinya infeksi Cacar Ular. Gejala yang muncul adalah blister (kulit yang melepuh) berukuran kecil, namun menyakitkan. Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh, dan dapat pecah serta menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister akan berwarna kemerahan.</li><br/> <li>Tahapan Lanjut. Pada Tahapan ini, gejala Herpes seperti blister dan koreng akan mereda. Tetapi pada stadium ini, sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang melalui kulit.</li><br/> <li>Tahapan peluruhan. Pada Stadium ini, virus mulai berkembang biak pada ujung-ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, virus Cacar Ular dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan lendir Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya sedang terjadi perkembangbiakan virus di dalam tubuh.</li><br/> <li>Stadium rekurensi (muncul kembali). Pada Tingkatan ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama dapat muncul kembali. Biasanya tidak separah lepuhan dan koreng yang sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.</li><br/></ul><br/>Virus Penyebab dan Gejala Herpes Genital<br/>Artikel ini akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling sering menyebabkan infeksi.<br/><br/>HSV 1<br/><br/>Herpes Zoster virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menyebabkan Herpes Genital oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral. HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita hHerpes Zoster ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman, berbagai pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/v5U4ALspbmo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Ciri Ciri yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HSV 1 atau Herpes Genital adalah:<br/><ul><br/> <li>Diawali dengan Badan Menggigil, nyeri otot, dan lemas.</li><br/> <li>Muncul rasa nyeri, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi.</li><br/> <li>Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.</li><br/> <li>Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.</li><br/></ul><br/>HSV 2<br/><br/>Herpes simplex virus tipe 2 (HSV 2) merupakan Yang Menyebabkan penyakit herpes genital. Virus ini menyebar melalui kontak dengan luka pada penderita Herpes Simplex, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari Perempuan kepada bayinya pada saat persalinan.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-38" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-herpes-genitalis.jpeg" alt="Obat Penyakit Herpes di Watampone Provinsi Sulawesi Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko muncul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. HSV 2 sendiri dapat lebih mudah menginfeksi seseorang jika:<br/><ul><br/> <li>Berjenis kelamin perempuan.</li><br/> <li>Bergonta-ganti Partner seksual.</li><br/> <li>Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.</li><br/> <li>Sedang mengalami penyakit menular seksual selain Herpes Genital.</li><br/> <li>Melakukan hubungan seksual di usia Masih Muda.</li><br/></ul><br/>Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita herpes genital, antara lain:<br/><ul><br/> <li>Gatal.</li><br/> <li>Sakit Saat Sedang buang air kecil.</li><br/> <li>Keluarnya cairan dari Kemaluan Wanita.</li><br/> <li>Munculnya benjolan di Pangkal Paha.</li><br/> <li>Munculnya koreng yang menyakitkan pada Alat Kelamin, Bokong, Dubur, atau paha.</li><br/></ul><br/>VZV<br/>Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus kelompok alfa herpesviridae yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sedangkan herpes zoster terjadi ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.<br/><br/>VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.<br/><br/>Seseorang lebih mudah terkena infeksi virus varicella-zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia di bawah 12 tahun.</li><br/> <li>Mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan.</li><br/> <li>Pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air.</li><br/> <li>Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak.</li><br/> <li>Tinggal bersama anak-anak.</li><br/></ul><br/>Jika seseorang pernah mengalami cacar air sebelumnya dan sembuh, risiko orang tersebut untuk mengalami cacar air kembali berkurang karena adanya kekebalan. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella-zoster juga dapat diperoleh melalui vaksinasi. Seorang ibu hamil yang memiliki kekebalan terhadap VZV dapat memberikan kekebalannya kepada janin melalui transfer antibodi. Kekebalan janin yang diperoleh dengan cara tersebut dapat bertahan sekitar 3 bulan sejak lahir.<br/><br/>Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Akan tetapi seseorang dapat lebih mudah terkena herpes zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia 60 tahun ke atas.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan).</li><br/> <li>Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.</li><br/></ul><br/>Gejala cacar air dimulai dengan ruam kulit berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal. Vesikel yang muncul dapat diikuti dengan adanya gejala lain, seperti demam, hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Virus tersebut sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7-21 hari sebelum dapat menimbulkan ruam dan gejala lainnya. Penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/uzf-3zU96oU" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Jika penderita cacar air yang sudah sembuh kemudian mengalami herpes zoster, gejala yang muncul biasanya berupa rasa nyeri dan panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh, sesuai dengan penjalaran saraf tempat VZV bersembunyi. Nyeri dan panas di bagian tersebut akan diikuti dengan munculnya ruam kemerahan, membentuk lepuhan (blister) berisi air dan gatal.<br/><br/>Diagnosis Dompo<br/>Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk akibat Cacar Api serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Selain itu, untuk membantu diagnosis Herpes agar lebih akurat, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti:<br/><br/>Kultur virus herpes simplex. Kultur virus Herpes Kulit bertujuan untuk mendiagnosis adanya virus Dompo. Kultur virus Cacar Air dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, mengambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami Herpes Kulit untuk kemudian diperiksa di laboratorium.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-48" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/cara-mengobati-penyakit-herpes-1.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Watampone Provinsi Sulawesi Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, namun tidak dapat mendeteksi infeksi Cacar Ular rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 ataupun HSV 2. Perlu diingat bahwa tubuh memerlukan waktu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, terutama jika pasien tidak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.<br/><br/>Pengobatan Herpes Zoster<br/>Fokus pengobatan Herpes Simplex adalah untuk menghilangkan blister, serta untuk mencegah penyebaran Herpes Genital, meskipun koreng dan lepuhan akibat Dompo dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi akibat Dompo. Beberapa obat-obatan antivirus yang dapat digunakan, antara lain adalah:<br/><ul><br/> <li>Acyclovir.</li><br/> <li>Valacyclovir.</li><br/> <li>Famciclovir.</li><br/></ul><br/>Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh Dompo, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan Herpes Kulit herpes, antara lain yaitu:<br/><ul><br/> <li>Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai obat pereda nyeri.</li><br/> <li>Mandi dengan menggunakan air suam</li><br/> <li>Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang terkena.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian longgar.</li><br/> <li>Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.</li><br/></ul><br/>Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter. Virus Herpes Zoster dapat menular dari ibu kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif, serta dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Jika ibu hamil diketahui sedang atau pernah menderita Herpes, diskusikan dengan doker mengenai kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.<br/><br/>Komplikasi Cacar Ular<br/>Herpes simplex jarang menimbulkan komplikasi serius pada penderita. Herpes simplex dapat menimbulkan komplikasi, terutama jika penderita juga menderita infeksi HIV. Penderita herpes simplex yang juga menderita HIV biasanya menderita gejala Herpes Genital yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Beberapa komplikasi yang jarang, namun serius, yang dapat ditimbulkan oleh herpes simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.</li><br/> <li>Radang otak dan selaputnya.</li><br/> <li>Radang paru-paru.</li><br/> <li>Hepatitis.</li><br/> <li>Esofagitis.</li><br/> <li>Kematian jaringan retina mata.</li><br/></ul><br/>Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tidak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang kekebalan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar air adalah:<br/><ul><br/> <li>Ruam menyebar ke bagian mata.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.</li><br/></ul><br/>Cacar Api dapat menimbulkan komplikasi antara lain:<br/><br/>Post herpetic neuralgia. Nyeri yang masih dirasakan walaupun lesi pada kulit sudah menghilang.<br/>Infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat pada lokasi ruam akibat Cacar Ular, yang sering menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, pembengkakan dan hangat jika disentuh.<br/><br/>Nyeri dan ruam pada mata. Ruam akibat herpes zoster yang penjalarannya di sekitar mata dapat menginfeksi mata. Ruam di daerah ini membutuhkan terapi antivirus yang lebih lama dan berisiko menimbulkan kerusakan mata permanen.<br/>Sindrom Ramsay-Hunt. Sindrom Ramsay-Hunt dapat terjadi sebagai komplikasi dari herpes zoster. Gejala Sindrom Ramsay-Hunt antara lain adalah kehilangan pendengaran, pusing, nyeri di salah satu telinga dan kehilangan kemampuan mengecap rasa pada lidah.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-69" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/herpes-penyakit-apa.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Watampone Provinsi Sulawesi Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Jika komplikasi tersebut muncul, hendaknya segera diperiksakan ke dokter. Komplikasi virus varicella-zoster dapat berbahaya terutama jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil menderita infeksi virus varicella-zoster, janin yang dikandungnya dapat mengalami kelainan bawaan, seperti:<br/><ul><br/> <li>Kelainan mata dan masalah penglihatan lainnya.</li><br/> <li>Disabilitas intelektual (retardasi mental).</li><br/> <li>Pertumbuhan yang lambat.</li><br/> <li>Kepala yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.</li><br/></ul><br/>Pencegahan Cacar Api<br/><br/>Untuk mencegah penyebaran virus Cacar Ular ke orang lain, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:<br/><ul><br/> <li>Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat Herpes Simplex.</li><br/> <li>Mencuci tangan secara rutin.</li><br/> <li>Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus Cacar Api.</li><br/> <li>Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.<br/>Jangan melakukan Seks Lewat Mulut, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit Cacar Air.</li><br/></ul><br/>Khusus bagi penderita herpes genitalis, harus menghindari segala bentuk aktivitas seksual selama masa tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun sudah menggunakan Alat Kontrasepsi, virus Herpes Genital tetap dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.<br/><br/>Demikianlah Artikel Sederhana ini semoga dapat membantu serta memberi manfaat, jika di rasa berguna silahkan di Bagikan, agar orang lain dapat menemukan bacaan ini, diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat. untuk info lebih lengkap segera hubungi kami langsung di nomor HP/WA 081 329 878 999. Terima Kasih Salam Sehat Dari Kami Klinik De Nature.<br/><br/><strong>BUKALAPAK</strong> : <a href="https://www.bukalapak.com/p/kesehatan-2359/obat-suplemen/herbal/1wgfwbt-jual-obat-rematik-herbal-de-nature">https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur</a><br/><p style="text-align: center;"></p>spirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3596258924060423851.post-85745000634487080842019-11-03T21:51:00.000-08:002019-11-03T21:51:02.115-08:00Obat Penyakit Herpes di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara Info HP/WA
081 329 878 999Cacar Ular merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).<br/><br/>Pembagian kelompok virus herpesviridae adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Alfa herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster.</li><br/> <li>Beta herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang panjang dan infeksi virus ini berjalan lambat dalam tubuh manusia. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, serta herpesvirus 6 dan 7.<br/>Gamma herpesvirus. Contohnya adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.</li><br/></ul><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-19" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/pengobatan-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /><br/><br/>Tahapan Infeksi Cacar Air<br/>Infeksi Cacar Api yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Rincian tahapan infeksi Herpes Zoster adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Tahapan Pertama. Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga kedelapan setelah terjadinya infeksi Dompo. Gejala yang muncul adalah blister (kulit yang melepuh) berukuran kecil, namun menyakitkan. Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh, dan dapat pecah serta menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister akan berwarna kemerahan.</li><br/> <li>Stadium Lanjut. Pada Stadium ini, gejala Herpes Kulit seperti blister dan koreng akan mereda. Tetapi pada stadium ini, sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang melalui kulit.</li><br/> <li>Tingkatan peluruhan. Pada Tingkatan ini, virus mulai berkembang biak pada ujung-ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, virus Dompo dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan lendir Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya sedang terjadi perkembangbiakan virus di dalam tubuh.</li><br/> <li>Tingkatan rekurensi (muncul kembali). Pada Tingkatan ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama dapat muncul kembali. Biasanya tidak separah lepuhan dan koreng yang sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.</li><br/></ul><br/>Virus Penyebab dan Gejala Herpes<br/>Artikel ini akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling sering menyebabkan infeksi.<br/><br/>HSV 1<br/><br/>Herpes virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menyebabkan Cacar Api oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral. HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita hCacar Api ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman, berbagai pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/v5U4ALspbmo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Ciri Ciri yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HSV 1 atau Herpes Kulit adalah:<br/><ul><br/> <li>Diawali dengan demam, nyeri otot, dan Tidak Bertenaga.</li><br/> <li>Muncul rasa Sakit, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi.</li><br/> <li>Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.</li><br/> <li>Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.</li><br/></ul><br/>HSV 2<br/><br/>Herpes simplex virus tipe 2 (HSV 2) merupakan Yang Menyebabkan penyakit herpes genital. Virus ini menyebar melalui kontak dengan luka pada penderita Cacar Air, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya pada saat persalinan.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-35" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/gambar-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko Timbul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. HSV 2 sendiri dapat lebih mudah menginfeksi seseorang jika:<br/><ul><br/> <li>Berjenis kelamin perempuan.</li><br/> <li>Bergonta-ganti Partner seksual.</li><br/> <li>Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.</li><br/> <li>Sedang mengalami Sakit menular seksual selain Herpes Kulit.</li><br/> <li>Melakukan hubungan seksual di usia Masih Muda.</li><br/></ul><br/>Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita herpes genital, antara lain:<br/><ul><br/> <li>Gatal.</li><br/> <li>Sakit Ketika buang air kecil.</li><br/> <li>Keluarnya cairan dari vagina.</li><br/> <li>Munculnya benjolan di Pangkal Paha.</li><br/> <li>Munculnya koreng yang menyakitkan pada Kelamin, Bokong, Dubur, atau paha.</li><br/></ul><br/>VZV<br/>Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus kelompok alfa herpesviridae yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sedangkan herpes zoster terjadi ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.<br/><br/>VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.<br/><br/>Seseorang lebih mudah terkena infeksi virus varicella-zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia di bawah 12 tahun.</li><br/> <li>Mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan.</li><br/> <li>Pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air.</li><br/> <li>Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak.</li><br/> <li>Tinggal bersama anak-anak.</li><br/></ul><br/>Jika seseorang pernah mengalami cacar air sebelumnya dan sembuh, risiko orang tersebut untuk mengalami cacar air kembali berkurang karena adanya kekebalan. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella-zoster juga dapat diperoleh melalui vaksinasi. Seorang ibu hamil yang memiliki kekebalan terhadap VZV dapat memberikan kekebalannya kepada janin melalui transfer antibodi. Kekebalan janin yang diperoleh dengan cara tersebut dapat bertahan sekitar 3 bulan sejak lahir.<br/><br/>Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Akan tetapi seseorang dapat lebih mudah terkena herpes zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia 60 tahun ke atas.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan).</li><br/> <li>Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.</li><br/></ul><br/>Gejala cacar air dimulai dengan ruam kulit berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal. Vesikel yang muncul dapat diikuti dengan adanya gejala lain, seperti demam, hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Virus tersebut sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7-21 hari sebelum dapat menimbulkan ruam dan gejala lainnya. Penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/oo3s0cBejHc" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Jika penderita cacar air yang sudah sembuh kemudian mengalami herpes zoster, gejala yang muncul biasanya berupa rasa nyeri dan panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh, sesuai dengan penjalaran saraf tempat VZV bersembunyi. Nyeri dan panas di bagian tersebut akan diikuti dengan munculnya ruam kemerahan, membentuk lepuhan (blister) berisi air dan gatal.<br/><br/>Diagnosis Cacar Api<br/>Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk akibat Herpes Kulit serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Selain itu, untuk membantu diagnosis Cacar Ular agar lebih akurat, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti:<br/><br/>Kultur virus herpes simplex. Kultur virus Cacar Ular bertujuan untuk mendiagnosis adanya virus Herpes Kulit. Kultur virus Cacar Ular dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, mengambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami Herpes Kulit untuk kemudian diperiksa di laboratorium.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-54" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/herpes-jangan-di-anggap-sepele.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, namun tidak dapat mendeteksi infeksi Dompo rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 ataupun HSV 2. Perlu diingat bahwa tubuh memerlukan waktu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, terutama jika pasien tidak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.<br/><br/>Pengobatan Herpes<br/>Fokus pengobatan Dompo adalah untuk menghilangkan blister, serta untuk mencegah penyebaran Cacar Api, meskipun koreng dan lepuhan akibat Herpes Kulit dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi akibat Herpes Simplex. Beberapa obat-obatan antivirus yang dapat digunakan, antara lain adalah:<br/><ul><br/> <li>Acyclovir.</li><br/> <li>Valacyclovir.</li><br/> <li>Famciclovir.</li><br/></ul><br/>Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh Dompo, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan Herpes Zoster herpes, antara lain yaitu:<br/><ul><br/> <li>Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai obat pereda nyeri.</li><br/> <li>Mandi dengan menggunakan air suam</li><br/> <li>Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang terkena.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian longgar.</li><br/> <li>Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.</li><br/></ul><br/>Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter. Virus Herpes Genital dapat menular dari ibu kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif, serta dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Jika ibu hamil diketahui sedang atau pernah menderita Dompo, diskusikan dengan doker mengenai kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.<br/><br/>Komplikasi Cacar Ular<br/>Herpes simplex jarang menimbulkan komplikasi serius pada penderita. Herpes simplex dapat menimbulkan komplikasi, terutama jika penderita juga menderita infeksi HIV. Penderita herpes simplex yang juga menderita HIV biasanya menderita gejala Herpes Zoster yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Beberapa komplikasi yang jarang, namun serius, yang dapat ditimbulkan oleh herpes simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.</li><br/> <li>Radang otak dan selaputnya.</li><br/> <li>Radang paru-paru.</li><br/> <li>Hepatitis.</li><br/> <li>Esofagitis.</li><br/> <li>Kematian jaringan retina mata.</li><br/></ul><br/>Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tidak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang kekebalan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar air adalah:<br/><ul><br/> <li>Ruam menyebar ke bagian mata.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.</li><br/></ul><br/>Herpes Kulit dapat menimbulkan komplikasi antara lain:<br/><br/>Post herpetic neuralgia. Nyeri yang masih dirasakan walaupun lesi pada kulit sudah menghilang.<br/>Infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat pada lokasi ruam akibat Herpes Genital, yang sering menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, pembengkakan dan hangat jika disentuh.<br/><br/>Nyeri dan ruam pada mata. Ruam akibat herpes zoster yang penjalarannya di sekitar mata dapat menginfeksi mata. Ruam di daerah ini membutuhkan terapi antivirus yang lebih lama dan berisiko menimbulkan kerusakan mata permanen.<br/>Sindrom Ramsay-Hunt. Sindrom Ramsay-Hunt dapat terjadi sebagai komplikasi dari herpes zoster. Gejala Sindrom Ramsay-Hunt antara lain adalah kehilangan pendengaran, pusing, nyeri di salah satu telinga dan kehilangan kemampuan mengecap rasa pada lidah.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-69" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/herpes-penyakit-apa.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Jika komplikasi tersebut muncul, hendaknya segera diperiksakan ke dokter. Komplikasi virus varicella-zoster dapat berbahaya terutama jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil menderita infeksi virus varicella-zoster, janin yang dikandungnya dapat mengalami kelainan bawaan, seperti:<br/><ul><br/> <li>Kelainan mata dan masalah penglihatan lainnya.</li><br/> <li>Disabilitas intelektual (retardasi mental).</li><br/> <li>Pertumbuhan yang lambat.</li><br/> <li>Kepala yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.</li><br/></ul><br/>Pencegahan Cacar Ular<br/><br/>Untuk mencegah penyebaran virus Herpes ke orang lain, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:<br/><ul><br/> <li>Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat Herpes Zoster.</li><br/> <li>Mencuci tangan secara rutin.</li><br/> <li>Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus Dompo.</li><br/> <li>Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.<br/>Jangan melakukan oral seks, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit Cacar Api.</li><br/></ul><br/>Khusus bagi penderita herpes genitalis, harus menghindari segala bentuk aktivitas seksual selama masa tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun sudah menggunakan kondom, virus Herpes Kulit tetap dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.<br/><br/>Demikianlah Bacaan Sederhana ini semoga dapat membantu serta memberi manfaat, jika di rasa berguna silahkan di share, agar orang lain dapat menemukan bacaan ini, diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat. untuk info lebih lengkap segera hubungi kami langsung di nomor HP/WA 081 329 878 999. Terima Kasih Salam Sehat Dari Kami Klinik De Nature.<br/><br/><strong>BUKALAPAK</strong> : <a href="https://www.bukalapak.com/p/kesehatan-2359/obat-suplemen/obat-obatan/1w8dwvj-jual-obat-penyakit-dompo-yang-alami-serta-aman-untuk-anak">https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur</a><br/><p style="text-align: center;"></p>spirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3596258924060423851.post-16081894006491590842019-11-03T15:51:00.000-08:002019-11-03T15:51:00.600-08:00Obat Penyakit Herpes di Tobelo Provinsi Maluku Utara Info HP/WA 081 329
878 999Herpes merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).<br/><br/>Pembagian kelompok virus herpesviridae adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Alfa herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster.</li><br/> <li>Beta herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang panjang dan infeksi virus ini berjalan lambat dalam tubuh manusia. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, serta herpesvirus 6 dan 7.<br/>Gamma herpesvirus. Contohnya adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.</li><br/></ul><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-18" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/pengertian-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Tobelo Provinsi Maluku Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /><br/><br/>Tahapan Infeksi Herpes Simplex<br/>Infeksi Cacar Air yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Rincian tahapan infeksi Herpes Genital adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Tingkatan primer. Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga kedelapan setelah terjadinya infeksi Cacar Api. Gejala yang muncul adalah blister (kulit yang melepuh) berukuran kecil, namun menyakitkan. Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh, dan dapat pecah serta menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister akan berwarna kemerahan.</li><br/> <li>Tahapan Lanjut. Pada Tahapan ini, gejala Herpes Genital seperti blister dan koreng akan mereda. Tetapi pada stadium ini, sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang melalui kulit.</li><br/> <li>Tahapan peluruhan. Pada Stadium ini, virus mulai berkembang biak pada ujung-ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, virus Herpes Zoster dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan lendir Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya sedang terjadi perkembangbiakan virus di dalam tubuh.</li><br/> <li>Stadium rekurensi (muncul kembali). Pada Tahapan ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama dapat muncul kembali. Biasanya tidak separah lepuhan dan koreng yang sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.</li><br/></ul><br/>Virus Penyebab dan Gejala Cacar Air<br/>Artikel ini akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling sering menyebabkan infeksi.<br/><br/>HSV 1<br/><br/>Cacar Air virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menyebabkan Herpes oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral. HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita hHerpes Genital ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman, berbagai pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/v5U4ALspbmo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Ciri Ciri yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HSV 1 atau Dompo adalah:<br/><ul><br/> <li>Diawali dengan demam, Sakit otot, dan Tidak Bertenaga.</li><br/> <li>Muncul rasa Sakit, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi.</li><br/> <li>Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.</li><br/> <li>Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.</li><br/></ul><br/>HSV 2<br/><br/>Herpes simplex virus tipe 2 (HSV 2) merupakan Yang Menyebabkan penyakit herpes genital. Virus ini menyebar melalui kontak dengan luka pada penderita Herpes, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari Perempuan kepada bayinya pada saat persalinan.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-40" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-herpes-zoster.jpeg" alt="Obat Penyakit Herpes di Tobelo Provinsi Maluku Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko Timbul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. HSV 2 sendiri dapat lebih mudah menginfeksi seseorang jika:<br/><ul><br/> <li>Berjenis kelamin Wanita.</li><br/> <li>Bergonta-ganti Partner seksual.</li><br/> <li>Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.</li><br/> <li>Sedang mengalami Sakit menular seksual selain Dompo.</li><br/> <li>Melakukan hubungan seksual di usia Dini.</li><br/></ul><br/>Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita herpes genital, antara lain:<br/><ul><br/> <li>Gatal.</li><br/> <li>Sakit Saat Sedang buang air kecil.</li><br/> <li>Keluarnya cairan dari vagina.</li><br/> <li>Munculnya benjolan di Pangkal Paha.</li><br/> <li>Munculnya koreng yang menyakitkan pada Alat Kemaluan, Bokong, anus, atau paha.</li><br/></ul><br/>VZV<br/>Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus kelompok alfa herpesviridae yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sedangkan herpes zoster terjadi ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.<br/><br/>VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.<br/><br/>Seseorang lebih mudah terkena infeksi virus varicella-zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia di bawah 12 tahun.</li><br/> <li>Mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan.</li><br/> <li>Pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air.</li><br/> <li>Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak.</li><br/> <li>Tinggal bersama anak-anak.</li><br/></ul><br/>Jika seseorang pernah mengalami cacar air sebelumnya dan sembuh, risiko orang tersebut untuk mengalami cacar air kembali berkurang karena adanya kekebalan. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella-zoster juga dapat diperoleh melalui vaksinasi. Seorang ibu hamil yang memiliki kekebalan terhadap VZV dapat memberikan kekebalannya kepada janin melalui transfer antibodi. Kekebalan janin yang diperoleh dengan cara tersebut dapat bertahan sekitar 3 bulan sejak lahir.<br/><br/>Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Akan tetapi seseorang dapat lebih mudah terkena herpes zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia 60 tahun ke atas.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan).</li><br/> <li>Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.</li><br/></ul><br/>Gejala cacar air dimulai dengan ruam kulit berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal. Vesikel yang muncul dapat diikuti dengan adanya gejala lain, seperti demam, hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Virus tersebut sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7-21 hari sebelum dapat menimbulkan ruam dan gejala lainnya. Penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/_67ayDFlICo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Jika penderita cacar air yang sudah sembuh kemudian mengalami herpes zoster, gejala yang muncul biasanya berupa rasa nyeri dan panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh, sesuai dengan penjalaran saraf tempat VZV bersembunyi. Nyeri dan panas di bagian tersebut akan diikuti dengan munculnya ruam kemerahan, membentuk lepuhan (blister) berisi air dan gatal.<br/><br/>Diagnosis Cacar Ular<br/>Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk akibat Cacar Air serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Selain itu, untuk membantu diagnosis Herpes Kulit agar lebih akurat, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti:<br/><br/>Kultur virus herpes simplex. Kultur virus Herpes Kulit bertujuan untuk mendiagnosis adanya virus Herpes Zoster. Kultur virus Cacar Air dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, mengambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami Cacar Air untuk kemudian diperiksa di laboratorium.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-49" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/cara-menyembuhkan-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Tobelo Provinsi Maluku Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, namun tidak dapat mendeteksi infeksi Herpes rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 ataupun HSV 2. Perlu diingat bahwa tubuh memerlukan waktu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, terutama jika pasien tidak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.<br/><br/>Pengobatan Cacar Api<br/>Fokus pengobatan Dompo adalah untuk menghilangkan blister, serta untuk mencegah penyebaran Cacar Ular, meskipun koreng dan lepuhan akibat Herpes Kulit dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi akibat Herpes Kulit. Beberapa obat-obatan antivirus yang dapat digunakan, antara lain adalah:<br/><ul><br/> <li>Acyclovir.</li><br/> <li>Valacyclovir.</li><br/> <li>Famciclovir.</li><br/></ul><br/>Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh Cacar Ular, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan Cacar Ular herpes, antara lain yaitu:<br/><ul><br/> <li>Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai obat pereda nyeri.</li><br/> <li>Mandi dengan menggunakan air suam</li><br/> <li>Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang terkena.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian longgar.</li><br/> <li>Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.</li><br/></ul><br/>Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter. Virus Herpes Simplex dapat menular dari ibu kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif, serta dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Jika ibu hamil diketahui sedang atau pernah menderita Dompo, diskusikan dengan doker mengenai kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.<br/><br/>Komplikasi Herpes Simplex<br/>Herpes simplex jarang menimbulkan komplikasi serius pada penderita. Herpes simplex dapat menimbulkan komplikasi, terutama jika penderita juga menderita infeksi HIV. Penderita herpes simplex yang juga menderita HIV biasanya menderita gejala Cacar Air yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Beberapa komplikasi yang jarang, namun serius, yang dapat ditimbulkan oleh herpes simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.</li><br/> <li>Radang otak dan selaputnya.</li><br/> <li>Radang paru-paru.</li><br/> <li>Hepatitis.</li><br/> <li>Esofagitis.</li><br/> <li>Kematian jaringan retina mata.</li><br/></ul><br/>Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tidak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang kekebalan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar air adalah:<br/><ul><br/> <li>Ruam menyebar ke bagian mata.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.</li><br/></ul><br/>Cacar Air dapat menimbulkan komplikasi antara lain:<br/><br/>Post herpetic neuralgia. Nyeri yang masih dirasakan walaupun lesi pada kulit sudah menghilang.<br/>Infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat pada lokasi ruam akibat Herpes Kulit, yang sering menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, pembengkakan dan hangat jika disentuh.<br/><br/>Nyeri dan ruam pada mata. Ruam akibat herpes zoster yang penjalarannya di sekitar mata dapat menginfeksi mata. Ruam di daerah ini membutuhkan terapi antivirus yang lebih lama dan berisiko menimbulkan kerusakan mata permanen.<br/>Sindrom Ramsay-Hunt. Sindrom Ramsay-Hunt dapat terjadi sebagai komplikasi dari herpes zoster. Gejala Sindrom Ramsay-Hunt antara lain adalah kehilangan pendengaran, pusing, nyeri di salah satu telinga dan kehilangan kemampuan mengecap rasa pada lidah.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-60" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/cara-mengatasi-penyakit-herpes-1.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Tobelo Provinsi Maluku Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Jika komplikasi tersebut muncul, hendaknya segera diperiksakan ke dokter. Komplikasi virus varicella-zoster dapat berbahaya terutama jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil menderita infeksi virus varicella-zoster, janin yang dikandungnya dapat mengalami kelainan bawaan, seperti:<br/><ul><br/> <li>Kelainan mata dan masalah penglihatan lainnya.</li><br/> <li>Disabilitas intelektual (retardasi mental).</li><br/> <li>Pertumbuhan yang lambat.</li><br/> <li>Kepala yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.</li><br/></ul><br/>Pencegahan Herpes Genital<br/><br/>Untuk mencegah penyebaran virus Herpes Kulit ke orang lain, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:<br/><ul><br/> <li>Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat Cacar Api.</li><br/> <li>Mencuci tangan secara rutin.</li><br/> <li>Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus Herpes Simplex.</li><br/> <li>Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.<br/>Jangan melakukan oral seks, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit Herpes Simplex.</li><br/></ul><br/>Khusus bagi penderita herpes genitalis, harus menghindari segala bentuk aktivitas seksual selama masa tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun sudah menggunakan Alat Kontrasepsi, virus Herpes Kulit tetap dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.<br/><br/>Demikianlah Bacaan Sederhana ini semoga dapat membantu serta Memberikan manfaat, jika di rasa berguna silahkan di share, agar orang lain dapat menemukan bacaan ini, diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat. untuk info lebih lengkap segera hubungi kami langsung di nomor HP/WA 081 329 878 999. Terima Kasih Salam Sehat Dari Kami Klinik De Nature.<br/><br/><strong>BUKALAPAK</strong> : <a href="https://www.bukalapak.com/p/kesehatan-2359/obat-suplemen/obat-obatan/1wgm4jc-jual-obat-kencing-keluar-nanah">https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur</a><br/><p style="text-align: center;"></p>spirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3596258924060423851.post-84503875912870924262019-10-31T22:31:00.000-07:002019-10-31T22:31:02.302-07:00Obat Penyakit Herpes di Kolonedale Provinsi Sulawesi Tengah Info HP/WA
081 329 878 999Cacar Ular merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).<br/><br/>Pembagian kelompok virus herpesviridae adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Alfa herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster.</li><br/> <li>Beta herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang panjang dan infeksi virus ini berjalan lambat dalam tubuh manusia. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, serta herpesvirus 6 dan 7.<br/>Gamma herpesvirus. Contohnya adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.</li><br/></ul><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-18" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/pengertian-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Kolonedale Provinsi Sulawesi Tengah Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /><br/><br/>Tahapan Infeksi Cacar Ular<br/>Infeksi Cacar Api yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Rincian tahapan infeksi Cacar Ular adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Stadium Pertama. Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga kedelapan setelah terjadinya infeksi Cacar Air. Gejala yang muncul adalah blister (kulit yang melepuh) berukuran kecil, namun menyakitkan. Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh, dan dapat pecah serta menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister akan berwarna kemerahan.</li><br/> <li>Tahapan laten. Pada Tingkatan ini, gejala Cacar Air seperti blister dan koreng akan mereda. Tetapi pada stadium ini, sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang melalui kulit.</li><br/> <li>Tahapan peluruhan. Pada Stadium ini, virus mulai berkembang biak pada ujung-ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, virus Herpes Kulit dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan lendir Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya sedang terjadi perkembangbiakan virus di dalam tubuh.</li><br/> <li>Tingkatan rekurensi (muncul kembali). Pada Tingkatan ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama dapat muncul kembali. Biasanya tidak separah lepuhan dan koreng yang sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.</li><br/></ul><br/>Virus Penyebab dan Gejala Herpes<br/>Artikel ini akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling sering menyebabkan infeksi.<br/><br/>HSV 1<br/><br/>Cacar Ular virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menyebabkan Dompo oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral. HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita hHerpes Kulit ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman, berbagai pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/v5U4ALspbmo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Ciri Ciri yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HSV 1 atau Herpes Zoster adalah:<br/><ul><br/> <li>Diawali dengan Badan Menggigil, Sakit otot, dan lemas.</li><br/> <li>Muncul rasa Sakit, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi.</li><br/> <li>Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.</li><br/> <li>Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.</li><br/></ul><br/>HSV 2<br/><br/>Herpes simplex virus tipe 2 (HSV 2) merupakan Yang Menyebabkan penyakit herpes genital. Virus ini menyebar melalui kontak dengan luka pada penderita Herpes Zoster, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya pada saat persalinan.<br/><br/><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-30" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/apa-itu-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Kolonedale Provinsi Sulawesi Tengah Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko Timbul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. HSV 2 sendiri dapat lebih mudah menginfeksi seseorang jika:<br/><ul><br/> <li>Berjenis kelamin perempuan.</li><br/> <li>Bergonta-ganti Partner seksual.</li><br/> <li>Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.</li><br/> <li>Sedang mengalami penyakit menular seksual selain Herpes Kulit.</li><br/> <li>Melakukan hubungan seksual di usia Masih Belia.</li><br/></ul><br/>Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita herpes genital, antara lain:<br/><ul><br/> <li>Gatal.</li><br/> <li>Sakit Ketika buang air kecil.</li><br/> <li>Keluarnya cairan dari Organ Vital Wanita.</li><br/> <li>Munculnya benjolan di Pangkal Paha.</li><br/> <li>Munculnya koreng yang menyakitkan pada Kelamin, pantat, Dubur, atau paha.</li><br/></ul><br/>VZV<br/>Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus kelompok alfa herpesviridae yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sedangkan herpes zoster terjadi ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.<br/><br/>VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.<br/><br/>Seseorang lebih mudah terkena infeksi virus varicella-zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia di bawah 12 tahun.</li><br/> <li>Mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan.</li><br/> <li>Pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air.</li><br/> <li>Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak.</li><br/> <li>Tinggal bersama anak-anak.</li><br/></ul><br/>Jika seseorang pernah mengalami cacar air sebelumnya dan sembuh, risiko orang tersebut untuk mengalami cacar air kembali berkurang karena adanya kekebalan. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella-zoster juga dapat diperoleh melalui vaksinasi. Seorang ibu hamil yang memiliki kekebalan terhadap VZV dapat memberikan kekebalannya kepada janin melalui transfer antibodi. Kekebalan janin yang diperoleh dengan cara tersebut dapat bertahan sekitar 3 bulan sejak lahir.<br/><br/>Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Akan tetapi seseorang dapat lebih mudah terkena herpes zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia 60 tahun ke atas.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan).</li><br/> <li>Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.</li><br/></ul><br/>Gejala cacar air dimulai dengan ruam kulit berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal. Vesikel yang muncul dapat diikuti dengan adanya gejala lain, seperti demam, hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Virus tersebut sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7-21 hari sebelum dapat menimbulkan ruam dan gejala lainnya. Penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/7Z4JSQ6la20" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Jika penderita cacar air yang sudah sembuh kemudian mengalami herpes zoster, gejala yang muncul biasanya berupa rasa nyeri dan panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh, sesuai dengan penjalaran saraf tempat VZV bersembunyi. Nyeri dan panas di bagian tersebut akan diikuti dengan munculnya ruam kemerahan, membentuk lepuhan (blister) berisi air dan gatal.<br/><br/>Diagnosis Herpes<br/>Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk akibat Cacar Ular serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Selain itu, untuk membantu diagnosis Herpes agar lebih akurat, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti:<br/><br/>Kultur virus herpes simplex. Kultur virus Herpes Simplex bertujuan untuk mendiagnosis adanya virus Cacar Ular. Kultur virus Herpes Simplex dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, mengambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami Cacar Api untuk kemudian diperiksa di laboratorium.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-47" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/cara-mengatasi-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Kolonedale Provinsi Sulawesi Tengah Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, namun tidak dapat mendeteksi infeksi Herpes Kulit rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 ataupun HSV 2. Perlu diingat bahwa tubuh memerlukan waktu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, terutama jika pasien tidak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.<br/><br/>Pengobatan Cacar Ular<br/>Fokus pengobatan Herpes adalah untuk menghilangkan blister, serta untuk mencegah penyebaran Herpes, meskipun koreng dan lepuhan akibat Herpes Zoster dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi akibat Cacar Api. Beberapa obat-obatan antivirus yang dapat digunakan, antara lain adalah:<br/><ul><br/> <li>Acyclovir.</li><br/> <li>Valacyclovir.</li><br/> <li>Famciclovir.</li><br/></ul><br/>Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh Dompo, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan Herpes herpes, antara lain yaitu:<br/><ul><br/> <li>Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai obat pereda nyeri.</li><br/> <li>Mandi dengan menggunakan air suam</li><br/> <li>Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang terkena.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian longgar.</li><br/> <li>Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.</li><br/></ul><br/>Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter. Virus Herpes Zoster dapat menular dari ibu kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif, serta dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Jika ibu hamil diketahui sedang atau pernah menderita Herpes Kulit, diskusikan dengan doker mengenai kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.<br/><br/>Komplikasi Herpes Simplex<br/>Herpes simplex jarang menimbulkan komplikasi serius pada penderita. Herpes simplex dapat menimbulkan komplikasi, terutama jika penderita juga menderita infeksi HIV. Penderita herpes simplex yang juga menderita HIV biasanya menderita gejala Cacar Api yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Beberapa komplikasi yang jarang, namun serius, yang dapat ditimbulkan oleh herpes simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.</li><br/> <li>Radang otak dan selaputnya.</li><br/> <li>Radang paru-paru.</li><br/> <li>Hepatitis.</li><br/> <li>Esofagitis.</li><br/> <li>Kematian jaringan retina mata.</li><br/></ul><br/>Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tidak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang kekebalan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar air adalah:<br/><ul><br/> <li>Ruam menyebar ke bagian mata.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.</li><br/></ul><br/>Herpes dapat menimbulkan komplikasi antara lain:<br/><br/>Post herpetic neuralgia. Nyeri yang masih dirasakan walaupun lesi pada kulit sudah menghilang.<br/>Infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat pada lokasi ruam akibat Dompo, yang sering menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, pembengkakan dan hangat jika disentuh.<br/><br/>Nyeri dan ruam pada mata. Ruam akibat herpes zoster yang penjalarannya di sekitar mata dapat menginfeksi mata. Ruam di daerah ini membutuhkan terapi antivirus yang lebih lama dan berisiko menimbulkan kerusakan mata permanen.<br/>Sindrom Ramsay-Hunt. Sindrom Ramsay-Hunt dapat terjadi sebagai komplikasi dari herpes zoster. Gejala Sindrom Ramsay-Hunt antara lain adalah kehilangan pendengaran, pusing, nyeri di salah satu telinga dan kehilangan kemampuan mengecap rasa pada lidah.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-67" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/herpes-adalah-penyakit.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Kolonedale Provinsi Sulawesi Tengah Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Jika komplikasi tersebut muncul, hendaknya segera diperiksakan ke dokter. Komplikasi virus varicella-zoster dapat berbahaya terutama jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil menderita infeksi virus varicella-zoster, janin yang dikandungnya dapat mengalami kelainan bawaan, seperti:<br/><ul><br/> <li>Kelainan mata dan masalah penglihatan lainnya.</li><br/> <li>Disabilitas intelektual (retardasi mental).</li><br/> <li>Pertumbuhan yang lambat.</li><br/> <li>Kepala yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.</li><br/></ul><br/>Pencegahan Dompo<br/><br/>Untuk mencegah penyebaran virus Dompo ke orang lain, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:<br/><ul><br/> <li>Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat Herpes Simplex.</li><br/> <li>Mencuci tangan secara rutin.</li><br/> <li>Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus Cacar Air.</li><br/> <li>Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.<br/>Jangan melakukan Seks Lewat Mulut, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit Dompo.</li><br/></ul><br/>Khusus bagi penderita herpes genitalis, harus menghindari segala bentuk aktivitas seksual selama masa tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun sudah menggunakan kondom, virus Cacar Api tetap dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.<br/><br/>Demikianlah Tulisan Sederhana ini semoga dapat membantu serta Memberikan manfaat, jika di rasa berguna silahkan di share, agar orang lain dapat menemukan bacaan ini, diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat. untuk info lebih lengkap segera hubungi kami langsung di nomor HP/WA 081 329 878 999. Terima Kasih Salam Sehat Dari Kami Klinik De Nature.<br/><br/><strong>BUKALAPAK</strong> : <a href="https://www.bukalapak.com/p/kesehatan-2359/obat-suplemen/obat-obatan/1wla3w2-jual-obat-keputihan-di-sertai-bau-busuk-aman-tanpa-efek-samping">https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur</a><br/><p style="text-align: center;"></p>spirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3596258924060423851.post-68991751601783319532019-10-31T16:43:00.000-07:002019-10-31T16:43:01.010-07:00Obat Penyakit Herpes di Tobadak Provinsi Sulawesi Barat Info HP/WA 081
329 878 999Cacar Ular merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).<br/><br/>Pembagian kelompok virus herpesviridae adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Alfa herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster.</li><br/> <li>Beta herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang panjang dan infeksi virus ini berjalan lambat dalam tubuh manusia. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, serta herpesvirus 6 dan 7.<br/>Gamma herpesvirus. Contohnya adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.</li><br/></ul><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-24" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Tobadak Provinsi Sulawesi Barat Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /><br/><br/>Tahapan Infeksi Cacar Ular<br/>Infeksi Herpes Genital yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Rincian tahapan infeksi Cacar Air adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Tingkatan Pertama. Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga kedelapan setelah terjadinya infeksi Cacar Ular. Gejala yang muncul adalah blister (kulit yang melepuh) berukuran kecil, namun menyakitkan. Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh, dan dapat pecah serta menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister akan berwarna kemerahan.</li><br/> <li>Tingkatan laten. Pada Tahapan ini, gejala Cacar Ular seperti blister dan koreng akan mereda. Tetapi pada stadium ini, sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang melalui kulit.</li><br/> <li>Stadium peluruhan. Pada Tahapan ini, virus mulai berkembang biak pada ujung-ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, virus Cacar Ular dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan lendir Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya sedang terjadi perkembangbiakan virus di dalam tubuh.</li><br/> <li>Tingkatan rekurensi (muncul kembali). Pada Tingkatan ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama dapat muncul kembali. Biasanya tidak separah lepuhan dan koreng yang sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.</li><br/></ul><br/>Virus Penyebab dan Gejala Herpes Genital<br/>Artikel ini akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling sering menyebabkan infeksi.<br/><br/>HSV 1<br/><br/>Cacar Air virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menyebabkan Cacar Air oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral. HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita hCacar Ular ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman, berbagai pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/v5U4ALspbmo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Ciri Ciri yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HSV 1 atau Herpes adalah:<br/><ul><br/> <li>Diawali dengan Badan Menggigil, nyeri otot, dan lemas.</li><br/> <li>Muncul rasa nyeri, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi.</li><br/> <li>Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.</li><br/> <li>Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.</li><br/></ul><br/>HSV 2<br/><br/>Herpes simplex virus tipe 2 (HSV 2) merupakan penyebab penyakit herpes genital. Virus ini menyebar melalui kontak dengan luka pada penderita Herpes Kulit, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya pada saat persalinan.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-37" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-herpes-adalah.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Tobadak Provinsi Sulawesi Barat Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko Timbul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. HSV 2 sendiri dapat lebih mudah menginfeksi seseorang jika:<br/><ul><br/> <li>Berjenis kelamin Wanita.</li><br/> <li>Bergonta-ganti pasangan seksual.</li><br/> <li>Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.</li><br/> <li>Sedang mengalami Sakit menular seksual selain Dompo.</li><br/> <li>Melakukan hubungan seksual di usia di Bawah Umur.</li><br/></ul><br/>Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita herpes genital, antara lain:<br/><ul><br/> <li>Gatal.</li><br/> <li>Sakit pada saat buang air kecil.</li><br/> <li>Keluarnya cairan dari Ms V.</li><br/> <li>Munculnya benjolan di Pangkal Paha.</li><br/> <li>Munculnya koreng yang menyakitkan pada Alat Kemaluan, pantat, anus, atau paha.</li><br/></ul><br/>VZV<br/>Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus kelompok alfa herpesviridae yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sedangkan herpes zoster terjadi ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.<br/><br/>VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.<br/><br/>Seseorang lebih mudah terkena infeksi virus varicella-zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia di bawah 12 tahun.</li><br/> <li>Mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan.</li><br/> <li>Pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air.</li><br/> <li>Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak.</li><br/> <li>Tinggal bersama anak-anak.</li><br/></ul><br/>Jika seseorang pernah mengalami cacar air sebelumnya dan sembuh, risiko orang tersebut untuk mengalami cacar air kembali berkurang karena adanya kekebalan. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella-zoster juga dapat diperoleh melalui vaksinasi. Seorang ibu hamil yang memiliki kekebalan terhadap VZV dapat memberikan kekebalannya kepada janin melalui transfer antibodi. Kekebalan janin yang diperoleh dengan cara tersebut dapat bertahan sekitar 3 bulan sejak lahir.<br/><br/>Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Akan tetapi seseorang dapat lebih mudah terkena herpes zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia 60 tahun ke atas.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan).</li><br/> <li>Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.</li><br/></ul><br/>Gejala cacar air dimulai dengan ruam kulit berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal. Vesikel yang muncul dapat diikuti dengan adanya gejala lain, seperti demam, hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Virus tersebut sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7-21 hari sebelum dapat menimbulkan ruam dan gejala lainnya. Penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/bNCkK66U7-Y" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Jika penderita cacar air yang sudah sembuh kemudian mengalami herpes zoster, gejala yang muncul biasanya berupa rasa nyeri dan panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh, sesuai dengan penjalaran saraf tempat VZV bersembunyi. Nyeri dan panas di bagian tersebut akan diikuti dengan munculnya ruam kemerahan, membentuk lepuhan (blister) berisi air dan gatal.<br/><br/>Diagnosis Cacar Api<br/>Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk akibat Herpes Zoster serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Selain itu, untuk membantu diagnosis Cacar Air agar lebih akurat, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti:<br/><br/>Kultur virus herpes simplex. Kultur virus Cacar Air bertujuan untuk mendiagnosis adanya virus Cacar Api. Kultur virus Herpes dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, mengambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami Cacar Ular untuk kemudian diperiksa di laboratorium.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-46" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/cara-mencegah-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Tobadak Provinsi Sulawesi Barat Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, namun tidak dapat mendeteksi infeksi Dompo rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 ataupun HSV 2. Perlu diingat bahwa tubuh memerlukan waktu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, terutama jika pasien tidak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.<br/><br/>Pengobatan Cacar Api<br/>Fokus pengobatan Cacar Air adalah untuk menghilangkan blister, serta untuk mencegah penyebaran Herpes Simplex, meskipun koreng dan lepuhan akibat Herpes Simplex dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi akibat Herpes Kulit. Beberapa obat-obatan antivirus yang dapat digunakan, antara lain adalah:<br/><ul><br/> <li>Acyclovir.</li><br/> <li>Valacyclovir.</li><br/> <li>Famciclovir.</li><br/></ul><br/>Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh Herpes Zoster, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan Herpes Genital herpes, antara lain yaitu:<br/><ul><br/> <li>Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai obat pereda nyeri.</li><br/> <li>Mandi dengan menggunakan air suam</li><br/> <li>Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang terkena.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian longgar.</li><br/> <li>Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.</li><br/></ul><br/>Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter. Virus Cacar Api dapat menular dari ibu kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif, serta dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Jika ibu hamil diketahui sedang atau pernah menderita Herpes Simplex, diskusikan dengan doker mengenai kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.<br/><br/>Komplikasi Herpes<br/>Herpes simplex jarang menimbulkan komplikasi serius pada penderita. Herpes simplex dapat menimbulkan komplikasi, terutama jika penderita juga menderita infeksi HIV. Penderita herpes simplex yang juga menderita HIV biasanya menderita gejala Dompo yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Beberapa komplikasi yang jarang, namun serius, yang dapat ditimbulkan oleh herpes simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.</li><br/> <li>Radang otak dan selaputnya.</li><br/> <li>Radang paru-paru.</li><br/> <li>Hepatitis.</li><br/> <li>Esofagitis.</li><br/> <li>Kematian jaringan retina mata.</li><br/></ul><br/>Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tidak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang kekebalan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar air adalah:<br/><ul><br/> <li>Ruam menyebar ke bagian mata.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.</li><br/></ul><br/>Herpes Zoster dapat menimbulkan komplikasi antara lain:<br/><br/>Post herpetic neuralgia. Nyeri yang masih dirasakan walaupun lesi pada kulit sudah menghilang.<br/>Infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat pada lokasi ruam akibat Herpes Genital, yang sering menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, pembengkakan dan hangat jika disentuh.<br/><br/>Nyeri dan ruam pada mata. Ruam akibat herpes zoster yang penjalarannya di sekitar mata dapat menginfeksi mata. Ruam di daerah ini membutuhkan terapi antivirus yang lebih lama dan berisiko menimbulkan kerusakan mata permanen.<br/>Sindrom Ramsay-Hunt. Sindrom Ramsay-Hunt dapat terjadi sebagai komplikasi dari herpes zoster. Gejala Sindrom Ramsay-Hunt antara lain adalah kehilangan pendengaran, pusing, nyeri di salah satu telinga dan kehilangan kemampuan mengecap rasa pada lidah.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-60" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/cara-mengatasi-penyakit-herpes-1.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Tobadak Provinsi Sulawesi Barat Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Jika komplikasi tersebut muncul, hendaknya segera diperiksakan ke dokter. Komplikasi virus varicella-zoster dapat berbahaya terutama jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil menderita infeksi virus varicella-zoster, janin yang dikandungnya dapat mengalami kelainan bawaan, seperti:<br/><ul><br/> <li>Kelainan mata dan masalah penglihatan lainnya.</li><br/> <li>Disabilitas intelektual (retardasi mental).</li><br/> <li>Pertumbuhan yang lambat.</li><br/> <li>Kepala yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.</li><br/></ul><br/>Pencegahan Dompo<br/><br/>Untuk mencegah penyebaran virus Cacar Air ke orang lain, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:<br/><ul><br/> <li>Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat Herpes Kulit.</li><br/> <li>Mencuci tangan secara rutin.</li><br/> <li>Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus Herpes Zoster.</li><br/> <li>Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.<br/>Jangan melakukan Seks Lewat Mulut, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit Cacar Ular.</li><br/></ul><br/>Khusus bagi penderita herpes genitalis, harus menghindari segala bentuk aktivitas seksual selama masa tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun sudah menggunakan kondom, virus Herpes tetap dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.<br/><br/>Demikianlah Bacaan Sederhana ini semoga dapat membantu serta memberi manfaat, jika di rasa berguna silahkan di share, agar orang lain dapat menemukan bacaan ini, diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat. untuk info lebih lengkap segera hubungi kami langsung di nomor HP/WA 081 329 878 999. Terima Kasih Salam Sehat Dari Kami Klinik De Nature.<br/><br/><strong>BUKALAPAK</strong> : <a href="https://www.bukalapak.com/p/kesehatan-2359/obat-suplemen/obat-obatan/1wls77f-jual-obat-kelenjar-getah-bening-obat-kelenjar-tiroid-herbal">https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur</a><br/><p style="text-align: center;"></p>spirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3596258924060423851.post-17174514689114214052019-10-31T03:58:00.000-07:002019-10-31T03:58:00.478-07:00Obat Penyakit Herpes di Maba Provinsi Maluku Utara Info HP/WA 081 329
878 999Herpes Kulit merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).<br/><br/>Pembagian kelompok virus herpesviridae adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Alfa herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster.</li><br/> <li>Beta herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang panjang dan infeksi virus ini berjalan lambat dalam tubuh manusia. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, serta herpesvirus 6 dan 7.<br/>Gamma herpesvirus. Contohnya adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.</li><br/></ul><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-27" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/salep-untuk-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Maba Provinsi Maluku Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /><br/><br/>Tahapan Infeksi Herpes Simplex<br/>Infeksi Herpes Simplex yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Rincian tahapan infeksi Herpes Genital adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Tahapan Pertama. Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga kedelapan setelah terjadinya infeksi Herpes Genital. Gejala yang muncul adalah blister (kulit yang melepuh) berukuran kecil, namun menyakitkan. Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh, dan dapat pecah serta menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister akan berwarna kemerahan.</li><br/> <li>Tahapan laten. Pada Tingkatan ini, gejala Herpes Simplex seperti blister dan koreng akan mereda. Tetapi pada stadium ini, sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang melalui kulit.</li><br/> <li>Tahapan peluruhan. Pada Tingkatan ini, virus mulai berkembang biak pada ujung-ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, virus Herpes Zoster dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan lendir Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya sedang terjadi perkembangbiakan virus di dalam tubuh.</li><br/> <li>Tahapan rekurensi (muncul kembali). Pada Tingkatan ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama dapat muncul kembali. Biasanya tidak separah lepuhan dan koreng yang sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.</li><br/></ul><br/>Virus Penyebab dan Gejala Herpes Zoster<br/>Artikel ini akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling sering menyebabkan infeksi.<br/><br/>HSV 1<br/><br/>Herpes Genital virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menyebabkan Dompo oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral. HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita hCacar Api ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman, berbagai pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/v5U4ALspbmo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Tahapan yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HSV 1 atau Herpes Zoster adalah:<br/><ul><br/> <li>Diawali dengan Badan Menggigil, nyeri otot, dan lemas.</li><br/> <li>Muncul rasa Sakit, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi.</li><br/> <li>Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.</li><br/> <li>Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.</li><br/></ul><br/>HSV 2<br/><br/>Herpes simplex virus tipe 2 (HSV 2) merupakan penyebab penyakit herpes genital. Virus ini menyebar melalui kontak dengan luka pada penderita Cacar Ular, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari Wanita kepada bayinya pada saat persalinan.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-38" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-herpes-genitalis.jpeg" alt="Obat Penyakit Herpes di Maba Provinsi Maluku Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko muncul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. HSV 2 sendiri dapat lebih mudah menginfeksi seseorang jika:<br/><ul><br/> <li>Berjenis kelamin perempuan.</li><br/> <li>Bergonta-ganti pasangan seksual.</li><br/> <li>Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.</li><br/> <li>Sedang mengalami penyakit menular seksual selain Herpes Zoster.</li><br/> <li>Melakukan hubungan seksual di usia muda.</li><br/></ul><br/>Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita herpes genital, antara lain:<br/><ul><br/> <li>Gatal.</li><br/> <li>Sakit Ketika buang air kecil.</li><br/> <li>Keluarnya cairan dari Organ Vital Wanita.</li><br/> <li>Munculnya benjolan di selangkangan.</li><br/> <li>Munculnya koreng yang menyakitkan pada kemaluan, Bokong, anus, atau paha.</li><br/></ul><br/>VZV<br/>Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus kelompok alfa herpesviridae yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sedangkan herpes zoster terjadi ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.<br/><br/>VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.<br/><br/>Seseorang lebih mudah terkena infeksi virus varicella-zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia di bawah 12 tahun.</li><br/> <li>Mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan.</li><br/> <li>Pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air.</li><br/> <li>Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak.</li><br/> <li>Tinggal bersama anak-anak.</li><br/></ul><br/>Jika seseorang pernah mengalami cacar air sebelumnya dan sembuh, risiko orang tersebut untuk mengalami cacar air kembali berkurang karena adanya kekebalan. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella-zoster juga dapat diperoleh melalui vaksinasi. Seorang ibu hamil yang memiliki kekebalan terhadap VZV dapat memberikan kekebalannya kepada janin melalui transfer antibodi. Kekebalan janin yang diperoleh dengan cara tersebut dapat bertahan sekitar 3 bulan sejak lahir.<br/><br/>Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Akan tetapi seseorang dapat lebih mudah terkena herpes zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia 60 tahun ke atas.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan).</li><br/> <li>Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.</li><br/></ul><br/>Gejala cacar air dimulai dengan ruam kulit berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal. Vesikel yang muncul dapat diikuti dengan adanya gejala lain, seperti demam, hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Virus tersebut sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7-21 hari sebelum dapat menimbulkan ruam dan gejala lainnya. Penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/ntDQOL-K_3U" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Jika penderita cacar air yang sudah sembuh kemudian mengalami herpes zoster, gejala yang muncul biasanya berupa rasa nyeri dan panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh, sesuai dengan penjalaran saraf tempat VZV bersembunyi. Nyeri dan panas di bagian tersebut akan diikuti dengan munculnya ruam kemerahan, membentuk lepuhan (blister) berisi air dan gatal.<br/><br/>Diagnosis Cacar Air<br/>Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk akibat Cacar Api serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Selain itu, untuk membantu diagnosis Cacar Air agar lebih akurat, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti:<br/><br/>Kultur virus herpes simplex. Kultur virus Cacar Air bertujuan untuk mendiagnosis adanya virus Herpes Zoster. Kultur virus Herpes Zoster dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, mengambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami Herpes Zoster untuk kemudian diperiksa di laboratorium.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-45" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/apa-itu-penyakit-herpes-1.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Maba Provinsi Maluku Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, namun tidak dapat mendeteksi infeksi Herpes Simplex rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 ataupun HSV 2. Perlu diingat bahwa tubuh memerlukan waktu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, terutama jika pasien tidak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.<br/><br/>Pengobatan Herpes Simplex<br/>Fokus pengobatan Cacar Ular adalah untuk menghilangkan blister, serta untuk mencegah penyebaran Cacar Ular, meskipun koreng dan lepuhan akibat Cacar Api dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi akibat Herpes Kulit. Beberapa obat-obatan antivirus yang dapat digunakan, antara lain adalah:<br/><ul><br/> <li>Acyclovir.</li><br/> <li>Valacyclovir.</li><br/> <li>Famciclovir.</li><br/></ul><br/>Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh Cacar Air, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan Cacar Api herpes, antara lain yaitu:<br/><ul><br/> <li>Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai obat pereda nyeri.</li><br/> <li>Mandi dengan menggunakan air suam</li><br/> <li>Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang terkena.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian longgar.</li><br/> <li>Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.</li><br/></ul><br/>Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter. Virus Cacar Api dapat menular dari ibu kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif, serta dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Jika ibu hamil diketahui sedang atau pernah menderita Cacar Air, diskusikan dengan doker mengenai kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.<br/><br/>Komplikasi Herpes<br/>Herpes simplex jarang menimbulkan komplikasi serius pada penderita. Herpes simplex dapat menimbulkan komplikasi, terutama jika penderita juga menderita infeksi HIV. Penderita herpes simplex yang juga menderita HIV biasanya menderita gejala Herpes yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Beberapa komplikasi yang jarang, namun serius, yang dapat ditimbulkan oleh herpes simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.</li><br/> <li>Radang otak dan selaputnya.</li><br/> <li>Radang paru-paru.</li><br/> <li>Hepatitis.</li><br/> <li>Esofagitis.</li><br/> <li>Kematian jaringan retina mata.</li><br/></ul><br/>Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tidak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang kekebalan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar air adalah:<br/><ul><br/> <li>Ruam menyebar ke bagian mata.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.</li><br/></ul><br/>Cacar Ular dapat menimbulkan komplikasi antara lain:<br/><br/>Post herpetic neuralgia. Nyeri yang masih dirasakan walaupun lesi pada kulit sudah menghilang.<br/>Infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat pada lokasi ruam akibat Cacar Air, yang sering menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, pembengkakan dan hangat jika disentuh.<br/><br/>Nyeri dan ruam pada mata. Ruam akibat herpes zoster yang penjalarannya di sekitar mata dapat menginfeksi mata. Ruam di daerah ini membutuhkan terapi antivirus yang lebih lama dan berisiko menimbulkan kerusakan mata permanen.<br/>Sindrom Ramsay-Hunt. Sindrom Ramsay-Hunt dapat terjadi sebagai komplikasi dari herpes zoster. Gejala Sindrom Ramsay-Hunt antara lain adalah kehilangan pendengaran, pusing, nyeri di salah satu telinga dan kehilangan kemampuan mengecap rasa pada lidah.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-72" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-herpes-itu-apa.jpeg" alt="Obat Penyakit Herpes di Maba Provinsi Maluku Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Jika komplikasi tersebut muncul, hendaknya segera diperiksakan ke dokter. Komplikasi virus varicella-zoster dapat berbahaya terutama jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil menderita infeksi virus varicella-zoster, janin yang dikandungnya dapat mengalami kelainan bawaan, seperti:<br/><ul><br/> <li>Kelainan mata dan masalah penglihatan lainnya.</li><br/> <li>Disabilitas intelektual (retardasi mental).</li><br/> <li>Pertumbuhan yang lambat.</li><br/> <li>Kepala yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.</li><br/></ul><br/>Pencegahan Cacar Api<br/><br/>Untuk mencegah penyebaran virus Cacar Api ke orang lain, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:<br/><ul><br/> <li>Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat Cacar Air.</li><br/> <li>Mencuci tangan secara rutin.</li><br/> <li>Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus Herpes Kulit.</li><br/> <li>Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.<br/>Jangan melakukan Seks Lewat Mulut, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit Cacar Api.</li><br/></ul><br/>Khusus bagi penderita herpes genitalis, harus menghindari segala bentuk aktivitas seksual selama masa tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun sudah menggunakan kondom, virus Herpes tetap dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.<br/><br/>Demikianlah Bacaan Sederhana ini semoga dapat membantu serta Memberikan manfaat, jika di rasa berguna silahkan di Bagikan, agar orang lain dapat menemukan bacaan ini, diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat. untuk info lebih lengkap segera hubungi kami langsung di nomor HP/WA 081 329 878 999. Terima Kasih Salam Sehat Dari Kami Klinik De Nature.<br/><br/><strong>BUKALAPAK</strong> : <a href="https://www.bukalapak.com/p/kesehatan-2359/obat-suplemen/obat-obatan/1wl186m-jual-obat-ejakulasi-dini-obat-kuat-tahan-lama-ceng-plus">https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur</a><br/><p style="text-align: center;"></p>spirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3596258924060423851.post-16068089041923328082019-10-30T15:13:00.000-07:002019-10-30T15:13:01.023-07:00Obat Penyakit Herpes di Airmadidi Provinsi Sulawesi Utara Info HP/WA
081 329 878 999Cacar Api merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).<br/><br/>Pembagian kelompok virus herpesviridae adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Alfa herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster.</li><br/> <li>Beta herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang panjang dan infeksi virus ini berjalan lambat dalam tubuh manusia. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, serta herpesvirus 6 dan 7.<br/>Gamma herpesvirus. Contohnya adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.</li><br/></ul><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-21" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-herpes-kulit.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Airmadidi Provinsi Sulawesi Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /><br/><br/>Tahapan Infeksi Cacar Air<br/>Infeksi Cacar Api yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Rincian tahapan infeksi Herpes Genital adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Stadium primer. Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga kedelapan setelah terjadinya infeksi Herpes Kulit. Gejala yang muncul adalah blister (kulit yang melepuh) berukuran kecil, namun menyakitkan. Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh, dan dapat pecah serta menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister akan berwarna kemerahan.</li><br/> <li>Tingkatan laten. Pada Tingkatan ini, gejala Cacar Ular seperti blister dan koreng akan mereda. Tetapi pada stadium ini, sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang melalui kulit.</li><br/> <li>Stadium peluruhan. Pada Tahapan ini, virus mulai berkembang biak pada ujung-ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, virus Herpes Simplex dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan lendir Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya sedang terjadi perkembangbiakan virus di dalam tubuh.</li><br/> <li>Tahapan rekurensi (muncul kembali). Pada Stadium ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama dapat muncul kembali. Biasanya tidak separah lepuhan dan koreng yang sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.</li><br/></ul><br/>Virus Penyebab dan Gejala Herpes Simplex<br/>Artikel ini akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling sering menyebabkan infeksi.<br/><br/>HSV 1<br/><br/>Dompo virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menyebabkan Cacar Api oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral. HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita hHerpes Genital ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman, berbagai pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/v5U4ALspbmo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Gejala yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HSV 1 atau Cacar Air adalah:<br/><ul><br/> <li>Diawali dengan demam, nyeri otot, dan Tidak Bertenaga.</li><br/> <li>Muncul rasa nyeri, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi.</li><br/> <li>Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.</li><br/> <li>Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.</li><br/></ul><br/>HSV 2<br/><br/>Herpes simplex virus tipe 2 (HSV 2) merupakan penyebab penyakit herpes genital. Virus ini menyebar melalui kontak dengan luka pada penderita Cacar Ular, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari Perempuan kepada bayinya pada saat persalinan.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-32" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/cara-mengobati-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Airmadidi Provinsi Sulawesi Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko muncul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. HSV 2 sendiri dapat lebih mudah menginfeksi seseorang jika:<br/><ul><br/> <li>Berjenis kelamin perempuan.</li><br/> <li>Bergonta-ganti Partner seksual.</li><br/> <li>Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.</li><br/> <li>Sedang mengalami penyakit menular seksual selain Dompo.</li><br/> <li>Melakukan hubungan seksual di usia Masih Belia.</li><br/></ul><br/>Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita herpes genital, antara lain:<br/><ul><br/> <li>Gatal.</li><br/> <li>Sakit pada saat buang air kecil.</li><br/> <li>Keluarnya cairan dari Organ Vital Wanita.</li><br/> <li>Munculnya benjolan di Pangkal Paha.</li><br/> <li>Munculnya koreng yang menyakitkan pada Alat Kelamin, pantat, Dubur, atau paha.</li><br/></ul><br/>VZV<br/>Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus kelompok alfa herpesviridae yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sedangkan herpes zoster terjadi ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.<br/><br/>VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.<br/><br/>Seseorang lebih mudah terkena infeksi virus varicella-zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia di bawah 12 tahun.</li><br/> <li>Mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan.</li><br/> <li>Pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air.</li><br/> <li>Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak.</li><br/> <li>Tinggal bersama anak-anak.</li><br/></ul><br/>Jika seseorang pernah mengalami cacar air sebelumnya dan sembuh, risiko orang tersebut untuk mengalami cacar air kembali berkurang karena adanya kekebalan. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella-zoster juga dapat diperoleh melalui vaksinasi. Seorang ibu hamil yang memiliki kekebalan terhadap VZV dapat memberikan kekebalannya kepada janin melalui transfer antibodi. Kekebalan janin yang diperoleh dengan cara tersebut dapat bertahan sekitar 3 bulan sejak lahir.<br/><br/>Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Akan tetapi seseorang dapat lebih mudah terkena herpes zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia 60 tahun ke atas.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan).</li><br/> <li>Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.</li><br/></ul><br/>Gejala cacar air dimulai dengan ruam kulit berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal. Vesikel yang muncul dapat diikuti dengan adanya gejala lain, seperti demam, hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Virus tersebut sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7-21 hari sebelum dapat menimbulkan ruam dan gejala lainnya. Penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/E3AqhT1wx2Y" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Jika penderita cacar air yang sudah sembuh kemudian mengalami herpes zoster, gejala yang muncul biasanya berupa rasa nyeri dan panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh, sesuai dengan penjalaran saraf tempat VZV bersembunyi. Nyeri dan panas di bagian tersebut akan diikuti dengan munculnya ruam kemerahan, membentuk lepuhan (blister) berisi air dan gatal.<br/><br/>Diagnosis Herpes Zoster<br/>Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk akibat Herpes Zoster serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Selain itu, untuk membantu diagnosis Herpes Kulit agar lebih akurat, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti:<br/><br/>Kultur virus herpes simplex. Kultur virus Dompo bertujuan untuk mendiagnosis adanya virus Cacar Air. Kultur virus Herpes dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, mengambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami Herpes Zoster untuk kemudian diperiksa di laboratorium.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-56" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-herpes-disebabkan-oleh.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Airmadidi Provinsi Sulawesi Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /></p><br/><br/><br/>Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, namun tidak dapat mendeteksi infeksi Herpes Simplex rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 ataupun HSV 2. Perlu diingat bahwa tubuh memerlukan waktu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, terutama jika pasien tidak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.<br/><br/>Pengobatan Herpes Simplex<br/>Fokus pengobatan Herpes Genital adalah untuk menghilangkan blister, serta untuk mencegah penyebaran Herpes Genital, meskipun koreng dan lepuhan akibat Herpes Simplex dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi akibat Herpes. Beberapa obat-obatan antivirus yang dapat digunakan, antara lain adalah:<br/><ul><br/> <li>Acyclovir.</li><br/> <li>Valacyclovir.</li><br/> <li>Famciclovir.</li><br/></ul><br/>Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh Cacar Api, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan Cacar Ular herpes, antara lain yaitu:<br/><ul><br/> <li>Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai obat pereda nyeri.</li><br/> <li>Mandi dengan menggunakan air suam</li><br/> <li>Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang terkena.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian longgar.</li><br/> <li>Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.</li><br/></ul><br/>Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter. Virus Herpes Simplex dapat menular dari ibu kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif, serta dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Jika ibu hamil diketahui sedang atau pernah menderita Dompo, diskusikan dengan doker mengenai kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.<br/><br/>Komplikasi Herpes Zoster<br/>Herpes simplex jarang menimbulkan komplikasi serius pada penderita. Herpes simplex dapat menimbulkan komplikasi, terutama jika penderita juga menderita infeksi HIV. Penderita herpes simplex yang juga menderita HIV biasanya menderita gejala Dompo yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Beberapa komplikasi yang jarang, namun serius, yang dapat ditimbulkan oleh herpes simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.</li><br/> <li>Radang otak dan selaputnya.</li><br/> <li>Radang paru-paru.</li><br/> <li>Hepatitis.</li><br/> <li>Esofagitis.</li><br/> <li>Kematian jaringan retina mata.</li><br/></ul><br/>Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tidak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang kekebalan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar air adalah:<br/><ul><br/> <li>Ruam menyebar ke bagian mata.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.</li><br/></ul><br/>Herpes Genital dapat menimbulkan komplikasi antara lain:<br/><br/>Post herpetic neuralgia. Nyeri yang masih dirasakan walaupun lesi pada kulit sudah menghilang.<br/>Infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat pada lokasi ruam akibat Herpes Zoster, yang sering menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, pembengkakan dan hangat jika disentuh.<br/><br/>Nyeri dan ruam pada mata. Ruam akibat herpes zoster yang penjalarannya di sekitar mata dapat menginfeksi mata. Ruam di daerah ini membutuhkan terapi antivirus yang lebih lama dan berisiko menimbulkan kerusakan mata permanen.<br/>Sindrom Ramsay-Hunt. Sindrom Ramsay-Hunt dapat terjadi sebagai komplikasi dari herpes zoster. Gejala Sindrom Ramsay-Hunt antara lain adalah kehilangan pendengaran, pusing, nyeri di salah satu telinga dan kehilangan kemampuan mengecap rasa pada lidah.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-61" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/cara-menghilangkan-penyakit-herpes.jpeg" alt="Obat Penyakit Herpes di Airmadidi Provinsi Sulawesi Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Jika komplikasi tersebut muncul, hendaknya segera diperiksakan ke dokter. Komplikasi virus varicella-zoster dapat berbahaya terutama jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil menderita infeksi virus varicella-zoster, janin yang dikandungnya dapat mengalami kelainan bawaan, seperti:<br/><ul><br/> <li>Kelainan mata dan masalah penglihatan lainnya.</li><br/> <li>Disabilitas intelektual (retardasi mental).</li><br/> <li>Pertumbuhan yang lambat.</li><br/> <li>Kepala yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.</li><br/></ul><br/>Pencegahan Cacar Api<br/><br/>Untuk mencegah penyebaran virus Herpes Simplex ke orang lain, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:<br/><ul><br/> <li>Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat Cacar Air.</li><br/> <li>Mencuci tangan secara rutin.</li><br/> <li>Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus Dompo.</li><br/> <li>Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.<br/>Jangan melakukan Seks Lewat Mulut, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit Dompo.</li><br/></ul><br/>Khusus bagi penderita herpes genitalis, harus menghindari segala bentuk aktivitas seksual selama masa tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun sudah menggunakan Alat Kontrasepsi, virus Cacar Air tetap dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.<br/><br/>Demikianlah Tulisan Sederhana ini semoga dapat membantu serta Memberikan manfaat, jika di rasa berguna silahkan di share, agar orang lain dapat menemukan bacaan ini, diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat. untuk info lebih lengkap segera hubungi kami langsung di nomor HP/WA 081 329 878 999. Terima Kasih Salam Sehat Dari Kami Klinik De Nature.<br/><br/><strong>BUKALAPAK</strong> : <a href="https://www.bukalapak.com/p/kesehatan-2359/obat-suplemen/obat-obatan/1wgmx20-jual-obat-raja-singa-yang-paling-ampuh-serta-aman">https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur</a><br/><p style="text-align: center;"></p>spirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3596258924060423851.post-19888353612326770042019-10-27T17:35:00.000-07:002019-10-27T17:35:01.962-07:00Obat Penyakit Herpes di Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara Info
HP/WA 081 329 878 999Dompo merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).<br/><br/>Pembagian kelompok virus herpesviridae adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Alfa herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster.</li><br/> <li>Beta herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang panjang dan infeksi virus ini berjalan lambat dalam tubuh manusia. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, serta herpesvirus 6 dan 7.<br/>Gamma herpesvirus. Contohnya adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.</li><br/></ul><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-21" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-herpes-kulit.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /><br/><br/>Tahapan Infeksi Cacar Ular<br/>Infeksi Herpes Simplex yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Rincian tahapan infeksi Cacar Air adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Tingkatan primer. Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga kedelapan setelah terjadinya infeksi Cacar Ular. Gejala yang muncul adalah blister (kulit yang melepuh) berukuran kecil, namun menyakitkan. Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh, dan dapat pecah serta menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister akan berwarna kemerahan.</li><br/> <li>Tingkatan Lanjut. Pada Tingkatan ini, gejala Herpes seperti blister dan koreng akan mereda. Tetapi pada stadium ini, sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang melalui kulit.</li><br/> <li>Tingkatan peluruhan. Pada Tingkatan ini, virus mulai berkembang biak pada ujung-ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, virus Herpes Simplex dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan lendir Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya sedang terjadi perkembangbiakan virus di dalam tubuh.</li><br/> <li>Tahapan rekurensi (muncul kembali). Pada Tahapan ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama dapat muncul kembali. Biasanya tidak separah lepuhan dan koreng yang sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.</li><br/></ul><br/>Virus Penyebab dan Gejala Herpes Simplex<br/>Artikel ini akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling sering menyebabkan infeksi.<br/><br/>HSV 1<br/><br/>Cacar Ular virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menyebabkan Herpes Simplex oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral. HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita hHerpes Simplex ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman, berbagai pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/v5U4ALspbmo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Tahapan yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HSV 1 atau Herpes Genital adalah:<br/><ul><br/> <li>Diawali dengan demam, Sakit otot, dan Tidak Bertenaga.</li><br/> <li>Muncul rasa Sakit, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi.</li><br/> <li>Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.</li><br/> <li>Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.</li><br/></ul><br/>HSV 2<br/><br/>Herpes simplex virus tipe 2 (HSV 2) merupakan penyebab penyakit herpes genital. Virus ini menyebar melalui kontak dengan luka pada penderita Herpes Zoster, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari Wanita kepada bayinya pada saat persalinan.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-31" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/cara-mengobati-herpes-di-bibir.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko Timbul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. HSV 2 sendiri dapat lebih mudah menginfeksi seseorang jika:<br/><ul><br/> <li>Berjenis kelamin perempuan.</li><br/> <li>Bergonta-ganti Partner seksual.</li><br/> <li>Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.</li><br/> <li>Sedang mengalami penyakit menular seksual selain Herpes Zoster.</li><br/> <li>Melakukan hubungan seksual di usia di Bawah Umur.</li><br/></ul><br/>Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita herpes genital, antara lain:<br/><ul><br/> <li>Gatal.</li><br/> <li>Sakit Ketika buang air kecil.</li><br/> <li>Keluarnya cairan dari vagina.</li><br/> <li>Munculnya benjolan di selangkangan.</li><br/> <li>Munculnya koreng yang menyakitkan pada kemaluan, Bokong, anus, atau paha.</li><br/></ul><br/>VZV<br/>Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus kelompok alfa herpesviridae yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sedangkan herpes zoster terjadi ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.<br/><br/>VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.<br/><br/>Seseorang lebih mudah terkena infeksi virus varicella-zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia di bawah 12 tahun.</li><br/> <li>Mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan.</li><br/> <li>Pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air.</li><br/> <li>Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak.</li><br/> <li>Tinggal bersama anak-anak.</li><br/></ul><br/>Jika seseorang pernah mengalami cacar air sebelumnya dan sembuh, risiko orang tersebut untuk mengalami cacar air kembali berkurang karena adanya kekebalan. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella-zoster juga dapat diperoleh melalui vaksinasi. Seorang ibu hamil yang memiliki kekebalan terhadap VZV dapat memberikan kekebalannya kepada janin melalui transfer antibodi. Kekebalan janin yang diperoleh dengan cara tersebut dapat bertahan sekitar 3 bulan sejak lahir.<br/><br/>Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Akan tetapi seseorang dapat lebih mudah terkena herpes zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia 60 tahun ke atas.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan).</li><br/> <li>Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.</li><br/></ul><br/>Gejala cacar air dimulai dengan ruam kulit berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal. Vesikel yang muncul dapat diikuti dengan adanya gejala lain, seperti demam, hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Virus tersebut sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7-21 hari sebelum dapat menimbulkan ruam dan gejala lainnya. Penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/oo3s0cBejHc" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Jika penderita cacar air yang sudah sembuh kemudian mengalami herpes zoster, gejala yang muncul biasanya berupa rasa nyeri dan panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh, sesuai dengan penjalaran saraf tempat VZV bersembunyi. Nyeri dan panas di bagian tersebut akan diikuti dengan munculnya ruam kemerahan, membentuk lepuhan (blister) berisi air dan gatal.<br/><br/>Diagnosis Herpes<br/>Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk akibat Herpes Zoster serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Selain itu, untuk membantu diagnosis Herpes Genital agar lebih akurat, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti:<br/><br/>Kultur virus herpes simplex. Kultur virus Herpes bertujuan untuk mendiagnosis adanya virus Cacar Api. Kultur virus Dompo dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, mengambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami Herpes Zoster untuk kemudian diperiksa di laboratorium.<br/><br/><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-44" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/akibat-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, namun tidak dapat mendeteksi infeksi Cacar Air rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 ataupun HSV 2. Perlu diingat bahwa tubuh memerlukan waktu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, terutama jika pasien tidak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.<br/><br/>Pengobatan Cacar Ular<br/>Fokus pengobatan Herpes Zoster adalah untuk menghilangkan blister, serta untuk mencegah penyebaran Herpes Kulit, meskipun koreng dan lepuhan akibat Cacar Ular dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi akibat Herpes Kulit. Beberapa obat-obatan antivirus yang dapat digunakan, antara lain adalah:<br/><ul><br/> <li>Acyclovir.</li><br/> <li>Valacyclovir.</li><br/> <li>Famciclovir.</li><br/></ul><br/>Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh Herpes Genital, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan Cacar Ular herpes, antara lain yaitu:<br/><ul><br/> <li>Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai obat pereda nyeri.</li><br/> <li>Mandi dengan menggunakan air suam</li><br/> <li>Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang terkena.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian longgar.</li><br/> <li>Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.</li><br/></ul><br/>Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter. Virus Herpes Simplex dapat menular dari ibu kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif, serta dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Jika ibu hamil diketahui sedang atau pernah menderita Cacar Api, diskusikan dengan doker mengenai kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.<br/><br/>Komplikasi Herpes Zoster<br/>Herpes simplex jarang menimbulkan komplikasi serius pada penderita. Herpes simplex dapat menimbulkan komplikasi, terutama jika penderita juga menderita infeksi HIV. Penderita herpes simplex yang juga menderita HIV biasanya menderita gejala Dompo yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Beberapa komplikasi yang jarang, namun serius, yang dapat ditimbulkan oleh herpes simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.</li><br/> <li>Radang otak dan selaputnya.</li><br/> <li>Radang paru-paru.</li><br/> <li>Hepatitis.</li><br/> <li>Esofagitis.</li><br/> <li>Kematian jaringan retina mata.</li><br/></ul><br/>Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tidak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang kekebalan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar air adalah:<br/><ul><br/> <li>Ruam menyebar ke bagian mata.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.</li><br/></ul><br/>Dompo dapat menimbulkan komplikasi antara lain:<br/><br/>Post herpetic neuralgia. Nyeri yang masih dirasakan walaupun lesi pada kulit sudah menghilang.<br/>Infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat pada lokasi ruam akibat Herpes Simplex, yang sering menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, pembengkakan dan hangat jika disentuh.<br/><br/>Nyeri dan ruam pada mata. Ruam akibat herpes zoster yang penjalarannya di sekitar mata dapat menginfeksi mata. Ruam di daerah ini membutuhkan terapi antivirus yang lebih lama dan berisiko menimbulkan kerusakan mata permanen.<br/>Sindrom Ramsay-Hunt. Sindrom Ramsay-Hunt dapat terjadi sebagai komplikasi dari herpes zoster. Gejala Sindrom Ramsay-Hunt antara lain adalah kehilangan pendengaran, pusing, nyeri di salah satu telinga dan kehilangan kemampuan mengecap rasa pada lidah.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-66" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/herpes-adalah-penyakit-kulit.jpeg" alt="Obat Penyakit Herpes di Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Jika komplikasi tersebut muncul, hendaknya segera diperiksakan ke dokter. Komplikasi virus varicella-zoster dapat berbahaya terutama jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil menderita infeksi virus varicella-zoster, janin yang dikandungnya dapat mengalami kelainan bawaan, seperti:<br/><ul><br/> <li>Kelainan mata dan masalah penglihatan lainnya.</li><br/> <li>Disabilitas intelektual (retardasi mental).</li><br/> <li>Pertumbuhan yang lambat.</li><br/> <li>Kepala yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.</li><br/></ul><br/>Pencegahan Cacar Api<br/><br/>Untuk mencegah penyebaran virus Cacar Air ke orang lain, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:<br/><ul><br/> <li>Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat Cacar Api.</li><br/> <li>Mencuci tangan secara rutin.</li><br/> <li>Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus Dompo.</li><br/> <li>Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.<br/>Jangan melakukan oral seks, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit Herpes.</li><br/></ul><br/>Khusus bagi penderita herpes genitalis, harus menghindari segala bentuk aktivitas seksual selama masa tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun sudah menggunakan Alat Kontrasepsi, virus Herpes Simplex tetap dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.<br/><br/>Demikianlah Artikel Sederhana ini semoga dapat membantu serta memberi manfaat, jika di rasa berguna silahkan di Bagikan, agar orang lain dapat menemukan bacaan ini, diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat. untuk info lebih lengkap segera hubungi kami langsung di nomor HP/WA 081 329 878 999. Terima Kasih Salam Sehat Dari Kami Klinik De Nature.<br/><br/><strong>BUKALAPAK</strong> : <a href="https://www.bukalapak.com/p/kesehatan-2359/obat-suplemen/obat-obatan/1wlbd3f-jual-obat-keputihan-alami-yang-paling-manjur">https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur</a><br/><p style="text-align: center;"></p>spirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3596258924060423851.post-81190417485063328662019-10-27T12:26:00.000-07:002019-10-27T12:26:00.344-07:00Obat Penyakit Herpes di Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan Info HP/WA
081 329 878 999Herpes Simplex merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).<br/><br/>Pembagian kelompok virus herpesviridae adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Alfa herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster.</li><br/> <li>Beta herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang panjang dan infeksi virus ini berjalan lambat dalam tubuh manusia. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, serta herpesvirus 6 dan 7.<br/>Gamma herpesvirus. Contohnya adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.</li><br/></ul><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-26" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyebab-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /><br/><br/>Tahapan Infeksi Cacar Ular<br/>Infeksi Herpes Genital yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Rincian tahapan infeksi Herpes Simplex adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Tahapan primer. Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga kedelapan setelah terjadinya infeksi Cacar Air. Gejala yang muncul adalah blister (kulit yang melepuh) berukuran kecil, namun menyakitkan. Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh, dan dapat pecah serta menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister akan berwarna kemerahan.</li><br/> <li>Stadium Lanjut. Pada Stadium ini, gejala Cacar Air seperti blister dan koreng akan mereda. Tetapi pada stadium ini, sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang melalui kulit.</li><br/> <li>Tingkatan peluruhan. Pada Stadium ini, virus mulai berkembang biak pada ujung-ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, virus Cacar Ular dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan lendir Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya sedang terjadi perkembangbiakan virus di dalam tubuh.</li><br/> <li>Tahapan rekurensi (muncul kembali). Pada Tahapan ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama dapat muncul kembali. Biasanya tidak separah lepuhan dan koreng yang sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.</li><br/></ul><br/>Virus Penyebab dan Gejala Herpes<br/>Artikel ini akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling sering menyebabkan infeksi.<br/><br/>HSV 1<br/><br/>Cacar Ular virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menyebabkan Dompo oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral. HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita hCacar Ular ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman, berbagai pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/v5U4ALspbmo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Tahapan yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HSV 1 atau Herpes Simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Diawali dengan demam, Sakit otot, dan Tidak Bertenaga.</li><br/> <li>Muncul rasa nyeri, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi.</li><br/> <li>Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.</li><br/> <li>Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.</li><br/></ul><br/>HSV 2<br/><br/>Herpes simplex virus tipe 2 (HSV 2) merupakan Yang Menyebabkan penyakit herpes genital. Virus ini menyebar melalui kontak dengan luka pada penderita Herpes, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari Wanita kepada bayinya pada saat persalinan.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-42" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-kulit-herpes-1.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko muncul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. HSV 2 sendiri dapat lebih mudah menginfeksi seseorang jika:<br/><ul><br/> <li>Berjenis kelamin Wanita.</li><br/> <li>Bergonta-ganti pasangan seksual.</li><br/> <li>Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.</li><br/> <li>Sedang mengalami penyakit menular seksual selain Herpes Zoster.</li><br/> <li>Melakukan hubungan seksual di usia Masih Belia.</li><br/></ul><br/>Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita herpes genital, antara lain:<br/><ul><br/> <li>Gatal.</li><br/> <li>Sakit Saat Sedang buang air kecil.</li><br/> <li>Keluarnya cairan dari Ms V.</li><br/> <li>Munculnya benjolan di selangkangan.</li><br/> <li>Munculnya koreng yang menyakitkan pada Alat Kemaluan, Bokong, anus, atau paha.</li><br/></ul><br/>VZV<br/>Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus kelompok alfa herpesviridae yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sedangkan herpes zoster terjadi ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.<br/><br/>VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.<br/><br/>Seseorang lebih mudah terkena infeksi virus varicella-zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia di bawah 12 tahun.</li><br/> <li>Mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan.</li><br/> <li>Pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air.</li><br/> <li>Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak.</li><br/> <li>Tinggal bersama anak-anak.</li><br/></ul><br/>Jika seseorang pernah mengalami cacar air sebelumnya dan sembuh, risiko orang tersebut untuk mengalami cacar air kembali berkurang karena adanya kekebalan. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella-zoster juga dapat diperoleh melalui vaksinasi. Seorang ibu hamil yang memiliki kekebalan terhadap VZV dapat memberikan kekebalannya kepada janin melalui transfer antibodi. Kekebalan janin yang diperoleh dengan cara tersebut dapat bertahan sekitar 3 bulan sejak lahir.<br/><br/>Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Akan tetapi seseorang dapat lebih mudah terkena herpes zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia 60 tahun ke atas.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan).</li><br/> <li>Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.</li><br/></ul><br/>Gejala cacar air dimulai dengan ruam kulit berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal. Vesikel yang muncul dapat diikuti dengan adanya gejala lain, seperti demam, hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Virus tersebut sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7-21 hari sebelum dapat menimbulkan ruam dan gejala lainnya. Penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/bocRMSrCjJI" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Jika penderita cacar air yang sudah sembuh kemudian mengalami herpes zoster, gejala yang muncul biasanya berupa rasa nyeri dan panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh, sesuai dengan penjalaran saraf tempat VZV bersembunyi. Nyeri dan panas di bagian tersebut akan diikuti dengan munculnya ruam kemerahan, membentuk lepuhan (blister) berisi air dan gatal.<br/><br/>Diagnosis Dompo<br/>Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk akibat Herpes Genital serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Selain itu, untuk membantu diagnosis Cacar Api agar lebih akurat, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti:<br/><br/>Kultur virus herpes simplex. Kultur virus Cacar Api bertujuan untuk mendiagnosis adanya virus Cacar Api. Kultur virus Cacar Air dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, mengambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami Herpes Kulit untuk kemudian diperiksa di laboratorium.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-47" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/cara-mengatasi-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, namun tidak dapat mendeteksi infeksi Cacar Air rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 ataupun HSV 2. Perlu diingat bahwa tubuh memerlukan waktu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, terutama jika pasien tidak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.<br/><br/>Pengobatan Cacar Api<br/>Fokus pengobatan Cacar Ular adalah untuk menghilangkan blister, serta untuk mencegah penyebaran Herpes, meskipun koreng dan lepuhan akibat Dompo dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi akibat Dompo. Beberapa obat-obatan antivirus yang dapat digunakan, antara lain adalah:<br/><ul><br/> <li>Acyclovir.</li><br/> <li>Valacyclovir.</li><br/> <li>Famciclovir.</li><br/></ul><br/>Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh Herpes Simplex, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan Cacar Air herpes, antara lain yaitu:<br/><ul><br/> <li>Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai obat pereda nyeri.</li><br/> <li>Mandi dengan menggunakan air suam</li><br/> <li>Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang terkena.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian longgar.</li><br/> <li>Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.</li><br/></ul><br/>Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter. Virus Cacar Air dapat menular dari ibu kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif, serta dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Jika ibu hamil diketahui sedang atau pernah menderita Herpes Simplex, diskusikan dengan doker mengenai kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.<br/><br/>Komplikasi Cacar Ular<br/>Herpes simplex jarang menimbulkan komplikasi serius pada penderita. Herpes simplex dapat menimbulkan komplikasi, terutama jika penderita juga menderita infeksi HIV. Penderita herpes simplex yang juga menderita HIV biasanya menderita gejala Cacar Api yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Beberapa komplikasi yang jarang, namun serius, yang dapat ditimbulkan oleh herpes simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.</li><br/> <li>Radang otak dan selaputnya.</li><br/> <li>Radang paru-paru.</li><br/> <li>Hepatitis.</li><br/> <li>Esofagitis.</li><br/> <li>Kematian jaringan retina mata.</li><br/></ul><br/>Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tidak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang kekebalan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar air adalah:<br/><ul><br/> <li>Ruam menyebar ke bagian mata.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.</li><br/></ul><br/>Herpes Simplex dapat menimbulkan komplikasi antara lain:<br/><br/>Post herpetic neuralgia. Nyeri yang masih dirasakan walaupun lesi pada kulit sudah menghilang.<br/>Infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat pada lokasi ruam akibat Herpes Kulit, yang sering menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, pembengkakan dan hangat jika disentuh.<br/><br/>Nyeri dan ruam pada mata. Ruam akibat herpes zoster yang penjalarannya di sekitar mata dapat menginfeksi mata. Ruam di daerah ini membutuhkan terapi antivirus yang lebih lama dan berisiko menimbulkan kerusakan mata permanen.<br/>Sindrom Ramsay-Hunt. Sindrom Ramsay-Hunt dapat terjadi sebagai komplikasi dari herpes zoster. Gejala Sindrom Ramsay-Hunt antara lain adalah kehilangan pendengaran, pusing, nyeri di salah satu telinga dan kehilangan kemampuan mengecap rasa pada lidah.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-71" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/pengertian-penyakit-herpes-1.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Jika komplikasi tersebut muncul, hendaknya segera diperiksakan ke dokter. Komplikasi virus varicella-zoster dapat berbahaya terutama jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil menderita infeksi virus varicella-zoster, janin yang dikandungnya dapat mengalami kelainan bawaan, seperti:<br/><ul><br/> <li>Kelainan mata dan masalah penglihatan lainnya.</li><br/> <li>Disabilitas intelektual (retardasi mental).</li><br/> <li>Pertumbuhan yang lambat.</li><br/> <li>Kepala yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.</li><br/></ul><br/>Pencegahan Cacar Air<br/><br/>Untuk mencegah penyebaran virus Cacar Ular ke orang lain, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:<br/><ul><br/> <li>Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat Herpes Kulit.</li><br/> <li>Mencuci tangan secara rutin.</li><br/> <li>Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus Dompo.</li><br/> <li>Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.<br/>Jangan melakukan oral seks, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit Herpes.</li><br/></ul><br/>Khusus bagi penderita herpes genitalis, harus menghindari segala bentuk aktivitas seksual selama masa tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun sudah menggunakan kondom, virus Herpes tetap dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.<br/><br/>Demikianlah Tulisan Sederhana ini semoga dapat membantu serta memberi manfaat, jika di rasa berguna silahkan di share, agar orang lain dapat menemukan bacaan ini, diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat. untuk info lebih lengkap segera hubungi kami langsung di nomor HP/WA 081 329 878 999. Terima Kasih Salam Sehat Dari Kami Klinik De Nature.<br/><br/><strong>BUKALAPAK</strong> : <a href="https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur">https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur</a><br/><p style="text-align: center;"></p>spirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3596258924060423851.post-91563812113623916042019-10-27T06:33:00.000-07:002019-10-27T06:33:00.244-07:00Obat Penyakit Herpes di Kepahiang Provinsi Bengkulu Info HP/WA 081 329
878 999Cacar Ular merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).<br/><br/>Pembagian kelompok virus herpesviridae adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Alfa herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster.</li><br/> <li>Beta herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang panjang dan infeksi virus ini berjalan lambat dalam tubuh manusia. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, serta herpesvirus 6 dan 7.<br/>Gamma herpesvirus. Contohnya adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.</li><br/></ul><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-21" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-herpes-kulit.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Kepahiang Provinsi Bengkulu Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /><br/><br/>Tahapan Infeksi Cacar Api<br/>Infeksi Herpes Zoster yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Rincian tahapan infeksi Herpes Zoster adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Tahapan primer. Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga kedelapan setelah terjadinya infeksi Cacar Api. Gejala yang muncul adalah blister (kulit yang melepuh) berukuran kecil, namun menyakitkan. Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh, dan dapat pecah serta menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister akan berwarna kemerahan.</li><br/> <li>Stadium Lanjut. Pada Tingkatan ini, gejala Herpes Kulit seperti blister dan koreng akan mereda. Tetapi pada stadium ini, sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang melalui kulit.</li><br/> <li>Stadium peluruhan. Pada Stadium ini, virus mulai berkembang biak pada ujung-ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, virus Herpes Genital dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan lendir Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya sedang terjadi perkembangbiakan virus di dalam tubuh.</li><br/> <li>Stadium rekurensi (muncul kembali). Pada Tingkatan ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama dapat muncul kembali. Biasanya tidak separah lepuhan dan koreng yang sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.</li><br/></ul><br/>Virus Penyebab dan Gejala Cacar Air<br/>Artikel ini akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling sering menyebabkan infeksi.<br/><br/>HSV 1<br/><br/>Herpes Genital virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menyebabkan Herpes Simplex oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral. HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita hHerpes Zoster ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman, berbagai pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/v5U4ALspbmo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Ciri Ciri yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HSV 1 atau Dompo adalah:<br/><ul><br/> <li>Diawali dengan Badan Menggigil, nyeri otot, dan lemas.</li><br/> <li>Muncul rasa nyeri, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi.</li><br/> <li>Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.</li><br/> <li>Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.</li><br/></ul><br/>HSV 2<br/><br/>Herpes simplex virus tipe 2 (HSV 2) merupakan penyebab penyakit herpes genital. Virus ini menyebar melalui kontak dengan luka pada penderita Cacar Api, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya pada saat persalinan.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-32" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/cara-mengobati-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Kepahiang Provinsi Bengkulu Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko muncul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. HSV 2 sendiri dapat lebih mudah menginfeksi seseorang jika:<br/><ul><br/> <li>Berjenis kelamin perempuan.</li><br/> <li>Bergonta-ganti Partner seksual.</li><br/> <li>Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.</li><br/> <li>Sedang mengalami penyakit menular seksual selain Cacar Api.</li><br/> <li>Melakukan hubungan seksual di usia Masih Muda.</li><br/></ul><br/>Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita herpes genital, antara lain:<br/><ul><br/> <li>Gatal.</li><br/> <li>Sakit pada saat buang air kecil.</li><br/> <li>Keluarnya cairan dari Ms V.</li><br/> <li>Munculnya benjolan di Pangkal Paha.</li><br/> <li>Munculnya koreng yang menyakitkan pada Kelamin, pantat, anus, atau paha.</li><br/></ul><br/>VZV<br/>Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus kelompok alfa herpesviridae yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sedangkan herpes zoster terjadi ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.<br/><br/>VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.<br/><br/>Seseorang lebih mudah terkena infeksi virus varicella-zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia di bawah 12 tahun.</li><br/> <li>Mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan.</li><br/> <li>Pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air.</li><br/> <li>Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak.</li><br/> <li>Tinggal bersama anak-anak.</li><br/></ul><br/>Jika seseorang pernah mengalami cacar air sebelumnya dan sembuh, risiko orang tersebut untuk mengalami cacar air kembali berkurang karena adanya kekebalan. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella-zoster juga dapat diperoleh melalui vaksinasi. Seorang ibu hamil yang memiliki kekebalan terhadap VZV dapat memberikan kekebalannya kepada janin melalui transfer antibodi. Kekebalan janin yang diperoleh dengan cara tersebut dapat bertahan sekitar 3 bulan sejak lahir.<br/><br/>Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Akan tetapi seseorang dapat lebih mudah terkena herpes zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia 60 tahun ke atas.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan).</li><br/> <li>Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.</li><br/></ul><br/>Gejala cacar air dimulai dengan ruam kulit berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal. Vesikel yang muncul dapat diikuti dengan adanya gejala lain, seperti demam, hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Virus tersebut sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7-21 hari sebelum dapat menimbulkan ruam dan gejala lainnya. Penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/1Ph8BPVl_GU" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Jika penderita cacar air yang sudah sembuh kemudian mengalami herpes zoster, gejala yang muncul biasanya berupa rasa nyeri dan panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh, sesuai dengan penjalaran saraf tempat VZV bersembunyi. Nyeri dan panas di bagian tersebut akan diikuti dengan munculnya ruam kemerahan, membentuk lepuhan (blister) berisi air dan gatal.<br/><br/>Diagnosis Herpes<br/>Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk akibat Cacar Air serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Selain itu, untuk membantu diagnosis Herpes agar lebih akurat, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti:<br/><br/>Kultur virus herpes simplex. Kultur virus Herpes Zoster bertujuan untuk mendiagnosis adanya virus Dompo. Kultur virus Herpes Kulit dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, mengambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami Dompo untuk kemudian diperiksa di laboratorium.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-51" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/ciri-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Kepahiang Provinsi Bengkulu Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, namun tidak dapat mendeteksi infeksi Dompo rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 ataupun HSV 2. Perlu diingat bahwa tubuh memerlukan waktu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, terutama jika pasien tidak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.<br/><br/>Pengobatan Herpes Simplex<br/>Fokus pengobatan Cacar Ular adalah untuk menghilangkan blister, serta untuk mencegah penyebaran Dompo, meskipun koreng dan lepuhan akibat Herpes Zoster dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi akibat Dompo. Beberapa obat-obatan antivirus yang dapat digunakan, antara lain adalah:<br/><ul><br/> <li>Acyclovir.</li><br/> <li>Valacyclovir.</li><br/> <li>Famciclovir.</li><br/></ul><br/>Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh Herpes Zoster, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan Herpes Genital herpes, antara lain yaitu:<br/><ul><br/> <li>Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai obat pereda nyeri.</li><br/> <li>Mandi dengan menggunakan air suam</li><br/> <li>Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang terkena.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian longgar.</li><br/> <li>Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.</li><br/></ul><br/>Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter. Virus Herpes Zoster dapat menular dari ibu kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif, serta dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Jika ibu hamil diketahui sedang atau pernah menderita Herpes Kulit, diskusikan dengan doker mengenai kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.<br/><br/>Komplikasi Herpes Simplex<br/>Herpes simplex jarang menimbulkan komplikasi serius pada penderita. Herpes simplex dapat menimbulkan komplikasi, terutama jika penderita juga menderita infeksi HIV. Penderita herpes simplex yang juga menderita HIV biasanya menderita gejala Herpes Zoster yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Beberapa komplikasi yang jarang, namun serius, yang dapat ditimbulkan oleh herpes simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.</li><br/> <li>Radang otak dan selaputnya.</li><br/> <li>Radang paru-paru.</li><br/> <li>Hepatitis.</li><br/> <li>Esofagitis.</li><br/> <li>Kematian jaringan retina mata.</li><br/></ul><br/>Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tidak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang kekebalan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar air adalah:<br/><ul><br/> <li>Ruam menyebar ke bagian mata.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.</li><br/></ul><br/>Cacar Api dapat menimbulkan komplikasi antara lain:<br/><br/>Post herpetic neuralgia. Nyeri yang masih dirasakan walaupun lesi pada kulit sudah menghilang.<br/>Infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat pada lokasi ruam akibat Cacar Ular, yang sering menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, pembengkakan dan hangat jika disentuh.<br/><br/>Nyeri dan ruam pada mata. Ruam akibat herpes zoster yang penjalarannya di sekitar mata dapat menginfeksi mata. Ruam di daerah ini membutuhkan terapi antivirus yang lebih lama dan berisiko menimbulkan kerusakan mata permanen.<br/>Sindrom Ramsay-Hunt. Sindrom Ramsay-Hunt dapat terjadi sebagai komplikasi dari herpes zoster. Gejala Sindrom Ramsay-Hunt antara lain adalah kehilangan pendengaran, pusing, nyeri di salah satu telinga dan kehilangan kemampuan mengecap rasa pada lidah.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-64" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/contoh-penyakit-herpes.jpeg" alt="Obat Penyakit Herpes di Kepahiang Provinsi Bengkulu Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Jika komplikasi tersebut muncul, hendaknya segera diperiksakan ke dokter. Komplikasi virus varicella-zoster dapat berbahaya terutama jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil menderita infeksi virus varicella-zoster, janin yang dikandungnya dapat mengalami kelainan bawaan, seperti:<br/><ul><br/> <li>Kelainan mata dan masalah penglihatan lainnya.</li><br/> <li>Disabilitas intelektual (retardasi mental).</li><br/> <li>Pertumbuhan yang lambat.</li><br/> <li>Kepala yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.</li><br/></ul><br/>Pencegahan Cacar Ular<br/><br/>Untuk mencegah penyebaran virus Herpes Genital ke orang lain, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:<br/><ul><br/> <li>Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat Cacar Air.</li><br/> <li>Mencuci tangan secara rutin.</li><br/> <li>Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus Herpes Genital.</li><br/> <li>Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.<br/>Jangan melakukan oral seks, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit Cacar Api.</li><br/></ul><br/>Khusus bagi penderita herpes genitalis, harus menghindari segala bentuk aktivitas seksual selama masa tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun sudah menggunakan Alat Kontrasepsi, virus Herpes Genital tetap dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.<br/><br/>Demikianlah Bacaan Sederhana ini semoga dapat membantu serta memberi manfaat, jika di rasa berguna silahkan di share, agar orang lain dapat menemukan bacaan ini, diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat. untuk info lebih lengkap segera hubungi kami langsung di nomor HP/WA 081 329 878 999. Terima Kasih Salam Sehat Dari Kami Klinik De Nature.<br/><br/><strong>BUKALAPAK</strong> : <a href="https://www.bukalapak.com/p/kesehatan-2359/obat-suplemen/obat-obatan/1w9vcym-jual-obat-kutil-kelamin-de-nature">https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur</a><br/><p style="text-align: center;"></p>spirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3596258924060423851.post-84489753602165296452019-10-27T00:12:00.000-07:002019-10-27T00:12:01.391-07:00Obat Penyakit Herpes di Luwuk Provinsi Sulawesi Tengah Info HP/WA 081
329 878 999Herpes merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).<br/><br/>Pembagian kelompok virus herpesviridae adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Alfa herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster.</li><br/> <li>Beta herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang panjang dan infeksi virus ini berjalan lambat dalam tubuh manusia. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, serta herpesvirus 6 dan 7.<br/>Gamma herpesvirus. Contohnya adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.</li><br/></ul><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-26" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyebab-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Luwuk Provinsi Sulawesi Tengah Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /><br/><br/>Tahapan Infeksi Dompo<br/>Infeksi Herpes Genital yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Rincian tahapan infeksi Cacar Ular adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Stadium Pertama. Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga kedelapan setelah terjadinya infeksi Cacar Ular. Gejala yang muncul adalah blister (kulit yang melepuh) berukuran kecil, namun menyakitkan. Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh, dan dapat pecah serta menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister akan berwarna kemerahan.</li><br/> <li>Stadium Lanjut. Pada Tingkatan ini, gejala Herpes Simplex seperti blister dan koreng akan mereda. Tetapi pada stadium ini, sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang melalui kulit.</li><br/> <li>Stadium peluruhan. Pada Stadium ini, virus mulai berkembang biak pada ujung-ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, virus Cacar Air dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan lendir Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya sedang terjadi perkembangbiakan virus di dalam tubuh.</li><br/> <li>Stadium rekurensi (muncul kembali). Pada Tahapan ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama dapat muncul kembali. Biasanya tidak separah lepuhan dan koreng yang sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.</li><br/></ul><br/>Virus Penyebab dan Gejala Herpes Genital<br/>Artikel ini akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling sering menyebabkan infeksi.<br/><br/>HSV 1<br/><br/>Dompo virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menyebabkan Cacar Ular oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral. HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita hCacar Api ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman, berbagai pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/v5U4ALspbmo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Tahapan yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HSV 1 atau Herpes Genital adalah:<br/><ul><br/> <li>Diawali dengan demam, nyeri otot, dan Tidak Bertenaga.</li><br/> <li>Muncul rasa nyeri, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi.</li><br/> <li>Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.</li><br/> <li>Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.</li><br/></ul><br/>HSV 2<br/><br/>Herpes simplex virus tipe 2 (HSV 2) merupakan Yang Menyebabkan penyakit herpes genital. Virus ini menyebar melalui kontak dengan luka pada penderita Herpes Simplex, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari Perempuan kepada bayinya pada saat persalinan.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-43" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyebab-penyakit-herpes-1.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Luwuk Provinsi Sulawesi Tengah Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /></p><br/><br/><br/>Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko Timbul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. HSV 2 sendiri dapat lebih mudah menginfeksi seseorang jika:<br/><ul><br/> <li>Berjenis kelamin perempuan.</li><br/> <li>Bergonta-ganti pasangan seksual.</li><br/> <li>Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.</li><br/> <li>Sedang mengalami Sakit menular seksual selain Cacar Air.</li><br/> <li>Melakukan hubungan seksual di usia di Bawah Umur.</li><br/></ul><br/>Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita herpes genital, antara lain:<br/><ul><br/> <li>Gatal.</li><br/> <li>Sakit pada saat buang air kecil.</li><br/> <li>Keluarnya cairan dari vagina.</li><br/> <li>Munculnya benjolan di Pangkal Paha.</li><br/> <li>Munculnya koreng yang menyakitkan pada Alat Kemaluan, pantat, anus, atau paha.</li><br/></ul><br/>VZV<br/>Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus kelompok alfa herpesviridae yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sedangkan herpes zoster terjadi ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.<br/><br/>VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.<br/><br/>Seseorang lebih mudah terkena infeksi virus varicella-zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia di bawah 12 tahun.</li><br/> <li>Mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan.</li><br/> <li>Pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air.</li><br/> <li>Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak.</li><br/> <li>Tinggal bersama anak-anak.</li><br/></ul><br/>Jika seseorang pernah mengalami cacar air sebelumnya dan sembuh, risiko orang tersebut untuk mengalami cacar air kembali berkurang karena adanya kekebalan. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella-zoster juga dapat diperoleh melalui vaksinasi. Seorang ibu hamil yang memiliki kekebalan terhadap VZV dapat memberikan kekebalannya kepada janin melalui transfer antibodi. Kekebalan janin yang diperoleh dengan cara tersebut dapat bertahan sekitar 3 bulan sejak lahir.<br/><br/>Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Akan tetapi seseorang dapat lebih mudah terkena herpes zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia 60 tahun ke atas.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan).</li><br/> <li>Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.</li><br/></ul><br/>Gejala cacar air dimulai dengan ruam kulit berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal. Vesikel yang muncul dapat diikuti dengan adanya gejala lain, seperti demam, hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Virus tersebut sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7-21 hari sebelum dapat menimbulkan ruam dan gejala lainnya. Penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/bNCkK66U7-Y" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Jika penderita cacar air yang sudah sembuh kemudian mengalami herpes zoster, gejala yang muncul biasanya berupa rasa nyeri dan panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh, sesuai dengan penjalaran saraf tempat VZV bersembunyi. Nyeri dan panas di bagian tersebut akan diikuti dengan munculnya ruam kemerahan, membentuk lepuhan (blister) berisi air dan gatal.<br/><br/>Diagnosis Dompo<br/>Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk akibat Herpes serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Selain itu, untuk membantu diagnosis Cacar Api agar lebih akurat, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti:<br/><br/>Kultur virus herpes simplex. Kultur virus Herpes Kulit bertujuan untuk mendiagnosis adanya virus Cacar Api. Kultur virus Herpes Kulit dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, mengambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami Cacar Air untuk kemudian diperiksa di laboratorium.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-51" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/ciri-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Luwuk Provinsi Sulawesi Tengah Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, namun tidak dapat mendeteksi infeksi Dompo rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 ataupun HSV 2. Perlu diingat bahwa tubuh memerlukan waktu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, terutama jika pasien tidak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.<br/><br/>Pengobatan Herpes<br/>Fokus pengobatan Cacar Api adalah untuk menghilangkan blister, serta untuk mencegah penyebaran Dompo, meskipun koreng dan lepuhan akibat Dompo dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi akibat Herpes Simplex. Beberapa obat-obatan antivirus yang dapat digunakan, antara lain adalah:<br/><ul><br/> <li>Acyclovir.</li><br/> <li>Valacyclovir.</li><br/> <li>Famciclovir.</li><br/></ul><br/>Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh Cacar Api, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan Herpes Simplex herpes, antara lain yaitu:<br/><ul><br/> <li>Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai obat pereda nyeri.</li><br/> <li>Mandi dengan menggunakan air suam</li><br/> <li>Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang terkena.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian longgar.</li><br/> <li>Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.</li><br/></ul><br/>Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter. Virus Cacar Api dapat menular dari ibu kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif, serta dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Jika ibu hamil diketahui sedang atau pernah menderita Cacar Api, diskusikan dengan doker mengenai kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.<br/><br/>Komplikasi Herpes Zoster<br/>Herpes simplex jarang menimbulkan komplikasi serius pada penderita. Herpes simplex dapat menimbulkan komplikasi, terutama jika penderita juga menderita infeksi HIV. Penderita herpes simplex yang juga menderita HIV biasanya menderita gejala Cacar Ular yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Beberapa komplikasi yang jarang, namun serius, yang dapat ditimbulkan oleh herpes simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.</li><br/> <li>Radang otak dan selaputnya.</li><br/> <li>Radang paru-paru.</li><br/> <li>Hepatitis.</li><br/> <li>Esofagitis.</li><br/> <li>Kematian jaringan retina mata.</li><br/></ul><br/>Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tidak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang kekebalan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar air adalah:<br/><ul><br/> <li>Ruam menyebar ke bagian mata.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.</li><br/></ul><br/>Dompo dapat menimbulkan komplikasi antara lain:<br/><br/>Post herpetic neuralgia. Nyeri yang masih dirasakan walaupun lesi pada kulit sudah menghilang.<br/>Infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat pada lokasi ruam akibat Herpes Kulit, yang sering menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, pembengkakan dan hangat jika disentuh.<br/><br/>Nyeri dan ruam pada mata. Ruam akibat herpes zoster yang penjalarannya di sekitar mata dapat menginfeksi mata. Ruam di daerah ini membutuhkan terapi antivirus yang lebih lama dan berisiko menimbulkan kerusakan mata permanen.<br/>Sindrom Ramsay-Hunt. Sindrom Ramsay-Hunt dapat terjadi sebagai komplikasi dari herpes zoster. Gejala Sindrom Ramsay-Hunt antara lain adalah kehilangan pendengaran, pusing, nyeri di salah satu telinga dan kehilangan kemampuan mengecap rasa pada lidah.<br/><br/><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-57" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/apa-penyebab-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Luwuk Provinsi Sulawesi Tengah Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Jika komplikasi tersebut muncul, hendaknya segera diperiksakan ke dokter. Komplikasi virus varicella-zoster dapat berbahaya terutama jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil menderita infeksi virus varicella-zoster, janin yang dikandungnya dapat mengalami kelainan bawaan, seperti:<br/><ul><br/> <li>Kelainan mata dan masalah penglihatan lainnya.</li><br/> <li>Disabilitas intelektual (retardasi mental).</li><br/> <li>Pertumbuhan yang lambat.</li><br/> <li>Kepala yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.</li><br/></ul><br/>Pencegahan Cacar Ular<br/><br/>Untuk mencegah penyebaran virus Herpes Zoster ke orang lain, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:<br/><ul><br/> <li>Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat Herpes Kulit.</li><br/> <li>Mencuci tangan secara rutin.</li><br/> <li>Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus Herpes Simplex.</li><br/> <li>Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.<br/>Jangan melakukan Seks Lewat Mulut, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit Dompo.</li><br/></ul><br/>Khusus bagi penderita herpes genitalis, harus menghindari segala bentuk aktivitas seksual selama masa tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun sudah menggunakan kondom, virus Cacar Ular tetap dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.<br/><br/>Demikianlah Artikel Sederhana ini semoga dapat membantu serta Memberikan manfaat, jika di rasa berguna silahkan di share, agar orang lain dapat menemukan bacaan ini, diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat. untuk info lebih lengkap segera hubungi kami langsung di nomor HP/WA 081 329 878 999. Terima Kasih Salam Sehat Dari Kami Klinik De Nature.<br/><br/><strong>BUKALAPAK</strong> : <a href="https://www.bukalapak.com/p/kesehatan-2359/obat-suplemen/obat-obatan/1wlbd3f-jual-obat-keputihan-alami-yang-paling-manjur">https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur</a><br/><p style="text-align: center;"></p>spirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3596258924060423851.post-2327392618451364082019-10-26T21:07:00.000-07:002019-10-26T21:07:00.134-07:00Obat Penyakit Herpes di Wanggudu Provinsi Sulawesi Tenggara Info HP/WA
081 329 878 999Herpes Simplex merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan munculnya lepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal adalah herpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia).<br/><br/>Pembagian kelompok virus herpesviridae adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Alfa herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang pendek, serta berpotensi menjadi tersembunyi dan infeksi muncul kembali (infeksi laten) di sel saraf. Contoh alfa herpesvirus adalah HSV tipe 1 dan 2, serta virus varicella-zoster.</li><br/> <li>Beta herpesvirus. Kelompok virus ini memiliki siklus hidup untuk menggandakan diri yang panjang dan infeksi virus ini berjalan lambat dalam tubuh manusia. Contoh beta herpesvirus adalah cytomegalovirus, serta herpesvirus 6 dan 7.<br/>Gamma herpesvirus. Contohnya adalah Epstein-Barr virus dan human herpesvirus 8.</li><br/></ul><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-25" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/penyakit-kulit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Wanggudu Provinsi Sulawesi Tenggara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /><br/><br/>Tahapan Infeksi Dompo<br/>Infeksi Cacar Air yang muncul biasanya terjadi dalam beberapa tahapan. Rincian tahapan infeksi Herpes Simplex adalah sebagai berikut:<br/><ul><br/> <li>Tingkatan Pertama. Stadium primer terjadi pada hari kedua hingga kedelapan setelah terjadinya infeksi Cacar Air. Gejala yang muncul adalah blister (kulit yang melepuh) berukuran kecil, namun menyakitkan. Blister biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh, dan dapat pecah serta menimbulkan luka terbuka. Daerah di sekitar blister akan berwarna kemerahan.</li><br/> <li>Tingkatan laten. Pada Tingkatan ini, gejala Cacar Air seperti blister dan koreng akan mereda. Tetapi pada stadium ini, sebetulnya virus sedang menyebar ke saraf dekat saraf tulang belakang melalui kulit.</li><br/> <li>Tingkatan peluruhan. Pada Tingkatan ini, virus mulai berkembang biak pada ujung-ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, virus Cacar Air dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti semen dan lendir Biasanya tidak terjadi gejala yang terlihat, namun sebenarnya sedang terjadi perkembangbiakan virus di dalam tubuh.</li><br/> <li>Tingkatan rekurensi (muncul kembali). Pada Stadium ini, blister pada kulit yang terjadi di stadium pertama dapat muncul kembali. Biasanya tidak separah lepuhan dan koreng yang sebelumnya. Gejala yang umumnya muncul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di daerah yang terkena infeksi pada stadium pertama.</li><br/></ul><br/>Virus Penyebab dan Gejala Herpes Zoster<br/>Artikel ini akan fokus membahas kelompok alfa herpesvirus yang paling sering menyebabkan infeksi.<br/><br/>HSV 1<br/><br/>Herpes virus tipe 1 (HSV 1) merupakan virus yang dapat menyebar dengan cepat, dan umumnya menyebabkan Cacar Ular oral (mulut). Akan tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan terjadinya herpes kelamin (genital) jika menyebar dari mulut ke alat kelamin pada saat melakukan hubungan seksual melalui oral. HSV 1 dapat menular melalui kontak langsung sederhana dari penderita hDompo ke orang yang sehat. Contohnya adalah lewat berciuman, berbagai pakai peralatan makan atau lipstik dan kosmetik. HSV 1 bahkan dapat ditularkan dari seseorang yang mengalami infeksi HSV 1 namun tanpa gejala.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/v5U4ALspbmo" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Tahapan yang dapat ditimbulkan oleh infeksi HSV 1 atau Herpes Zoster adalah:<br/><ul><br/> <li>Diawali dengan Badan Menggigil, Sakit otot, dan Tidak Bertenaga.</li><br/> <li>Muncul rasa nyeri, gatal, rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi.</li><br/> <li>Kemudian timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah dan mengering dalam beberapa hari.</li><br/> <li>Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.</li><br/></ul><br/>HSV 2<br/><br/>Herpes simplex virus tipe 2 (HSV 2) merupakan penyebab penyakit herpes genital. Virus ini menyebar melalui kontak dengan luka pada penderita Herpes, misalnya saat hubungan seksual. Selain itu, HSV 2 juga dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya pada saat persalinan.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-32" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/cara-mengobati-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Wanggudu Provinsi Sulawesi Tenggara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Baik HSV 1 maupun HSV 2 dapat menjadi infeksi laten di sel saraf dan berisiko muncul kembali saat seseorang mengalami demam, cedera, stres, dan menstruasi. HSV 2 sendiri dapat lebih mudah menginfeksi seseorang jika:<br/><ul><br/> <li>Berjenis kelamin perempuan.</li><br/> <li>Bergonta-ganti pasangan seksual.</li><br/> <li>Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.</li><br/> <li>Sedang mengalami penyakit menular seksual selain Cacar Api.</li><br/> <li>Melakukan hubungan seksual di usia Masih Muda.</li><br/></ul><br/>Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita herpes genital, antara lain:<br/><ul><br/> <li>Gatal.</li><br/> <li>Sakit Ketika buang air kecil.</li><br/> <li>Keluarnya cairan dari Ms V.</li><br/> <li>Munculnya benjolan di selangkangan.</li><br/> <li>Munculnya koreng yang menyakitkan pada Alat Kelamin, Bokong, anus, atau paha.</li><br/></ul><br/>VZV<br/>Varicella-zoster virus (VZV) merupakan virus kelompok alfa herpesviridae yang menjadi penyebab cacar air dan cacar ular (herpes zoster). Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seorang anak pertama kali. Sedangkan herpes zoster terjadi ketika cacar air yang diderita seseorang sudah sembuh namun di tubuh orang tersebut masih ada virus varicella-zoster yang bersifat laten dan muncul kembali.<br/><br/>VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Virus ini dapat menimbulkan bintil pada kulit penderita (vesikel) yang berisi cairan dan dapat menjadi perantara penularan virus. Selain itu, VZV juga dapat menular melalui percikan ludah, yaitu pada saat penderita cacar air bersin atau batuk.<br/><br/>Seseorang lebih mudah terkena infeksi virus varicella-zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia di bawah 12 tahun.</li><br/> <li>Mengalami permasalahan sistem imun, baik akibat penyakit maupun obat-obatan.</li><br/> <li>Pernah mengalami kontak langsung dengan penderita cacar air.</li><br/> <li>Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak.</li><br/> <li>Tinggal bersama anak-anak.</li><br/></ul><br/>Jika seseorang pernah mengalami cacar air sebelumnya dan sembuh, risiko orang tersebut untuk mengalami cacar air kembali berkurang karena adanya kekebalan. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella-zoster juga dapat diperoleh melalui vaksinasi. Seorang ibu hamil yang memiliki kekebalan terhadap VZV dapat memberikan kekebalannya kepada janin melalui transfer antibodi. Kekebalan janin yang diperoleh dengan cara tersebut dapat bertahan sekitar 3 bulan sejak lahir.<br/><br/>Herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Akan tetapi seseorang dapat lebih mudah terkena herpes zoster jika:<br/><ul><br/> <li>Berusia 60 tahun ke atas.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan kemoterapi atau radioterapi.</li><br/> <li>Sedang menjalani pengobatan yang dapat memengaruhi atau melemahkan sistem imun (imunosupresan).</li><br/> <li>Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS atau kanker.</li><br/></ul><br/>Gejala cacar air dimulai dengan ruam kulit berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal. Vesikel yang muncul dapat diikuti dengan adanya gejala lain, seperti demam, hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Virus tersebut sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7-21 hari sebelum dapat menimbulkan ruam dan gejala lainnya. Penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam.<br/><br/><center><iframe src="https://www.youtube.com/embed/E3AqhT1wx2Y" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe></center>Jika penderita cacar air yang sudah sembuh kemudian mengalami herpes zoster, gejala yang muncul biasanya berupa rasa nyeri dan panas pada kulit di salah satu sisi bagian tubuh, sesuai dengan penjalaran saraf tempat VZV bersembunyi. Nyeri dan panas di bagian tersebut akan diikuti dengan munculnya ruam kemerahan, membentuk lepuhan (blister) berisi air dan gatal.<br/><br/>Diagnosis Herpes Kulit<br/>Herpes dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengecek koreng yang terbentuk akibat Dompo serta menanyakan gejala yang muncul pada pasien. Selain itu, untuk membantu diagnosis Cacar Ular agar lebih akurat, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan, seperti:<br/><br/>Kultur virus herpes simplex. Kultur virus Cacar Air bertujuan untuk mendiagnosis adanya virus Herpes. Kultur virus Herpes Simplex dilakukan dengan cara mengusap area kulit atau genital yang terinfeksi, mengambil cairan genital atau cairan tubuh lainnya yang diduga mengalami Cacar Ular untuk kemudian diperiksa di laboratorium.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-51" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/ciri-penyakit-herpes.jpg" alt="Obat Penyakit Herpes di Wanggudu Provinsi Sulawesi Tenggara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Tes antibodi. Tes antibodi spesifik virus HSV 1 dan HSV 2 dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi primer herpes, namun tidak dapat mendeteksi infeksi Cacar Air rekuren. Tes antibodi dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tubuh, kemudian dianalisis di lab untuk dicek keberadaan antibodi spesifik HSV 1 ataupun HSV 2. Perlu diingat bahwa tubuh memerlukan waktu sekitar 12-16 minggu untuk membentuk antibodi anti HSV 1 atau HSV 2, setelah virus HSV masuk ke dalam tubuh pertama kali. Tes antibodi HSV 1 dan HSV 2 sangat membantu diagnosis, terutama jika pasien tidak mengalami koreng atau pelepuhan pada kulit.<br/><br/>Pengobatan Cacar Ular<br/>Fokus pengobatan Herpes Genital adalah untuk menghilangkan blister, serta untuk mencegah penyebaran Cacar Ular, meskipun koreng dan lepuhan akibat Herpes Simplex dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga dapat mengurangi komplikasi akibat Herpes Genital. Beberapa obat-obatan antivirus yang dapat digunakan, antara lain adalah:<br/><ul><br/> <li>Acyclovir.</li><br/> <li>Valacyclovir.</li><br/> <li>Famciclovir.</li><br/></ul><br/>Untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh Dompo, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan Cacar Air herpes, antara lain yaitu:<br/><ul><br/> <li>Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai obat pereda nyeri.</li><br/> <li>Mandi dengan menggunakan air suam</li><br/> <li>Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang terkena.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.</li><br/> <li>Menggunakan pakaian longgar.</li><br/> <li>Menjaga area koreng tetap kering dan bersih.</li><br/></ul><br/>Khusus ibu hamil, jika sedang atau pernah menderita herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter. Virus Cacar Api dapat menular dari ibu kepada bayi selama masa persalinan, terutama ketika sedang infeksi aktif, serta dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi bayi. Jika ibu hamil diketahui sedang atau pernah menderita Cacar Ular, diskusikan dengan doker mengenai kemungkinan melahirkan bayi secara operasi Caesar.<br/><br/>Komplikasi Cacar Ular<br/>Herpes simplex jarang menimbulkan komplikasi serius pada penderita. Herpes simplex dapat menimbulkan komplikasi, terutama jika penderita juga menderita infeksi HIV. Penderita herpes simplex yang juga menderita HIV biasanya menderita gejala Herpes Zoster yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Beberapa komplikasi yang jarang, namun serius, yang dapat ditimbulkan oleh herpes simplex adalah:<br/><ul><br/> <li>Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.</li><br/> <li>Radang otak dan selaputnya.</li><br/> <li>Radang paru-paru.</li><br/> <li>Hepatitis.</li><br/> <li>Esofagitis.</li><br/> <li>Kematian jaringan retina mata.</li><br/></ul><br/>Komplikasi dari infeksi virus varicella-zoster tidak selalu terjadi pada penderita cacar air. Komplikasi seringkali terjadi pada anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang yang kekebalan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar air adalah:<br/><ul><br/> <li>Ruam menyebar ke bagian mata.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala.</li><br/> <li>Ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.</li><br/></ul><br/>Herpes Simplex dapat menimbulkan komplikasi antara lain:<br/><br/>Post herpetic neuralgia. Nyeri yang masih dirasakan walaupun lesi pada kulit sudah menghilang.<br/>Infeksi bakteri. Infeksi bakteri dapat pada lokasi ruam akibat Herpes Genital, yang sering menimbulkan gejala seperti kulit kemerahan, pembengkakan dan hangat jika disentuh.<br/><br/>Nyeri dan ruam pada mata. Ruam akibat herpes zoster yang penjalarannya di sekitar mata dapat menginfeksi mata. Ruam di daerah ini membutuhkan terapi antivirus yang lebih lama dan berisiko menimbulkan kerusakan mata permanen.<br/>Sindrom Ramsay-Hunt. Sindrom Ramsay-Hunt dapat terjadi sebagai komplikasi dari herpes zoster. Gejala Sindrom Ramsay-Hunt antara lain adalah kehilangan pendengaran, pusing, nyeri di salah satu telinga dan kehilangan kemampuan mengecap rasa pada lidah.<br/><br/></p><br/><p style="text-align: center;"><img class="alignnone wp-image-64" src="http://obatherpestradisional.com/wp-content/uploads/2019/05/contoh-penyakit-herpes.jpeg" alt="Obat Penyakit Herpes di Wanggudu Provinsi Sulawesi Tenggara Info HP/WA 081 329 878 999" width="500" height="500" /> <br/><br/>Jika komplikasi tersebut muncul, hendaknya segera diperiksakan ke dokter. Komplikasi virus varicella-zoster dapat berbahaya terutama jika terjadi pada wanita hamil. Jika wanita hamil menderita infeksi virus varicella-zoster, janin yang dikandungnya dapat mengalami kelainan bawaan, seperti:<br/><ul><br/> <li>Kelainan mata dan masalah penglihatan lainnya.</li><br/> <li>Disabilitas intelektual (retardasi mental).</li><br/> <li>Pertumbuhan yang lambat.</li><br/> <li>Kepala yang berukuran lebih kecil dari ukuran normal.</li><br/></ul><br/>Pencegahan Cacar Ular<br/><br/>Untuk mencegah penyebaran virus Cacar Api ke orang lain, dapat dilakukan langkah-langkah berikut ini:<br/><ul><br/> <li>Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak dari koreng yang muncul akibat Cacar Ular.</li><br/> <li>Mencuci tangan secara rutin.</li><br/> <li>Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar kulit tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus Herpes.</li><br/> <li>Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip balm.<br/>Jangan melakukan oral seks, ciuman atau aktivitas seksual lainnya, selama munculnya gejala penyakit Herpes Genital.</li><br/></ul><br/>Khusus bagi penderita herpes genitalis, harus menghindari segala bentuk aktivitas seksual selama masa tersebut. Perlu diingat bahwa meskipun sudah menggunakan kondom, virus Herpes Simplex tetap dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom.<br/><br/>Demikianlah Tulisan Sederhana ini semoga dapat membantu serta Memberikan manfaat, jika di rasa berguna silahkan di share, agar orang lain dapat menemukan bacaan ini, diharapkan mendapatkan pengobatan yang tepat. untuk info lebih lengkap segera hubungi kami langsung di nomor HP/WA 081 329 878 999. Terima Kasih Salam Sehat Dari Kami Klinik De Nature.<br/><br/><strong>BUKALAPAK</strong> : <a href="https://www.bukalapak.com/p/kesehatan-2359/obat-suplemen/obat-obatan/1us72y-jual-obat-gatal-di-selangkangan">https://www.bukalapak.com/u/obatherbalmanjur</a><br/><p style="text-align: center;"></p>spirulinahttp://www.blogger.com/profile/10237711471089575817noreply@blogger.com0